TEMPO Interaktif, Jakarta: Tim Pencari Fakta Kematian Munir hari ini menyiapkan prosedur guna mengundang kembali Nurhadi Djajuli, mantan sekretaris utama Badan Intelijen Negara. Hal ini dilakukan karena calon duta besar untuk Nigeria itu beberapa kali diundang tidak mau hadir. Pembahasan mekanisme berlangsung di Gedung Badan Raserse dan Kriminal Mabes Polri. Tampak hadir beberapa anggota Tim Pencari Fakta antara lain Marsudhi Hanafi (ketua), Asmara Nababan (wakil ketua), Usman Hamid (anggota), dan Hendardi (anggota). Kepala BIN tidak terlihat hadir dalam pertemuan ini. Marsudhi Hanafi mengatakan bahwa timnya tetap akan memanggil Nurhadi meskipun ditolak. "Kami akan tetap panggil," kata dia kepada wartawan, Kamis (28/4), di Jakarta. Usman Hamid berharap agar mekanisme pemanggilan bisa ditandatangani pemimpin BIN dan Tim. Ia menjelaskan bahwa mekanisme itu akan mengatur teknis pencarian keterangan dari anggota BIN, tempat pertemuan, dan teknis permintaan keterangan. "Apakah tertulis atau lisan, akan kami sepakatkan hari ini juga," katanya. Tentang konferensi pers yang dilakukan oleh Nurhadi, Rabu (27/4), Usman dan Marsudhi mempertanyakan apakah sudah seizin dari kepala BIN. Alasannya, pada saat yang sama Tim justru sedang bertemu kepala BIN. Nurhadi kemarin mengaku menolak diperiksa karena Tim bukan lembaga penyidik. Ia hanya bersedia memberi keterangan sebagai narasumber di kantor BIN. Erwin Daryanto