Putusan Supersemar Salah Ketik, Hakim Tak Kaget

Senin, 22 Juli 2013 23:14 WIB

Mantan Hakim Agung Benjamin Mangkoedilaga.[TEMPO/Bagus I]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Hakim Agung Benyamin Mangkudilaga mengaku tak kaget mendengar kasus salah ketik dalam putusan Mahkamah Agung mengenai kasus Yayasan Supersemar. Menurut Benyamin, kasus salah ketik putusan sudah sering terjadi di MA.

“Jika salah ketiknya mempengaruhi substansi, dan mengubah hukumannya berarti harus dilakukan Peninjauan Kembali (PK),” kata Benyamin saat dihubungi Tempo, Senin, 22 Juli 2013. Sebaliknya, jika kesalahan tulisan tidak mempengaruhi hukuman, putusan bisa direvisi. Saat ini Kejaksaan Agung sudah menyatakan akan mengajukan peninjauan kembali.

Pada 2009 lalu, majelis hakim MA menghukum Yayasan Supersemar untuk membayar kepada negara sebesar 75 persen dari US$ 420 ribu yaitu US$ 315 dan 75 persen dari Rp 185 miliar yaitu Rp 139 miliar. Namun dalam amar putusan, hakim salah ketik. Jumlah nol dalam denda itu kurang tiga sehingga besaran denda itu menjadi hanya Rp 185 juta saja. Padahal, seharusnya denda yang harus dibayar Supersemar adalah Rp 185 miliar. Akibat kesalahan ini, jaksa tidak bisa mengeksekusi putusan denda ini.

Benyamin Mangkudilaga menilai kesalahan ketik sebenarnya cukup diperbaiki dengan mencantumkan keterangan kesalahan ketikan disertai dengan tanda tangan hakim ketua atau hakim anggota. “Kalau salah ketik itu sudah biasa,” katanya santai. Yang jadi masalah, ketiga hakim dalam perkara ini sudah pensiun, sehingga tidak bisa lagi diminta menandatangani berkas perbaikan putusan.

Sebelumnya, Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Mahkamah Agung, Ridwan Mansyur mempersilakan Kejaksaan Agung untuk mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) soal putusan kasasi Kasus Yayasan Supersemar yang salah ketik ini.

SUBKHAN


Berita Terpopuler:
Jokowi: Blusukan Modalnya Jalan Kaki

SBY Minta Polisi Tindak Tegas FPI

Mantan Bos MI6 Ancam Beberkan Rahasia Perang Irak

Beredar Video FPI Merusak Toko di Makassar

SBY: FPI Kehilangan Makna Ramadan

Berita terkait

Mahfud MD Ungkap Alasan Pemerintah Tangguhkan Kasus Hukum Kontestan Pemilu

4 Oktober 2023

Mahfud MD Ungkap Alasan Pemerintah Tangguhkan Kasus Hukum Kontestan Pemilu

Mahfud MD menyatakan kasus hukum yang melibatkan kontestan pemilu akan ditangguhkan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Mahfud MD: Kejaksaan dan Polri Tangguhkan Kasus Hukum Kontestan Pemilu

4 Oktober 2023

Mahfud MD: Kejaksaan dan Polri Tangguhkan Kasus Hukum Kontestan Pemilu

Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan kasus hukum yang melibatkan kontestan pemilu akan ditangguhkan. Agar negara tidak guncang.

Baca Selengkapnya

Fadly Faisal Temani Rebecca Klopper, Mengingatkan Saat Bibi Ardiansyah Dampingi Vanessa Angel

8 Juni 2023

Fadly Faisal Temani Rebecca Klopper, Mengingatkan Saat Bibi Ardiansyah Dampingi Vanessa Angel

Saat menyatakan di depan pers, Fadly Faisal dampingi Rebecca Klopper, mengingatkan Bibi Ardainsyah dulu melakukan hal sama kepada Vanessa Angel.

Baca Selengkapnya

AG Tak Dapat Pendidikan Formal karena Kasus Mario Dandy, PKTA: Hak Pendidikan Anak Berhadapan dengan Hukum Kurang

11 Mei 2023

AG Tak Dapat Pendidikan Formal karena Kasus Mario Dandy, PKTA: Hak Pendidikan Anak Berhadapan dengan Hukum Kurang

PKTA berkaca dari kasus AG yang kehilangan hal pendidikan karena terseret perkara penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy.

Baca Selengkapnya

Tidak Hanya Oranye, Apa Perbedaan Warna Baju Tahanan? Ini Penjelasannya

11 Mei 2023

Tidak Hanya Oranye, Apa Perbedaan Warna Baju Tahanan? Ini Penjelasannya

Perbedaan warna baju tahanan oranye, biru, garis hitam-putih, hijau, dan merah yang merujuk pada tingkat dakwaan, usia.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Dosen Hukum UGM Sebut Kasus Haris Azhar-Fatia Bukan Kasus Hukum

13 April 2023

Ini Alasan Dosen Hukum UGM Sebut Kasus Haris Azhar-Fatia Bukan Kasus Hukum

Dosen Hukum UGM Herlambang P. Wirataraman menyatakan kasus Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti bukan merupakan kasus hukum. Berikut adalah alasannya.

Baca Selengkapnya

Pakar Forensik Entomologi Sebut Serangga Bisa Jadi Alat Investigasi Kasus Kriminal

12 September 2022

Pakar Forensik Entomologi Sebut Serangga Bisa Jadi Alat Investigasi Kasus Kriminal

Pakar Forensik Entomologi dari University of Florida Jason H. Byrd mengatakan serangga dapat memberikan informasi pengungkapan masalah hukum.

Baca Selengkapnya

Perlunya Perlindungan terhadap Anak yang Terlibat Kasus Hukum

24 Agustus 2022

Perlunya Perlindungan terhadap Anak yang Terlibat Kasus Hukum

Psikolog mengatakan anak yang terlibat kasus hukum perlu dilindungi karena secara psikologis masih rentan dan belum matang.

Baca Selengkapnya

Kenali 4 Level Toxic People, Kehadirannya Bisa Menguras Emosional Orang Lain

27 Juli 2021

Kenali 4 Level Toxic People, Kehadirannya Bisa Menguras Emosional Orang Lain

Toxic people dapat diartikan sebagai orang yang bisa menguras emosional orang lain di lingkungannya. Ini 4 ciri para pengganggu mental itu.

Baca Selengkapnya

Kala Erick Thohir Tahu Ada 159 Kasus Hukum Terkait BUMN di Awal Jabatannya

2 Maret 2021

Kala Erick Thohir Tahu Ada 159 Kasus Hukum Terkait BUMN di Awal Jabatannya

Erick Thohir menceritakan kala dirinya di awal jabatannya mendapat laporan ratusan kasus hukum terkait BUMN dan 53 pegawai pelat merah jadi tersangka.

Baca Selengkapnya