Ahli forensik dr Abdul Mun'im Idries, di kantornya, Jakarta, 1983. Dalam bukunya, Mun'im menceritakan rumitnya ilmu forensik dengan bahasa yang bisa dimengerti orang awam. dok. TEMPO/Ilham Soenharjo
TEMPO.CO, Jakarta -- Ahli forensik, Abdul Mun'im Idries, memiliki hobi membaca. "Baca buku sudah dari dulu," kata istri pertama Muin Idries, Kaswati Ratu Mustika, 66 tahun, di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Jumat, 27 September 2017.
Kaswati menceritakan, demi memenuhi hobinya, Mun'im Idries rela menggelontorkan banyak uang. "Pas tahun 70-an, dia mengeluarkan ratusan ribu rupiah buat beli buku aja," ujar mantan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu.
Buku-buku yang dibeli Mun'im Idries itu pun beraneka ragam jenisnya. Mulai dari buku tentang forensik, bahkan hingga buku detektif. "Pokoknya banyak," ujar ibu dari enam anak itu. "Kebanyakan buku tentang ilmu pengetahuan."
Ternyata tak hanya itu. Munim Idries masih memiliki kegemaran lain. Kaswati mengungkapkan, pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1971 itu gemar menonton film. "Biasanya, kita berdua nonton film detektif," tuturnya.
Mun'im Idris meninggal sekitar jam 02.32 dinihari tadi. Tiga hari sebelumnya, Mun'im Idries menjalani operasi kanker pankreas selama enam jam. Menurut anak ketiga Mun'im Idris, Elita Mirnawaty, operasi berjalan lancar. Namun, setelah itu, kondisi ayahnya perlahan menurun "Nafasnya agak sesak," katanya. "Pas malam tadi kondisinya menurun."
