SBY Tak Wariskan Nilai Demokrasi

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 12 Oktober 2014 17:16 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi salam sebelum keberangkatannya menuju Portugal, Jepang dan Amerika Serikat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 18 September 2014. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak wariskan nilai demokrasi selama sepuluh tahun kepemimpinannya. Anggapan itu, dia menambahkan, makin kentara setelah Presiden SBY mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.

"Substansi Perpu itu wajib diapresiasi, tapi proses penerbitannya bisa disebut tak bermoral," ujarnya di Menteng Huis, Jakarta, Ahad, 12 Oktober 2014. (Baca: SBY: Kemarahan Rakyat Mestinya Dibagi Dua)

Presiden SBY mengeluarkan Perpu Pilkada dua pekan lalu. Keputusan tersebut diteken untuk menggantikan UU Pilkada yang mengatur pemilihan kepala daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Peraturan itu memuat sistem pilkada langsung dengan sepuluh perbaikan seperti yang ditawarkan Partai Demokrat saat Rapat Paripurna DPR.

Menurut Ray, Presiden SBY harusnya bisa menghentikan kegaduhan politik akibat penerbitan Perpu tersebut. Sebab, dalam sistem presidensial, presiden bisa menyatakan ketidaksetujuannya pada rancangan undang-undang yang sedang dibahas di parlemen. "Andaikan Presiden Yudhoyono keluarkan veto sebelum Paripurna DPR, RUU Pilkada akan berhenti dibahas," ujarnya. (Baca: SBY Bikin Kuis #KopdarPamitan)

Sikap yang tidak prodemokrasi, kata Ray, juga ditunjukkan oleh Presiden SBY yang tak berpihak pada masalah hak asasi manusia. Problem kebebasan beragama dan penyelesaian kasus HAM masa lalu tak mendapat perhatian serius pada era Presiden Indonesia ketujuh itu. "Komitmen pada kasus HAM itu juga jadi indikator keberpihakan pada proses demokrasi."

Dengan melihat manuver politik Presiden SBY, kata Ray, rakyat makin yakin bahwa Ketua Umum Partai Demokrat itu konsisten dengan politik pencitraan. "Politik pencitraan sah. Namun, bila dipakai untuk membentuk kesan dia sebagai seorang demokrat sejati, itu sangat bermasalah," ujarnya.

RAYMUNDUS RIKANG




Berita Lain
Golkar Gabung Pemerintah,Fadel Kasihan Pada Jokowi
PAN dan PPP Siap Beri Kursi ke Koalisi Jokowi
Perahu TNI AL Terbalik di NTT, Tiga Tewas
Ini Tokoh Dunia yang Pernah Temui Jokowi







Advertising
Advertising

Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

2 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

8 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat DKI Siap Lawan Upaya Makar terhadap AHY

4 Februari 2021

Partai Demokrat DKI Siap Lawan Upaya Makar terhadap AHY

Taufik menuturkan DPD Partai Demokrat dan DPC Demokrat wilayah di DKI telah meneken surat kesetiaan dan kebulatan tekad untuk setia dan mendukung AHY.

Baca Selengkapnya