TEMPO Interaktif, Lhokseumawe: Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan Mayjen TNI Endang Suwarya mengatakan, TNI sudah mengidentifikasi keberadaan sejumlah pentolan GAM di seluruh Nanggoroe Aceh Darussalam (NAD). Namun, karena medan yang terlalu luas dan dipenuhi hutan, butuh waktu untuk melumpuhkannya. Hal ini disampaikan Suwarya usai menyematkan kenaikan pangkat medan tempur kepada 14 personel yang telah berjasa menewaskan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Peureulak Ishak Daud. Kenaikan pangkat diberikan di markas komando taktis (Kottis) Satgaspur-I Desa Alue Bate Kecamatan Peudawa Aceh Timur, Kamis (23/9)Suwarya optimis keberhasilan operasi akan dicapai prajurit di lapangan dengan meningkatkan ketelitian, kejelian dalam mencari jejak mereka. Suwarya mengakui, pasca tewasnya Ishak Daud, GAM wilayah Peureulak masih ada, namun masih berdiam diri dan diam ditempat Suwarya menambahkan, TNI akan terus mengejar dan memburu pentolan GAM yang masih berada di hutan, bukan hanya dalam wilayah pesisir Aceh. Namun ia menolak menyebutkan daerah mana saja yang akan menjadi konsentrasi TNI untuk menggempur GAM.Para penerima kenaikan pangkat luar biasa medan tempur itu dianggap berjasa setelah melakukan serangkaian operasi pengepungan terhadap markas GAM wilayah Peureulak, yang akhirnya menewaskan Ishak Daud dan istrinya serta 12 anggota GAM lainnya. Imran M.A. - Tempo