Penyidik KPK memperlihatkan uang sebanyak 2,5-3 miliar rupiah yang disita sebagai barang bukti oleh KPK usai ditangkapnya Akil Mochtar berserta 5 rekannya di gedung KPK, Jakarta, (3/10). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengaku lega dalam pengusutan kasus dugaan suap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Rasa lega Abraham ini dikarenakan Istana mendukung penuh upaya KPK mengusut dugaan korupsi di MK.
"Presiden sudah beri pernyataan mendukung sepenuhnya KPK," kata Abraham kepada wartawan usai mengikuti upacara HUT TNI ke-68 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2013.
Abraham mengaku dukungan ini berarti positif bagi KPK, terutama tim penyidik. Bahkan, dia melanjutkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta KPK mengusut hingga tuntas dugaan suap di MK.
Mengenai kinerja MK setelah penangkapan dan penahanan Akil Mochtar, Abraham menyebut itu bukan wilayah KPK. Lembaga itu mempersilakan MK melanjutkan pekerjaannya. "Kami persilakan MK untuk lakukan langkah-langkah lebih jauh lagi."
Rabu, 2 Oktober lalu, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan seorang politikus Partai Golkar Chairun Nisa. Dari tangan mereka, KPK menyita barang bukti uang senilai Rp 3 miliar.
Selain dua orang tersebut, ada Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Hambit Bintih, dan dua pengusaha. Tiga orang belakangan ditangkap di sebuah hotel. Suap untuk Akil ini diduga berkaitan dengan sengketa Pilkada Gunung Mas. Kini Akil cs sudah berstatus tersangka.