Pasangan calon Gubernur NTT Esthon Foenay dan Paul Tallo. TEMPO/Yohannes Seo
TEMPO.CO, Kupang- Polisi daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengerahkan ribuan personel untuk mengamankan pemilu kepala daerah (pilkada) untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2013-2018.
"Sekitar 7.000 personel yang kami kerahkan untuk mengamankan pencoblosan ini," kata Kapolda NTT, Brigadir Jendral Ricky Sitohang, kepada Tempo, Senin, 18 Maret 2013.
Menurut dia, polisi ditempatkan di sejumlah titik yang dianggap rawan terjadi gangguan kamtibmas, seperti bandara, dermaga, dan pusat perbelanjaan. Selain itu, polisi ditempatkan di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di daerah itu. "Ada yang di TPS. Ada juga di tempat yang rawan kamtibmas," katanya.
Kapolda bersama sejumlah personelnya menggunakan kendaraan roda dua untuk berpatroli memantau pelaksanaan pilkada di NTT. "Sejauh ini, pilkada masih berjalan aman dan tertib," katanya.
Sampai berita ini dikirim, pencoblosan pilkada gubernur NTT masih berlangsung. Pencoblosan akan ditutup pada pukul 13.00 Wita.
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil menilai, ada persoalan yang akan terjadi seusai DPR mengesahkan UU Pilkada.