Terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan Alquran dan laboratorium komputer di Kementerian Agama, Zulkarnaen Djabar (kanan) dan Dendy Prasetya (kiri). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Agama DPR dari Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar, terdakwa kasus korupsi proyek Al-Quran, sempat memastikan proyek pengadaan Al-Quran di Kementerian Agama. Dalam rekaman percakapan dengan bahasa Arab antara Zulkarnaen dan Sekretaris Bimas Islam Kementerian Agama Abdul Karim, politikus Golkar itu secara tersirat menanyakan hasil lelang.
"Maa fii musykilah?" tanya Zulkarnaen kepada Karim dalam rekaman yang diperdengarkan oleh jaksa penuntut KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis, 21 Maret 2013. Arti harfiah dari slang Arab tersebut yaitu, “Tidak ada masalah kan?”
Di ujung saluran telepon, Karim menjawab, "Maa fii, maa fii musykilah," ujar dia. Jawaban Karim ini memastikan tidak ada permasalahan yang mengganjal lagi dalam proses tender pengadaan Al-Quran.
Fahd El Fouz, yang menelepon Karim melalui telepon genggamnya serta memberikannya kepada Zulkarnaen, menjelaskan konteks pembicaraan tersebut. "Itu untuk memastikan tidak ada masalah dalam proyek Al-Quran 2011," kata Fahd. Sehari setelah hubungan telepon itu, Karim mengumumkan PT Adhi Aksara Abadi Indonesia milik Abdul Kadir Alaydrus sebagai pemenang tender.
Namun kemenangan itu dilakukan dengan syarat perjanjian subkontraktor dengan PT Macanan, yang sebelumnya menjadi jagoan Bimas Islam Kemenag. Spesifikasi harga pun sebelumnya sudah dikunci bagi perusahaan tersebut. "Apalagi PT Macanan juga sempat membanting harga," kata Fahd.
Fahd juga menuding pejabat Bimas Islam Kementerian Agama sudah menerima uang dari perusahaan lain yang mengikuti tender. "Itu sebabnya, berkas lelang PT AAAI sempat diacak-acak dan disebut hilang."
Zulkarnaen Djabar membantah keterangan Fahd. "Dalam percakapan itu, saya hanya menanyakan kabar Karim. Apa kabar? Apa Anda sehat?" kata dia seusai mendengarkan keterangan Fahd.
Dia bersama Dendy juga disebut mengupayakan PT Batu Karya Mas menjadi pemenang dalam proyek pengadaan alat laboratorium komputer untuk madrasah tsanawiyah tahun anggaran 2011 dan PT Adhi Aksara Abadi Indonesia menjadi pemenang dalam pekerjaan pengadaan Al-Quran tahun anggaran 2012.