Gara-Gara Setya Novanto, Zulkifli Hasan Trauma Difoto  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 21 September 2015 20:51 WIB

Ketua MPR, Zulkifli Hasan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan mengatakan dirinya mengalami trauma foto setelah ribut-ribut soal kunjungan Ketua DPR, Setya Novanto, ke Amerika. Zulkifli Hasan yang baru saja kembali dari lawatannya ke Cina, mengaku sempat menolak sesi foto yang diajukan wartawan.

"Jangan difoto, jangan difoto. Nanti kalau difoto, trus fotonya menyebar, bisa jadi akan disandingkan dengan musibah asap di Riau. Nanti bisa muncul berita 'Ketua MPR Berleha-leha Diatas Kapal Pesiar Sementara Tanah Riau Lagi Makan Asap', bagaimana dong?" Kata Zulkifli Hasan dalam pidatonya memperingati Acara Peringatan Hari Perdamaian Dunia dan SIAGA Bumi di kompleks Parlemen Senayan pada Senin 21 September 2015.

Dalam ceritanya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengaku selama menjadi ketua MPR baru sekali mengadakan kunjungan ke luar negeri. Zulkifli Hasan mau datang untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Cina karena ia merasa sungkan telah diundang berkali-kali, namun tidak datang.

Akhirnya, ia bersama rombongan MPR diantaranya Ketua Fraksi Golkar MPR Rambe Kamarul Zaman, Ketua Fraksi PDIP MPR Achmad Basarah, Ketua Fraksi PKS MPR TB Soenmandjaja, Ketua Fraksi Hanura MPR Sarifuddin Sudding, Sekretaris Jenderal MPR Eddie Siregar dan Presdir Maspion Group Alim Markus, berangkat ke Tiongkok. "Saya berangkat membawa dua wartawan, tapi takutnya minta ampun," ujarnya.

Zulkifli Hasan mengatakan, dalam lawatan itu, dia beserta rombongan dijamu tuan rumah untuk melihat sungai Yang Tze menggunakan kapal pesiar. Meskipun takut tercium media massa, Zulkifli Hasan mengaku tak bisa menolak. "Kedua wartawan itu melihat ketakutan saya, dan mereka bermaksud untuk mengabadikan momen tersebut," ujarnya. Namun dengan keras Zulkifli Hasan menolak jepretan kedua wartawan tersebut.

Zulkifli Hasan kembali mengingatkan peristiwa pertemuan pimpinan DPR Setya Novanto dan Fadli Zon dengan calon Presiden Amerika dari Partai Republik, Donald Trump. Saat itu Setya, diajak Trump untuk berdiri di sampingnya dalam konferensi pers. Ketika Trump bertanya kepada Setya,"Apakah anda akan melakukan hal yang besar untuk Amerika?" Setya menjawab: Yes! Kemudian Trump bertanya lagi,"Apakah masyarakat Indonesia menyukai saya?" Kemudian Setya menjawab: Ya, terima kasih banyak!"

Kunjungan Setya dalam kampanye Trump yang dianggap menuai kontroversi karena tidak ada di dalam agenda, dan kehadiran tersebut dianggap melanggar Kode etik sebagai anggota DPR, telah dilaporkan oleh anggota DPR lain dari Fraksi PDIP dan PKB kepada Mahkamah Kehormatan Dewan untuk diproses apakah tragedi yang muncul dari sorotan publik tersebut termasuk dalam bentuk pelanggaran atau tidak, berikut konsekuensi yang harus dihadapi.

DESTRIANITA K

Berita terkait

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

1 hari lalu

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

2 hari lalu

Ketua MPR Dorong Menkopolhukam Gunakan Dalil Keselamatan Rakyat untuk Tangani OPM

Instruksi dan koordinasi dari satu pintu, yakni dari kantor Kemenkopolhukam, memastikan setiap pergerakan pasukan TNI-Polri hingga intelijen di lapangan termonitor dengan baik.

Baca Selengkapnya

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

10 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

18 hari lalu

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

Tidak hanya tahun ini, Setya Novanto alias Setnov pun mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

18 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

19 hari lalu

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

Sejumlah rekayasa hukum yang dilakukan Setya Novanto saat menjalani proses hukum tak bisa dianggap main-main.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

20 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

20 hari lalu

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

Dua pengacara Tim hukum Prabowo-Gibran, OC Kaligis dan Otto Hasibuan jadi pembela Sandra Dewi, istri Harvey Moeis dalam kasus korupsi tambang timah

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

20 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya