PDIP Curiga Interpelasi BBM untuk Jatuhkan Jokowi  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 20 November 2014 06:37 WIB

Wakil Ketua Komisi VI DPR dari PDIP Aria Bima bersiap memberikan keterangan pers terkait skandal video porno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Aria Bima, menengarai hak interpelasi yang akan diajukan Koalisi Prabowo Subianto bertujuan menjatuhkan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, langkah tersebut mudah ditempuh karena suara koalisi ini dominan di Dewan Perwakilan Rakyat. (Baca: Ruhut: Lawan Jokowi, DPR Gantung Diri)

“Meski secara normatif sah, hak interpelasi beraroma politik,” kata Aria kepada Tempo, Rabu 19 November 2014. Menurut dia, adalah hak anggota Dewan mengajukan interpelasi. Namun dia menganggap maksud hak interpelasi yang diwacanakan Koalisi Prabowo bukanlah soal pembahasan substansi masalah, mana benar dan salah. (Baca: BEM Indonesia Akan Turunkan Jokowi)

DPR sekarang, ujar Aria, lebih berorientasi pada kalah dan menang. “Koalisi Prabowo bisa menggunakan apa pun di DPR karena kuat. Jumlahnya banyak," tuturnya. Buktinya, kata dia, Koalisi Jokowi beberapa kali kalah dalam pengesahan berbagai undang-undang, seperti pemilihan kepala daerah, Tata Tertib DPR, dan pemilihan pimpinan DPR. (Baca: Subsidi BBM ke Sektor Produktif, Ekonom UGM: Bohong)

Hak meminta keterangan pemerintah ini berkaitan dengan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang diumumkan Presiden Jokowi pada Senin lalu. Harga Premium yang semula Rp 6.500 naik menjadi Rp 8.500, dan solar dari Rp 5.500 jadi Rp 7.500. Koalisi Prabowo terdiri atas Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrat, Partai Golongan Karya, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera. (Baca: Ibas Bandingkan Kenaikan BBM Era SBY dan Jokowi)

Wakil Ketua DPR dari PKS, Fahri Hamzah, mengatakan fraksinya bakal mengajukan hak angket jika jawaban Presiden Jokowi tak bisa diterima parlemen. “Kalau DPR tak puas, pemerintah dinilai melakukan pelanggaran serius terhadap konstitusi. Maka, DPR akan mengajukan hak angket dan melakukan investigasi,” ujar Fahri. (Baca: Harga BBM Naik, Ini Skenario Nasib Jokowi)

Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo juga menuturkan fraksinya siap menggulirkan hak angket. Namun Golkar akan menunggu penjelasan pemerintah lebih dulu. “Jika jawaban Presiden tak memuaskan, kami akan menggunakan hak angket sebelum menggunakan hak menyatakan pendapat,” katanya. Saat ini, ujar Bambang, sejumlah anggota DPR mulai menggalang hak interpelasi.

Bambang menuding Jokowi terindikasi melanggar undang-undang dengan menaikkan harga BBM bersubsidi. Anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Khatibul Umam Wiranu, juga menilai Jokowi melanggar Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014 karena menaikkan harga BBM saat harga minyak dunia merosot jauh. Umam mengaku siap menggulirkan hak angket untuk menyelidiki pelanggaran yang diduga dilakukan Jokowi.

PUTRI ADITYOWATI | MOYANG KASIH DEWIMERDEKA | MUHAMMAD MUHYIDDIN | INDRI MAULIDAR

Topik terhangat:
Jokowi Vs BBM Subsidi | Profesor Nyabu | Ahok Dilantik Jadi Gubernur

Berita terpopuler lainnya:
Ceu Popong Ajukan Pertanyaan 'Bodoh' di Paripurna
Jokowi: Jangan Tangkap Kapal Pencuri Ikan, tapi...
Cerita Dewi yang Dipaksa Jadi 'Bunglon' oleh Negara

Berita terkait

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra dan PDIP Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

23 hari lalu

Respons Gerindra dan PDIP Soal Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati

Politikus PDIP Aria Bima mengatakan Megawati memiliki karakter yang tidak bisa ditekan atau didesak oleh keadaan.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

51 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Anggota DPR RI Pengusul Hak Angket Kecurangan Pemilu

58 hari lalu

Profil 3 Anggota DPR RI Pengusul Hak Angket Kecurangan Pemilu

Tiga anggota DPR dari Fraksi PDIP, PKS, dan PKB mengusulkan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Real Count KPU Sementara, Puan Maharani Ungguli Adik Sasongko dan Aria Bima di Dapil Jateng V

18 Februari 2024

Real Count KPU Sementara, Puan Maharani Ungguli Adik Sasongko dan Aria Bima di Dapil Jateng V

Puan Maharani menempati posisi teratas berdasarkan real count sementara Komisi Pemilihan Umum di Dapil Jateng V

Baca Selengkapnya

Para Politikus Senior PDIP Ini Buka Suara soal Presiden Boleh Memihak

25 Januari 2024

Para Politikus Senior PDIP Ini Buka Suara soal Presiden Boleh Memihak

Pernyataan Jokowi yang mengatakan Presiden boleh memihak menuai respons dari sejumlah politikus senior PDIP. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

2 Pucuk Pimpinan TPN Sebut Ganjar-Mahfud Terkendala Logistik untuk Berkampanye

2 Januari 2024

2 Pucuk Pimpinan TPN Sebut Ganjar-Mahfud Terkendala Logistik untuk Berkampanye

TPN menyatakan Ganjar-Mahfud hanya mampu mencetak kaus 10 persen dari jumlah pemilih.

Baca Selengkapnya

Soal Kendala Logistik Ganjar-Mahfud, Politikus PDIP: Kami Gotong-royong

1 Januari 2024

Soal Kendala Logistik Ganjar-Mahfud, Politikus PDIP: Kami Gotong-royong

Aria Bima, yang juga Tim Penjadwalan TPN Ganjar-Mahfud itu mengatakan di tim pusat saat ini memang hanya dijatah untuk membuat desain sablon.

Baca Selengkapnya

TPN soal Diplomat Titipan Parpol yang Dimaksud Mahfud Md: Harus Memenuhi Standar Kompetensi

23 Desember 2023

TPN soal Diplomat Titipan Parpol yang Dimaksud Mahfud Md: Harus Memenuhi Standar Kompetensi

Politikus PDIP menyebut Mahfud Md hendak berpesan rekrutmen diplomat memiliki standar kompetensi seiring perkembangan zaman.

Baca Selengkapnya