TEMPO.CO, Nunukan - Tiga desa di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara hingga Kamis 30 Januari 2014 masih terendam akibat meluapnya Sungai Sembakung. Ketinggian air yang merendam jalanan utama desa hingga 1,5 meter.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, M Amin mengatakan kondisi air kini terus menurun sejak puncak banjir sepekan lalu.Warga memilih kembali ke rumah meski air belum sepenuhnya surut dari dalam rumah mereka.
"Warga Desa Lubakan, Desa Tagul dan Desa Atap yang ada di pinggir Sungai Sembakung masih tergenang karena air sungai masih tinggi," kata M. Amin saat dihubungi dari Samarinda, Kamis, 30 Januari 2014.
Menurut dia, puncak banjir terjadi pada Rabu pekan lalu. Bukan hanya Kecamatan Sembakung, ada dua kecamatan lain yang terimbas meluapnya sungai, Kecamatan Lumbis dan Lumbis Ogong. Seribuan jiwa mengungsi di tenda-tenda darurat yang didirikan pemerintah daerah di lokasi yang lebih tinggi.
Banjir juga merendam pasa tradisional Mansalong. Akibatnya, pasar ini pun lumpuh selama tiga hari, hingga Ahad 26 Januari 2014. Kata Amin, kini pasar sudah beraktifitas normal.
Data terakhir BPBD Nunukan mencatat sebanyak 135 kepala keluarga atau 570 jiwa jadi korban banjir di Desa Lubakan. Di Desa Tagul ada 113 KK dan Desa Atap ada 40 KK di RT 4-6. "27 anggota BPBD masih saya siagakan sampai sekarang," kata Amin.
Menurut dia banjir kali ini merupakan banjir terbesar sejak tahun 1980. Pemerintah daerah sudah menetapkan status tanggap darurat dan masih berlaku hingga kini. "Tanggap darurat berlaku mulai 24 Januari sampai 6 Februari," kata Amin.
FIRMAN HIDAYAT
Berita Lainnya:
Ibas Takut Komentari Anas Urbaningrum
PDIP: Wali Kota Risma Tak Boleh Mundur
Banjir di Jakarta Hari Ini Diperkirakan Jam 8-10
Anas Simpan Aset Rp 2 Triliun di Singapura?
Katulampa 230 Cm, Jakarta Banjir Lagi Pagi Ini
Berita terkait
Bencana Banjir Besar di Hulu Mahakam, Apakah Kawasan IKN Aman?
12 jam lalu
Banjir tetap mungkin terjadi di IKN tapi ...
Baca SelengkapnyaJokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar
20 jam lalu
Presiden Jokowi memerintahkan Basuki Hadimuljono untuk menambah sabo dam dalam mencegah bencana galodo di wilayah Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaPeneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu
21 jam lalu
Secara morfologi dan topografi, banjir besar di Mahakam Ulu tak mungkin terjadi untuk kondisi normal.
Baca SelengkapnyaFAO Dapat Penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize
22 jam lalu
FAO mendapat penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize atas kontribusinya mempromosikan perlindungan dan pelestarian sumber air
Baca SelengkapnyaSatgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir
3 hari lalu
Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.
Baca SelengkapnyaBanjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang
4 hari lalu
Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu
5 hari lalu
Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.
Baca SelengkapnyaCerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
5 hari lalu
Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaPrabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri
5 hari lalu
Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.
Baca Selengkapnya5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir
6 hari lalu
Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir
Baca Selengkapnya