Politikus Gerindra Tuding Menkumham Abai Hukum  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 7 November 2014 10:57 WIB

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -- Wakil Ketua Komisi III DPR Desmon J. Mahesa menilai Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly tidak memahami aturan perundangan yang berlaku terkait partai politik. "Menteri Hukum, kok, tidak paham hukum," kata Desmon saat dihubungi pada 7 November 2014.

Menurut Desmond, ada beberapa tindakan Menteri Laoly yang dianggap tidak sesuai dengan aturan-aturan yang ada. "Pertama itu tindakan dia yang memberikan pengesahan kepada salah satu kubu PPP di hari kedua dia jadi menteri," ujarnya. (Baca: Sahkan PPP Kubu Romy, Refly Kritik Menkumham)

Desmond menyindir tindakan Laoly yang pada awal menjabatnya mengakui salah satu kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan sedang mengalami kisruh. Laoly, seperti diberitakan, memberikan pengesahan kepada PPP kepengurusan kubu Romahurmuziy, yang sebelumnya menjadi sekretaris jenderal di partai itu.

Tindakan kedua, menurut Desmond, adalah saat Laoly enggan datang ke DPR atas panggilan Wakil Ketua DPR Fadly Zon. Fadly meminta Laoly datang terkait keputusannya memberi pengesahan kepengurusan PPP kubu Romahurmuziy tadi. (Baca: Alasan Menteri Hukum Laoly Belum Lapor Kekayaan)

Pada 30 Oktober 2014 Laoly memang mengaku siap untuk datang ke DPR. Namun, kesiapannya itu diikuti dengan satu syarat. "(Asal) DPR yang sah," kata Laoly. Menurut Laoly, DPR yang sah benar-benar memiliki kekuatan hukum konstitusi yang paten.

Saat ini, karena kisruh yang berkepanjangan, DPR terbelah jadi dua. DPR sekarang terdiri atas DPR koalisi Prabowo dan DPR koalisi Jokowi.

Desmon menyayangkan pernyataan Laoly tentang sah tidaknya DPR. "Memang Anggota DPR sekarang ini tidak sah apa?"

MITRA TARIGAN




Terpopuler:
3 Jagoan Intel Ini Calon Kuat Kepala BIN
Kata Jokowi, Informasi BIN Sering Meleset
Pesawat Arab Saudi di Kupang Akhirnya Dilepas
Koalisi Prabowo Boikot Paripurna Kubu Jokowi

Berita terkait

Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik

1 jam lalu

Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik

Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik dalam pembahasan revisi UU Penyiaran

Baca Selengkapnya

Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan

11 jam lalu

Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan

Wahiduddin Adams meminta hakim MK tak takut jika perubahan keempat UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, benar-benar disahkan DPR.

Baca Selengkapnya

Draf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi

12 jam lalu

Draf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi

Koalisi Masyarakat Sipil menyoroti draft revisi RUU Penyiaran yang bakal mengekang kebebasan pers karena melarang penayangan jurnalisme investigasi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

13 jam lalu

Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan akan memanggil Kemendikbudristek secepatnya untuk membahas polemik UKT.

Baca Selengkapnya

Komisi X DPR Akan Bentuk Panja untuk Investigasi Mahalnya UKT Kampus

15 jam lalu

Komisi X DPR Akan Bentuk Panja untuk Investigasi Mahalnya UKT Kampus

Komisi X DPR RI sepakat untuk membentuk Panja Pembiayaan Pendidikan untuk mengetahui penyebab kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Perubahan Keempat UU MK

15 jam lalu

Beda Sikap Soal Perubahan Keempat UU MK

Revisi UU MK menjadi ancaman sangat serius bagi Indonesia sebagai negara hukum.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara

15 jam lalu

Golkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara

Anggota Fraksi Golkar, Bambang Hermanto, mengatakan revisi terhadap Undang-Undang Kementerian Negara mesti dilakukan.

Baca Selengkapnya

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

16 jam lalu

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

Hari ini, Rapat pleno Baleg DPR menyepakati pengambilan keputusan atas hasil penyusunan revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya

PDIP Setujui Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR, Beri 5 Catatan

17 jam lalu

PDIP Setujui Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR, Beri 5 Catatan

Meski menyetujui revisi UU Kementerian Negara dibahas pada tingkat selanjutnya, namun PDIP mesti memberikan catatan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR

17 jam lalu

Reaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR

Pembahasan revisi UU MK antara pemerintah dan DPR menuai reaksi dari kalangan internal MK dan Ketua MKMK. Apa reaksi mereka?

Baca Selengkapnya