TEMPO.CO, Bandung - Muhammad Ngainan alias Muzadiq, pewarta dari media online Ahlul Bait Indonesia (ABI), dipukuli orang tak dikenal setelah acara deklarasi Anti-Syiah di Bandung, Senin, 21 April 2014. Pemuda 29 tahun ini mengadukan pengeroyokan atas dirinya oleh sekelompok pelaku berseragam ke Polres Kota Besar Bandung.
"Kejadiannya di area lokasi deklarasi, Jalan Cijagra. Pelaku awalnya empat orang terus jadi sekitar sebelas orang," kata Muzadiq kepada Tempo, Selasa, 22 April 2014.
Dia cuma mengenali seragam sebagian pelaku yang berlabel "Pemburu Aliran Sesat". "Saya cuma hafal wajah tiga orang yang memukuli dari jarak dekat. Nama mereka saya nggak tahu."
Muzadiq melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polrestabes, Senin malam, 21 April 2014. Di kantor aparat itu, laporan Muzadiq terdaftar dengan nomor polisi, LP/818/B/IV/2014/Bag Ops. Isinya melaporkan adanya dugaan pengeroyokan oleh pelaku yang nama-namanya masih dalam penyelidikan.
"Saya luka memar dan nyeri di kening kanan, pinggang kiri, perut, dan dada atas," kata pemuda yang sejak tujuh bulan lalu bergabung dengan media online ABI Press itu.
Ngainan atau Muzadiq mengatakan setelah acara deklarasi Anti-Syiah, semula dia hendak mewawancarai salah satu narasumber, sesuai pesan redaksi ABI Press. Setelah menunggu dua jam si narasumber tak juga ditemukan, dia akhirnya memutuskan pulang. Saat menunggu taksi sekitar pukul 16.30 WIB itulah dia didatangi empat orang.
Setelah ditanyai nama dan tasnya dirampas, Muzadiq digiring ke sebuah ruangan di kompleks Mesjid. "Sempat bilang, saya wartawan. Tapi sambil berjalan itu saya dipukuli. Lalu di ruangan, dirubung sekitar sebelas orang, sebagian memukuli saya. Saya dituduh memata-matai mereka," kata dia.
Muzadiq baru bisa keluar dari ruangan tersebut setelah beberapa polisi intelejen dari Polsek Lengkong dan polrestabes datang ke lokas sekitar pukul 18.30 WIB. Dia lalu dibawa ke Polsek Lengkong, diinterogasi dan diperbolehkan pulang sekitar pukul 22.30 WIB, setelah datang konfirmasi kewartawanan dari pimpinan redaksi, LBH Bandung, dan AJI Bandung.
Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi mengatakan belum menerima info dari bawahannya ihwal pengaduan Muzadiq. Namun ia berjanji akan mengecek laporan korban. "Kalau ada korban yang melapor ya pasti kami tindaklanjuti, " kata dia di sela pengamanan Rapat Pleno KPU Jawa Barat siang ini.
ERICK P. HARDI
Berita lain:
PNS Pemilik Rp 1,3 T Diduga Setor ke Perwira TNI
Harta Hadi Poernomo, dari Bekasi hingga California
KPK Tetapkan Hadi Poernomo sebagai Tersangka
Hadi Poernomo Terancam Hukuman 20 Tahun Bui
Lonjakan Kekayaan Hadi Poernomo
Alfred Riedl Tak Panggil Andik dan Irfan Bachdim
Berita terkait
212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang
20 Februari 2018
Pilkada Sampang diikuti tiga pasangan calon.
Baca SelengkapnyaPemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik
24 Mei 2017
Pemkab Sampang menjamin warga Syiah yang mengungsi di Sidoarjo bisa menggunakan hak suaranya dalam pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.
Baca SelengkapnyaLindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang
12 Oktober 2016
"Sudah kewajiban kami melindungi. Jika ada yang nekad membubarkan,
akan berhadapan dengan kami,"kata Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji.
Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari
11 Oktober 2016
Hasil mediasi disepakati bahwa perayaan Hari Asyura di Kendari dihentikan.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang
11 Oktober 2016
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mengelar mediasi membahas polemik soal rencana peringatan Asyuro.
Baca SelengkapnyaSempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan
9 Oktober 2016
Sebelumnya, beberapa orang yang mengatasnamakan diri Forum Umat Islam mendatangi Polda Jawa Tengah menolak kegiatan kaum Syiah.
Baca SelengkapnyaNasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung
7 September 2016
Komisi Nasional Perempuan mendesak pemerintah segera memenuhi hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya mereka.
Baca SelengkapnyaJadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka
17 Agustus 2016
Pengungsi Syiah merasa masih mengalami diskriminasi karena tinggal di tempat pengungsian sejak 2012.
Baca SelengkapnyaGara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat
19 Januari 2016
Wali Kota Bogor dinilai melanggar undang-undang ketika melarang warganya yang menganut Syiah merayakan hari besar agamanya.
Baca SelengkapnyaMUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah
11 Desember 2015
"Kami dituduh menodai agama, meresahkan masyarakat, tapi tidak ada buktinya."
Baca Selengkapnya