Ketua Komisi I Tuding Pengawas Provokasi TVRI  

Reporter

Jumat, 10 Januari 2014 15:41 WIB

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq menuding Dewan Pengawas (Dewas) TVRI telah memprovokasi para kepala TVRI daerah untuk melawan keputusan Komisi I DPR.

Menurut dia, Dewas dan kepala stasiun TVRI daerah pada Selasa lalu, 7 Januari 2014, telah menggelar rapat konsolidasi di Jakarta untuk melawan keputusan Komisi I—TVRI salah satu mitranya—yang memblokir anggaran TVRI 2014 dan berencana memecat anggota Dewan Pengawas. "Konsolidasi itu sesuai dengan kemauan politik Dewas," ujar Mahfudz saat dihubungi, Kamis, 9 Januari 2014.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu sebelumnya lewat akun Twitter @MahfudzSiddiq, Selasa lalu, mencuit soal kisruh manajemen di TVRI. Dia terlihat geram dalam cuit-cuitnya. Menurut dia, rapat dan rencana mogok siaran TVRI mulai 15 Januari 2014 yang diprovokasi Dewas dengan memanfaatkan kepala TVRI daerah itu adalah pembangkangan lanjutan terhadap keputusan rapat bersama di DPR.

Dewas, kata dia, kalang kabut karena anggaran 2014 diblokir. Lalu Dewas cari berbagai cara, termasuk melobi Kementerian Keuangan, agar anggaran cair tanpa persetujuan DPR. Sekarang, kata dia, Dewas dengan tangan kepala TVRI daerah bersurat ke Presiden minta dicairkan anggaran 2014. "Inilah penyakit lama TVRI. Siapa tidak tergiur dengan anggaran Rp 1 triliun?" kata Mahfudz.

Menurut dia, rapat Dewas dan kepala TVRI daerah ini aneh dari sisi rantai komando. Sebab, kata dia, atasan kepala TVRI daerah itu adalah direksi yang sudah dipecat Dewas pada November 2013 lalu. Sebelumnya, sejumlah kepala TVRI daerah juga memberikan surat dukungan terhadap Dewas yang disampakan ke Komisi I. "Lucu ya. Mestinya mereka dukung atau tidak dukung terhadap direksi, bukan ke Dewas " ujarnya.

Kenyataan ini, kata dia, menunjukkan bukti bahwa Dewas memang menyalahgunakan wewenang untuk intervensi jauh ke tubuh direksi.

Menurut Mahfud, Dewas berpikir bahwa jika kepala TVRI mogok siaran, terus DPR runtuh atau rakyat ikut mengamuk. “Anda keliru besar, Bung! Jika atas provokasi Dewas lalu TVRI hentikan siaran, maka akan kami jadikan momentum untuk merombak total lembaga TVRI,” tulis Mahfud lewat akun Twitternya.

Menurut dia, perubahan mendasar dan total butuh momentum. “Baguslah jika para kepala stasiun TVRI mau dipakai Dewas untuk menciptakan momentum itu.”

NURHASIM




Berita Terpopuler:
Ma'mun soal Anas: Akan Ada Kejutan Hari Ini
Jika Harus Jemput Paksa Anas, Penyidik Bawa Pistol
Ini Rute Penerbangan Domestik dari Halim
SBY Tolak Gelar Jenderal Besar dari TNI







Advertising
Advertising

Berita terkait

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

4 jam lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

13 jam lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

22 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

1 hari lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

2 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

5 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

7 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya