EKSKLUSIF: Penembakan Tolikara, Ini Penjelasan Pendeta GIDI  

Reporter

Rabu, 29 Juli 2015 06:31 WIB

Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo, bersama Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Sihaan, serta muspida Provinsi Papua menjenguk Galibuli Jikwa (50 tahun), korban tertembak dalam rusuh Tolikara, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi

Ada pihak ketiga yang memanasi situasi ini?
Sama sekali tidak tahu .Kami keluarkan surat pemberitahuan bukan hanya untuk Muslim, tapi seluruh kegiatan gereja. Kegiatan baru boleh ada setelah bulan Juli. Semua mahasiswa datang, dan perlu diketahui bahwa mahasiswa kami dapat banyak intimidasi di sana, sedang mengalami penderitaan banyak di luar Papua.

Surat itu beredar di media sosial dalam beberapa jam setelah kerusuhan?
Surat itu ditujukan kepada umat muslim di Tolikara ditembuskan ke bapak Bupati,
Kapolres, Ketua DPRD, dan Danramil. Tapi darimana tersebar saya tidak tahu. Sampai hari ini sudah mendekati 200 SMS masuk bahasanya: anjing, babi, biadab, segala macam ke saya. Ini penuh dan saya ada waktu 1-2 hari untuk ketik dari mana-mana, dari Islam, dan Kristen . Tapi sampai hari ini saya tidak merasa bersalah.

Surat yang saya ketik sebagai sekretaris panita, sekretaris GIDI wilayah Toli, saya hanya sampaikan saja karena kita punya kegiatan besar, jangan sampai ada kegiatan
tambahan. Terus saat hari kepolisian, mereka panggil saya dua kali oleh Kapolres kenapa buat kegiatan ini. Semua kita sampaikan, kegiatan mau tanggal merah, mau apa semua kita sampaikan.

Kenapa surat ralat itu tidak diteruskan ke Kapolres. Anda mengetahuinya?
Seakan-akan Kapolres yang kendalikan. Dia yang bicara dengan Bupati, Presiden GIDI, terus saya dibawa ke polisi dan wawancara. Bukan pak Ustad yang datang tanya.

Baca juga:
Kasus UPS, Ahok Diperiksa Bareskrim Hari Ini
Tersangka Suap, Gatot Juga Diintai Kasus Bansos Rp 2 Triliun
Jonan Berlakukan Izin Terbang untuk Drone, Apa Kata Para Pengusaha?

Kenapa surat ralat terlambat diterima?
Surat ralat dibuat sesuai perkataan Bupati, kami tidak mengubah semua. Waktu itu kami sibuk sekali. Kami tidak punya waktu ke sana ke sini. Dalam suasana itu kita siapkan sesuai pernyataan Bupati: ok, boleh salat di musalah saja. cuma waktu itu
kita sibuk sekali kita. kami tidak punya waktu kesana kesini, terima tamu.

Surat ini diberikan ke siapa saja ?
Surat ini sudah ada di Pak ustad setelah peristiwa.

Kenapa tidak sebelum peristiwa terjadi?
Kami sibuk dan sudah sampaikan mengizinkan salat di musalah.


Baca juga:


Hebat, Pengamen yang Hidup Nomaden Ini Bisa Kuliah di UI


Advertising
Advertising




VIDEO TERKAIT LAINNYA:
Ormas Islam Banten Akan Jihad ke Papua, Danrem 064: Tahan Diri
Antisipasi Tragedi Tolikara, Polda Jawa Barat Gandeng Tokoh Agama

Berita terkait

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

17 April 2022

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

Pemerintah Provinsi Papua akan memulangkan 142 mahasiswanya yang kuliah di luar negeri karena tidak menyelesaikan studi tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

12 Desember 2021

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

Pemkab dan Pemkot di Papua akan mendapatkan kewenangan pengelolaan dana otonomi khusus (otsus) lebih besar dari Pemprov.

Baca Selengkapnya

KPK-Fitra Sepakat Tingkatkan Pengawasan Anggaran Di Papua

20 Mei 2021

KPK-Fitra Sepakat Tingkatkan Pengawasan Anggaran Di Papua

KPK dan Seknas Fitra memberikan sejumlah rekomendasi yang harus dijalankan oleh Pemprov Papua dan Pemprov Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Kisruh Papua, Simak 4 Fakta Kejadiannya

30 Agustus 2019

Kisruh Papua, Simak 4 Fakta Kejadiannya

Berbeda dengan demonstrasi sebelumnya yang terkendali, kemarin cenderung anarkistis. Maka terjadilah Kisruh Papua di sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya

Pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Papua 2019 Rp 4,991 Triliun

9 Februari 2019

Pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Papua 2019 Rp 4,991 Triliun

Pagu Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun anggaran 2019 untuk pemerintah daerah di Provinsi Papua mencapai Rp 4,991 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengacara Pertanyakan Kerugian Negara Korupsi Gubernur Papua

4 September 2017

Pengacara Pertanyakan Kerugian Negara Korupsi Gubernur Papua

Dana yang mestinya untuk pendidikan disinyalir terserap untuk kepentingan lain. Sampai sekarang Bareskrim belum bisa menyebutkan jumlahnya.

Baca Selengkapnya

Pesan Gubernur Papua Dominggus Mandacan: Sekarang Semua Keluarga

23 Mei 2017

Pesan Gubernur Papua Dominggus Mandacan: Sekarang Semua Keluarga

Mewakili suku-suku Nusantara di Papua Barat, Petrus Makbon kepala Suku Byak di Manokwari menyatakan dukungannya kepada gubernur Mandacan.

Baca Selengkapnya

Kisruh Freeport, Gubernur Papua Lukas Enembe Temui Jokowi

14 Maret 2017

Kisruh Freeport, Gubernur Papua Lukas Enembe Temui Jokowi

Gubernur Papua Lukas Enembe sedang menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta terkait persoalan PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Presiden: Alokasi Anggaran Pembangunan Papua Belum Optimal

8 November 2016

Presiden: Alokasi Anggaran Pembangunan Papua Belum Optimal

Menurut Jokowi dana yang dialokasikan tidak sebanding dengan peningkatan kesejahteraan yang ingin dicapai.

Baca Selengkapnya

Warga Numfor, Papua, Segera Nikmati Listrik 24 Jam

2 November 2016

Warga Numfor, Papua, Segera Nikmati Listrik 24 Jam

Pemerintah Provinsi Papua memberikan bantuan mesin genset dengan kapasitas 2 x 700 kW kepada PLN setempat.

Baca Selengkapnya