DPR Sarankan Tim Independen Seleksi CPNS  

Reporter

Senin, 2 September 2013 15:49 WIB

Tes CPNS. TEMPO/Muhammad Auliya

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat, Arif Wibowo, menyarankan pemerintah menggunakan panitia independen yang berfungsi mengontrol seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil. Alasannya, kata dia, mencegah kolusi dan nepotisme yang selama ini jamak terjadi dalam seleksi CPNS.

"Ada pihak luar dalam bentuk Komite Aparatur Sipil Negara," kata Arif ketika ditemui di kompleks parlemen Senayan, Senin, 2 September 2013. Pihak luar itu, dia menuturkan, seperti akademisi, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat. Arif mengatakan wacana itu sedang digodok dalam Rancangan Undang-Undang tentang Aparatur Sipil Negara.

Sayangnya, kata Arif, sampai saat ini rancangan aturan baru itu masih belum bisa direalisasikan karena kalangan birokrat belum menerima. Birokrat berdalih birokrasi tidak boleh ditentukan atau melibatkan pihak luar karena yang mengetahui kinerja birokrasi hanya birokrat. (Baca: Mengapa Rekrutmen CPNS Rawan Kecurangan)

"Pemerintah tak perlu risau dengan keterlibatan orang luar di seleksi CPNS," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini. Penolakan birokrat ini, Arif menduga, karena birokrat tidak ingin dikontrol publik. Padahal, kata dia, adanya komite ini membuat proses menjadi lebih transparan, obyektif, jujur, dan bisa dikontrol.

Bila pengawasannya tepat, kata Arif, orang-orang yang diterima menjadi PNS dipastikan sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi. "Bukan yang tidak mampu malah jadi PNS, dan yang mampu tapi tak bisa membayar uang pelicin tidak bisa jadi PNS," kata dia.

Sebelumnya, Konsorsium Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Seleksi CPNS mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kecurangan yang kerap terjadi dalam rekrutmen calon pegawai negeri sipil. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, KPLC menemukan setidaknya ada titik rawan kecurangan dalam rekrutmen CPNS. (Baca: ICW: 9 Titik Rawan Kecurangan Rekrutmen CPNS)

SUNDARI


Topik Terhangat
Jalan Soeharto
| Siapa Sengman | Polwan Jelita | Lurah Lenteng Agung | Rupiah Loyo




Berita Lain:
Medan Merdeka Timur Mending Jadi Jalan Si Pitung

Jalan Sarwo Edi, Soeharto dan Gus Dur
DPR: Jalan Medan Merdeka Tak Usah Diganti
Politikus PDIP Tak Keberatan Ada Jalan Soeharto
Rencana Soeharto Jadi Nama Jalan Ditentang

Berita terkait

Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik

1 jam lalu

Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik

Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik dalam pembahasan revisi UU Penyiaran

Baca Selengkapnya

Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan

12 jam lalu

Wahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan

Wahiduddin Adams meminta hakim MK tak takut jika perubahan keempat UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, benar-benar disahkan DPR.

Baca Selengkapnya

Draf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi

12 jam lalu

Draf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi

Koalisi Masyarakat Sipil menyoroti draft revisi RUU Penyiaran yang bakal mengekang kebebasan pers karena melarang penayangan jurnalisme investigasi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

13 jam lalu

Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan akan memanggil Kemendikbudristek secepatnya untuk membahas polemik UKT.

Baca Selengkapnya

Komisi X DPR Akan Bentuk Panja untuk Investigasi Mahalnya UKT Kampus

15 jam lalu

Komisi X DPR Akan Bentuk Panja untuk Investigasi Mahalnya UKT Kampus

Komisi X DPR RI sepakat untuk membentuk Panja Pembiayaan Pendidikan untuk mengetahui penyebab kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Perubahan Keempat UU MK

15 jam lalu

Beda Sikap Soal Perubahan Keempat UU MK

Revisi UU MK menjadi ancaman sangat serius bagi Indonesia sebagai negara hukum.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara

16 jam lalu

Golkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara

Anggota Fraksi Golkar, Bambang Hermanto, mengatakan revisi terhadap Undang-Undang Kementerian Negara mesti dilakukan.

Baca Selengkapnya

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

17 jam lalu

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

Hari ini, Rapat pleno Baleg DPR menyepakati pengambilan keputusan atas hasil penyusunan revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya

PDIP Setujui Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR, Beri 5 Catatan

17 jam lalu

PDIP Setujui Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR, Beri 5 Catatan

Meski menyetujui revisi UU Kementerian Negara dibahas pada tingkat selanjutnya, namun PDIP mesti memberikan catatan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR

17 jam lalu

Reaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR

Pembahasan revisi UU MK antara pemerintah dan DPR menuai reaksi dari kalangan internal MK dan Ketua MKMK. Apa reaksi mereka?

Baca Selengkapnya