Yogyakarta Panas Ekstrem, Warga Waspada ISPA

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 13 Oktober 2014 04:52 WIB

Sejumlah murid SD Dawuhan 2, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah menggunakan masker saat belajar di sekolahnya, Sabtu 13September 2014. Pihak sekolah mewajibkan murid memakai masker untuk meminimalisir gangguan ISPA dampak abu vulkanik Gunung Slamet. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meminta warga mewaspadai maraknya gejala infeksi saluran pernapasan atas atau Upper Respiratory-tract Infection, memasuki pancaroba. Musim pancaroba ditandai dengan panas ekstrim pada Oktober ini.

"ISPA menjadi ancaman utama karena partikel debu semakin aktif akibat frekuensi angin kencang," ujar Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tri Maryono kepada Tempo, Ahad 12 Oktober 2014.

Partikel debu di Kota Yogyakarta, kata dia, juga belum sepenuhnya bebas dari abu vulkanis letusan Gunung Kelud. Gunung Kelud yang meletus dan mengakibatkan hujan abu pada Februari lalu mengakibatkan 1.315 orang terkena ISPA.

Direktur Rumah Sakit Jogja, Tutik Setyawati menuturkan, ISPA menjadi dampak sekunder ketika tubuh yang diserang partikel debu, dan mengalami dehidrasi akut akibat cuaca panas ekstrem. "Saat panas ekstrim seperti ini ISPA mudah mengenai orang yang fisiknya lemas, kurang cairan, dan tenggorokan kering," kata dia.

Meski tak berbahaya, namun jika dibiarkan ISPA ini bisa berkembang menjadi asma dan perlu perawatan intensif. "Kami sarankan untuk lebih menambah frekuensi mandi dan konsumsi air dua kali lebih banyak dari kebutuhan normal," kata Tutik. Selain itu, warga didorong disiplin menggunakan masker ketika berada di luar saat siang hari.

Staf seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Indah Retno Wulan, menuturkan mendekati pertengahan Oktober ini, suhu udara di Yogyakarta berkisar pada 34-35 derajat celcius pada siang hari. Adapun kecepatan angin di darat tercatat 15-22 kilometer per jam. Yogya pernah mencatat rekor suhu siang hari hingga 37 derajat celcius pada 2009 lalu. Saat itu terjadi gangguan cuaca akibat El-Nino dan La Nina.

PRIBADI WICAKSONO

Topik terhangat:
Mayang Australia | Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Sanksi SBY Buat Nurhayati
Jadi Tangan Kanan Prabowo, Aburizal Enggan Mundur
Disfungsi Ereksi, Pria Ini Masukkan Baja ke Penis
PAN: Pindah Kubu seperti Menceraikan Istri Teman

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

17 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

20 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

57 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya