7 Serangan Ahok yang Bikin Lulung Geram

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 14 September 2014 11:17 WIB

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau biasa dikenal dengan panggilan Haji Lulung. TEMPO/Seto Wardhana


3. Minta Mendagri Pecat Lulung

Ceckok Ahon dengan Lulung semakin memanas. Dianggap selengean oleh Lulung, Ahok balas menuding jika Lulung tak pantas jadi Wakil Ketua DPRD. Menurut Ahok, setiap pejabat publik, baik itu eksekutif atau legislatif diwajibkan untuk menegakkan peraturan daerah. (Baca: Dipaksa Minta Maaf, Ahok Telepon Haji Lulung)

Ahok menilai jika Lulung Lunggana sebagai Wakil Ketua DPRD tidak paham akan perda. Ahok pun minta Mendagri untuk memecat Lulung Lunggana dari kursi DPRD DKI Jakarta. "Justru saya mesti bukan ukur jiwa lagi, waktu tes masuknya Mendagri bisa copot harusnya. Mendagri bisa copot seperti itu," ujar Ahok, Jumat, 26 Juli 2013.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan tidak bisa sembarangan memecat Lulung. Kalau pun ada perubahan, langkah tersebut hanya bisa dilakukan PPP, tempat Lulung bernaung secara politik. "Usulannya dari siapa? Memecat itu kan enggak bisa sesederhana itu. Itu dari partainya sendiri. Kalau pemerintah enggak bisa main pecat-pecat begitu," kata Gamawan di Kantor Presiden, Jumat, 2 Agustus 2013.

4. Sengkarut Lurah Susan

Ahok mengecam pendapat Menteri Gamawan soal Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli yang menyarankan Pemerintah DKI Jakarta mengevaluasi penempatan Susan di Lenteng Agung. Penempatan ini menimbulkan protes sejumlah warga karena tak mau dipimpin lurah non-muslim. "Ini negara Pancasila, pemilihan pejabat bukan ditentukan orang yang menolak atau tidak menolak," kata Ahok di Monas, Jakarta, Jumat, 27 September 2013. "Pak Mendagri harus belajar lagi konstitusi kalau gitu."

Ketegangan Ahok dengan Menteri Gamawan Fauzi yang berbeda pendapat terkait dengan kisruh penolakan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli ikut memancing Lulung untuk berkomentar. Lulung menyayangkan sikap Ahok yang terlalu bereaksi keras terhadap imbauan Mendagri untuk mengevaluasi kembali posisi Susan. (Baca: Bela Lulung, PPP Minta Mendagri Tegur Ahok)

Lulung mengatakan apa yang diucapkan Gamawan tidak keliru, masuk akal, dan obyektif. Sementara sikap Ahok yang cenderung emosional dan kerap berbicara keras serta ceplas-ceplos dianggap Lulung melanggar norma dan etika politik. "Itu, menurut aku, Pak Ahok terlalu berlebihan," ucap Lulung pada 1 Oktober 2013.

5. Banjir sampai Kiamat

Perseteruan keduanya berlanjut kembali pada Februari 2014. Ahok, yang juga mantan Bupati Belitung Timur itu 'meramalkan' banjir di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, mustahil untuk diatasi. "Kampung Pulo pasti akan banjir sampai kiamat karena warga tinggal di bantaran sungai," ujar Ahok, Senin, 3 Februari 2014.

Ahok mengaku tak bisa menerima tudingan jika Pemerintah DKI terus-menerus menjadi sasaran kesalahan jika banjir besar melanda Jakarta. Soalnya, sejak jauh-jauh hari Pemerintah DKI Jakarta sudah memperingatkan warganya untuk pindah ke rumah susun. Mereka, kata Ahok, sudah lama ditawarkan untuk direlokasi, bahkan juga dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

Pernyataan Ahok itu dibalas kritikan pedas dari Lulung. Ia menilai Ahok pesimistis. Lulung pun mendesak Ahok mundur jika sudah tak yakin lagi mampu mengatasi banjir Ibu Kota. "Kalau pemimpinnya sudah pesimistis begini, mundur saja," ujar Lulung di Jakarta, 4 Februari 2014

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

3 jam lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

6 jam lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

6 jam lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

17 jam lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

1 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

1 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

3 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

3 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

4 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

5 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya