6 Tahun Jembatan Suramadu, Kenapa Madura Tak Lebih Maju?

Reporter

Kamis, 23 April 2015 00:00 WIB

Jembatan Suramadu yang membentang di atas Selat Madura (20/11). Pemerintah berharap jembatan tersebut membawa pengaruh bagi perkembangan ekonomi di Madura. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Bangkalan - Enam tahun pascaoperasional Jembatan Suramadu, krisis lapangan kerja masih saja terjadi di Pulau Madura. Harapan jembatan akan membawa kemajuan signifikan di pulau itu belum terlihat.

Pembina Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Kajian Sosial Demokrasi (Leksdam) Bangkalan, Aliman Haris, mengungkap itu dalam Sarasehan 6 Tahun Suramadu yang digelar Forum Masyarakat Madura Membangun dan Universitas Trunojoyo Madura, Rabu 22 April 2015. Dia menilai, krisis tetap terjadi karena Badan Pengembangan Wilayah Suramadu yang dibentuk pemerintah tidak fokus menjalankan tugasnya sebagaimana diamanahkan presiden.

"Dalam Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2008, pasal 12, dijelaskan bahwa tugas BPWS adalah membangunan dua kawasan kaki Jembatan Suramadu, di Bangkalan dan Surabaya," katanya.

Berseberangan dengan amanah presiden itu, Aliman melihat kerja BPWS hanya membuat pelatihan keterampilan di desa-desa dan meremajakan akses jalan di empat kabupaten di Madura. "Memberi pelatihan dan memperbaiki jalan itu, tugas Pemda bukan BPWS," ujar dia.

Padahal, kata Aliman, jika BPWS fokus pada tugasnya, maka tidak akan ada krisis lapangan pekerjaan di Madura. Dia menunjuk jatah lahan BPWS di kaki Jembatan Suramadu yang seluas 360 hektare dimana 40 hektare diantaranya dikhususkan dibangun untuk rest area, islamic centre, food court dan SPBU. "Jika rest area terealisasi, akan menyerap banyak tenaga kerja," kata dia.

Pengusaha properti di Bangkalan, Yasin Marseli, menyampaikan pandangan berbeda. Dia menilai selain tumpang tindih tugas BPWS dengan pemda di empat kabupaten, pola pikir dan good will pemangku kepentingan di Madura masih 'sakit'.

Yasin memberi kesaksian, dulu ketika Jembatan Suramadu baru diresmikan, investor datang berbondong-bondong ke Madura. Namun, para investor banyak menarik diri karena lehernya 'dicekik' oleh pemangku jabatan yang disebutnya, "Berpola pikir keliru dan sakit."

Dia menceritakan, pernah satu kali investor hendak membangun pembangkit listrik. Pemerintah di empat kabupaten di Madura, mulai dari Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan berebut untuk mendapatkan proyek tersebut.

Bukannya dapat, sang investor malah mundur karena bingung menjatuhkan pilihan lokasinya. "Tapi itu enam tahun lalu, mudah-mudahan sekarang sudah berubah," kata Yasin lagi.

Kepala Sub Divisi Pengadaan Tanah BPWS, Edy Hariadi, mengatakan, meski sudah tujuh tahun dibentuk, BPWS masih diibaratkan bayi dengan langkah yang gontai. "Saya akan sampaikan pada pimpinan, karena saya ke sini mau ketemu Rektor, tidak tahu kalau ada seminar," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Sarasehan 6 Tahun Suramadu, Doni Heriyanto mengaku kecewa empat bupati se-Madura batal hadir. Padahal, tujuan sarasehan tersebut untuk mencari solusi terhambatnya pembangunan di Madura. "Kami sudah rencanakan, hasil acara ini akan disampaikan ke Presiden supaya jadi pertimbangan," kata Doni.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

13 menit lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

1 jam lalu

North West Bakal Tampil di Konser Musikal The Lion King Disney

Dalam konser itu North West Heaher bergabung denagnHeadley, pemenang Oscar Lebo M, serta Jennifer Hudson

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

1 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

1 jam lalu

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi

Baca Selengkapnya

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

1 jam lalu

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

Zaenal menyebut bahwa kenaikan UKT itu juga sudah diatur pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 368 tahun 2024 tentang uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

2 jam lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

2 jam lalu

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

Menurut Tantowi Yahya, atas usul Ikke Nurjanah, donasi dari hasil lelang lukisan itu dipakai untuk membantu pengobatan Hamdan ATT yang terkena stroke.

Baca Selengkapnya

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

2 jam lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

2 jam lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

2 jam lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.

Baca Selengkapnya