TEMPO.CO, Jakarta - Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatera Barat. Sebanyak 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan 16 orang masih dalam pencarian.
Asril, pria berusia 64 tahun menatap terus ke arah kuburan di Nagari Lima Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar. Ketika itu, ada beberapa orang sedang menggali kuburan untuk korban banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar.
"Itu kuburan anak dari saudara saya. Kuburan yang akan digali itu cucu saya," ucap Asril secara terbata-bata pada Kamis, 16 April 2024.
Dia tidak menyangka, jika banjir bandang yang terjadi pada Sabtu, 11 April 2024 itu akan merenggut nyawa keluarganya itu. "Masih ada tiga orang lagi keluarga saya yang belum ditemukan,” katanya.
Ketika banjir datang, Asril sedang berada di rumah anaknya yang berada jauh dari aliran sungai. Sehingga, dia lolos dari bah. “Saya tahu keluarga hanyut pada Minggu, 12 April setelah melihat rumah mereka hancur disapu air,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan, banjir ini melanda beberapa titik yakni Nagari Limo Kaum, Ramatan, Sungai Jambu dan Prambanan. “Kami usahakan penanganannya semaksimal mungkin. Saat ini petugas fokus kepada pembersihan,” ucapnya.
Adapun sebanyaka 2.758 orang mengungsi di sejumlah posko yang telah dibangun. Pemerintah DaerahTanah Datar akan melakukan kajian untuk mengantisipasi banjir bandang susulan sehingga diharapkan tidak ada korban jiwa lagi.
Pilihan Editor: BEM Unsoed Ungkap Biaya UKT Naik 300 hingga 500 Persen