Sejumlah warga kaki gunung Sinabung saat beristrahat di Posko Tanggap darurat erupsi gunung api sinanung di Kabanjahe, Sumatera Utara,Rabu (15/01). Warga meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar menjadikan bencana sinabung menjadi bencana Nasional.Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri membantah kalau pemerintah pusat membeda-bedakan dalam penanganan bencana antara di Jakarta dan daerah, seperti Gunung Sinabung yang meletus. "Pemerintah pusat tidak membedakannya," ujar dia di GOR Otista, Jakarta Timur, Ahad, 19 Januari 2014.
Terkait Sinabung, ia melanjutkan, pihaknya sudah membangun posko sejak tiga-empat bulan yang lalu. "Dari awal bencana, kami sudah bikin dapur umur di sana. Jadi, kami tidak membedakan," kata Salim.
Meski demikian, kata dia, seharusnya pemerintah daerah juga mesti cepat tanggap dalam menangani bencana. "Ini kan ada otonomi daerah, maka mereka (pemda) mesti memperhatikan juga masalah bencana," ucapnya.
Menurut Salim, pihaknya sudah sangat siap menghadapi berbagai bencana tahun ini. Tahun ini, kata dia, pihaknya sudah menyediakan anggaran sebanyak Rp 400 miliar untuk penanggulangan banjir. "Tapi itu sebagian besar untuk kebutuhan perlengkapan fisik," ujarnya.
Ia mengatakan, Kementerian Sosial telah memiliki gudang yang berisi barang keperluan pengungsi di setiap provinsi. "Barangnya juga tidak mesti dibeli di Jakarta. Kami bisa beli di daerah."