Prestasi Penegakan Hukum di Indonesia Buruk  

Reporter

Editor

Febriyan

Selasa, 9 April 2013 18:02 WIB

Direktur Eksekutif Indonesia Legal Roundtable (ILR) Todung Mulya Lubis. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesian Legal Roundtable (ILR) Todung Mulya Lubis menyatakan prestasi penegakan hukum di Indonesia masih buruk. Hal itu disampaikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaganya, yaitu Indeks Persepsi Negara Hukum Indonesia.

Dalam survei ini, indeks persepsi masyarakat terhadap hukum di Indonesia adalah 4,53 persen. Artinya, sangat jauh di bawah rata-rata yang diukur berdasarkan rentang 0 hingga 10. "Ini sebuah prestasi yang jelek bagi Indonesia yang disebut sebagai negara hukum," ujar Todung di Jakarta, Selasa, 9 April 2013.

Survei yang dilaksanakan terhadap 1.220 responden di 33 provinsi itu menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap aparat hukum masih rendah. Survei menunjukkan 60 persen masyarakat menganggap praktek peradilan masih belum bersih dari suap. Ia mengatakan, pihak yang paling banyak menyuap hakim adalah pengusaha, partai politik, pemerintah, dan tokoh masyarakat."Kepercayaan terhadap independensi masih belum kuat. Padahal, gaji hakim sudah cukup memadai," katanya.

Sebanyak 56 persen responden juga menyatakan bahwa akses terhadap keadilan masih rendah. Mereka menyatakan bantuan hukum secara cuma-cuma bagi warga yang tidak mampu masih minim. Selain itu, 65 persen masyarakat juga mengaku tidak pernah dilibatkan soal rancangan regulasi dan undang-undang. "Selama ini mereka hanya mengetahui dari media massa. Publik tidak diberikan kesempatan untuk memberikan aspirasi dan masukan," ujar Todung.

Apresiasi positif, ujarnya, hanya diberikan pada sisi pengakuan, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia. Todung mengatakan, 75 responden merasa tak mendapatkan tekanan dan ancaman penjara dalam menyampaikan pendapat dan berorganisasi. Todung sendiri terkejut dengan hasil ini. Dia menilai kebebasan belum sepenuhnya berjalan dengan baik. "Publik bisa mengapresiasi kalau sudah baik, tetapi sebenarnya belum kuat jaminan mengenai perlindungannya," kata dia.

SATWIKA MOVEMENTI

Topik terhangat:
Penguasa Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


Berita Tempo

Margaret Thatcher, PM Wanita Pertama Inggris Wafat
Pagi Ini Andi Mallarangeng Siap Buka-bukaan

Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar

Berita terkait

Soroti Tim Anies dan Ganjar, Hotman Paris: Refly Tak Pernah Bersidang, Todung Cuma Konsultan

19 hari lalu

Soroti Tim Anies dan Ganjar, Hotman Paris: Refly Tak Pernah Bersidang, Todung Cuma Konsultan

Hotman Paris mengatakan, pengacara yang tergabung di dalam Tim Pembela Prabowo-Gibran sudah puluhan tahun berperkara.

Baca Selengkapnya

Todung Sebut Pernyataan Sri Mulyani di Sidang MK Semacam Damage Control

20 hari lalu

Todung Sebut Pernyataan Sri Mulyani di Sidang MK Semacam Damage Control

Todung Mulya Lubis, mengatakan tidak happy dengan pernyataan Sri Mulyani Indrawati, dalam sidang sengketa Pilpres pada 5 April lalu.

Baca Selengkapnya

Serahkan Kesimpulan ke MK, Tim Hukum Ganjar-Mahfud Ungkap 5 Pelanggaran di Pilpres 2024

20 hari lalu

Serahkan Kesimpulan ke MK, Tim Hukum Ganjar-Mahfud Ungkap 5 Pelanggaran di Pilpres 2024

Tim Hukum Ganjar-Mahfud resmi menyerahkan kesimpulan sidang sengketa hasil Pilpres kepada MK. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK Pagi Ini

20 hari lalu

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK Pagi Ini

Tim Hukum Ganjar-Mahfud akan menyerahkan kesimpulan sidang sengketa hasil Pilpres ke MK pada pukul 10.00 hari ini.

Baca Selengkapnya

Begini Kata Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Jelang Putusan MK atas Sengketa Pilpres

21 hari lalu

Begini Kata Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Jelang Putusan MK atas Sengketa Pilpres

Todung Mulya Lubis optimistis MK akan melahirkan putusan yang cukup progresif atas perkara sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Tuntutan Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres, Siapa Saja yang Menyuarakan?

30 hari lalu

Tuntutan Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres, Siapa Saja yang Menyuarakan?

Siapa saja yang menyerukan Jokowi dihadirkan di sidang sengketa Pemilu 2024 yang digelar di MK? Berikut alasan mereka.

Baca Selengkapnya

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

31 hari lalu

Reaksi Moeldoko hingga Gibran atas Permintaan agar MK Hadirkan Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi telah merencanakan bansos jauh sebelum rangkaian kegiatan Pilpres 2024 bergulir.

Baca Selengkapnya

Ahli Prabowo-Gibran Sebut Bansos Tak Pengaruhi Pemilih, Todung: Mencederai Akal Sehat

31 hari lalu

Ahli Prabowo-Gibran Sebut Bansos Tak Pengaruhi Pemilih, Todung: Mencederai Akal Sehat

Kata Todung soal ahli dari Prabowo yang menyatakan Bansos tak pengaruhi pemilih.

Baca Selengkapnya

Ahli Kubu Prabowo-Gibran Sebut MK Tak Berwenang Adili Dugaan Pelanggaran TSM, Apa Alasannya?

31 hari lalu

Ahli Kubu Prabowo-Gibran Sebut MK Tak Berwenang Adili Dugaan Pelanggaran TSM, Apa Alasannya?

Ahli dari kubu Prabowo-Gibran menyebutkan, selain penghitungan suara, adalah bukan menjadi kompetensi MK.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Minta ITB Tak Lepas Tangan soal Masalah Sirekap

32 hari lalu

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Minta ITB Tak Lepas Tangan soal Masalah Sirekap

Tim Hukum Ganjar-Mahfud meminta ITB tidak lepas tangan soal masalah Sirekap, karena anggara pengembangan aplikasi itu cukup besar.

Baca Selengkapnya