Merasa Tersindir, Fadli Zon Ancam Imam Besar New York

Reporter

Minggu, 6 September 2015 09:43 WIB

Kandidat presiden A.S, Donald Trump (tengah), berjalan bersama Ketua DPR Setya Novanto di Trump Tower, New York, 3 September 2015. Selain Setya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga hadir di tempat itu. Victor J. Blue/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Imam di Indonesia et Islamic Centre di New York, Amerika, Shamsi Ali, menerima ancaman dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Ancaman itu terkait dengan kritikannya ihwal pertemuan sejumlah anggota Dewan dengan Donald Trump, yang sedang berkampanye sebagai calon Presiden Amerika Serikat. Shamsi Ali dianggap menyebarkan fitnah setelah mengunggah status yang mengkritik pertemuan itu.

"Apakah bisa meralat keterangan di Facebook? Soalnya, ini berawal dari keterangan Bapak yang salah, isu melebar dan dimanfaatkan lawan politik. Apakah ini memang maksud Bapak?" kata Fadli Zon, seperti dikutip dan diunggah Shamsi di Facebook, Sabtu malam, 5 September 2015.

Fadli bahkan mengancam akan melayangkan somasi kepada Shamsi jika jawaban pribadinya tidak diunggah di Facebook. "Jika tidak disebarluaskan, saya akan melayangkan somasi sebagai pelanggaran terhadap UU ITE," kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu.

Fadli membantah pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dengan Donald Trump di Trump Tower, Kamis, 3 September 2015, merupakan dukungan DPR kepada Trump sebagai bakal calon Presiden AS dari Partai Republik. Menurut Fadli, dia dan Setya Novanto hanya menghadiri konferensi pers Trump. Saat itu, ucap dia, anggota DPR baru saja turun dari lantai 26 Trump Tower dan diminta menonton konferensi pers Trump di lobi.

"Sebagai sopan santun orang Timur, kami nonton, melihat sampai konferensi pers usai, pun jalanan ke pintu keluar padat," ujar Fadli.

Fadli juga membantah tudingan Shamsi soal lama pertemuan Trump dengan Novanto yang hanya tiga menit. Shamsi menganggap hal tersebut melecehkan pimpinan negara. "Anda menyebarkan informasi salah ke publik. Fitnah. kami diterima di lantai 26, disediakan makan-minum sambil ngobrol sekitar 30 menit," tuturnya.

Tak hanya itu, Fadli mengatakan kedatangan anggota Dewan ke Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menjadi pembicara di Inter-Parliamentary Union Speakers Conference dan pertemuan bilateral. Fadli menilai pertemuan itu bukan untuk mengunjungi Kongres AS yang sedang reses.

"Tidak ada hubungan dengan anggota Kongres AS sedang reses. Ini ngawur sekali Anda, seolah kami datang ke New York untuk bertemu dengan anggota Kongres, padahal mereka sedang reses," ucap Fadli. Sebelumnya, Shamsi menyatakan puluhan anggota Dewan sengaja mengunjungi Amerika untuk jalan-jalan dan belanja. Pernyataan ini langsung dibantah Fadli Zon.

"Kami tak ada jalan-jalan, kecuali saya ke toko buku Strand dan Barnes & Noble," ujar Fadli.

PUTRI ADITYOWATI


Baca juga:
Drama Budi Waseso: Jokowi-JK Menguat, Kubu Mega Menyerah?
Lebih Nyaman Berbahasa Inggris, Susi: Jangan Ragukan…Saya










Advertising
Advertising











Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

19 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

7 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya