TEMPO.CO, Tasikmalaya - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mendesak Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mengungkap pembuat soal ujian akhir sekolah (UAS) tingkat SMA/MA yang dinilai menghina almarhum Gus Dur. Desakan ini muncul saat pertemuan antara pihak PC NU dengan pejabat Kemenag Kota Tasikmalaya, DPRD, dan Dinas Pendidikan membahas soal ujian tersebut, Senin, 10 Desember 2012.
"Kami minta Kemenag Provinsi Jabar untuk selesaikan soal ini secara hukum. Cari pihak yang terlibat dalam pembuatan soal dan materi yang jadi bahan (pembuatan soal), yakni buku tersebut (sejarah)," kata Ketua GP Anshor Kota Tasikmalaya, Atang Setiawan, Senin, 10 Desember 2012.
Sebelumnya, soal UAS mata pelajaran sejarah tingkat SMA/MA Nomor 33 dinilai melecehkan Gus Dur. Soal tersebut berisi pertanyaan penyebab jatuhnya pemerintahan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Jawaban pilihan ganda ini ada lima, yakni karena kasus Brunei Gate dan Bulog Gate, pidato kontroversial, dukungan terhadap keluarga Cendana, mengeluarkan dekrit, dan bubarkan DPR.
Atang juga mendesak agar soal ujian dianulir dan buku sejarah ditarik. Selain itu, dia meminta Kemenag meminta maaf di media massa selama tujuh hari.
Pada kesempatan itu, Ketua PC NU Kota Tasikmalaya, Iman Saputra, mengatakan buku sejarah yang diterbitkan CV Cempaka Putih, Klaten, sangat sentimen terhadap Gus Dur.
"Materi buku itu hanya menonjolkan kelemahan-kelemahan Gus Dur. Keberhasilan-keberhasilannya mana? Tak ada yang diungkap. Itu sentimen," jelas dia.
Menurut dia, sejarah pemerintahan Gus Dur tidak seperti yang dimuat di buku. Karena itu, penyusun buku harus diberi sanksi. "Untuk pembuat soal (UAS) dan kisi-kisi, mereka kan membuat itu sesuai buku. Mereka taat buku," kata dia.
Kepala Kemenag Kota Tasikmalaya Ahmad Fathony menerangkan, Kemenag Wilayah Jabar memohon maaf atas keteledoran mengenai pembuatan soal dan buku sejarah tersebut. Selain itu, Kemenag akan menarik buku-buku sejarah yang dinilai keliru dan harus diluruskan. Terkait soal UAS, pihaknya akan menganulir satu soal yang dianggap melecehkan Gus Dur. "Dari Kanwil Jabar juga sudah menemui keluarga Gus Dur di Ciganjur," Ahmad menjelaskan.
Ditanya apakah munculnya soal tersebut sengaja direkayasa, Ahmad membantahnya. Kata dia, tak ada rekayasa, tapi hanya keteledoran dari pihak editor yang berdampak pada tersinggungnya warga Nahdliyin.
"Hal ini mungkin ada kelemahan dari segi editor sehingga muncul soal seperti itu," kata Ahmad.
Pantauan Tempo, ketika pertemuan Pengurus NU dan Kemenag berlangsung berlangsung, aktivis PMII dan IPNU mengadakan aksi unjuk rasa di luar kantor PC NU Kota Tasikmalaya, Jalan Dr Sukardjo. Mahasiswa sempat menggembosi empat ban mobil bernopol Z 22 H milik Kemenag Kota Tasik. Mahasiswa juga menutup Jalan Dr Sukardjo. Pertemuan antara PC NU dengan Kemenag dimulai pukul 09.00 sampai pukul 13.00 WIB.
CANDRA NUGRAHA
Berita terpopuler lainnya:
Andi Mallarangeng Terkenal Kikir
Apa Untungnya Kalau Rhoma Irama Jadi Presiden
Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah
Abraham Sebut Andi Mallarangeng Kesatria Bugis
Jasad Perawat Kate Middleton Akan Dibawa ke India
Berita terkait
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur
39 hari lalu
Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.
Baca SelengkapnyaMengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya
1 Januari 2024
Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?
8 November 2023
Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?
Baca SelengkapnyaJokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno
6 Oktober 2023
Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk
Baca SelengkapnyaPemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur
3 Juni 2023
PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.
Baca SelengkapnyaHadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian
11 Mei 2023
Alissa Wahid meminta untuk mewaspadai sentimen sektarian pada Pilpres 2024. Dia juga meminta para capres untuk tak mengejar kepentingan politik semata
Baca SelengkapnyaMengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur
3 April 2023
Ketua Pelaksana KPG Yajid Fauzi mengatakan, kegiatan KPG merupakan kegiatan kaderisasi yang bertujuan untuk menyebarluaskan khazanah pemikiran Gus DUr
Baca SelengkapnyaSelama Ramadan, Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah
30 Maret 2023
Ratusan warga berziarah ke makam Presiden keempat, K.H. Abdurrahman Wahid atau dikenal Gus Dur di area makam Pondok Pesantren Tebuireng
Baca SelengkapnyaPerayaan Imlek 2023, PKB Kenang Jasa Gus Dur Hapus Diskriminasi di Indonesia
21 Januari 2023
PKB menyebut perayaan Imlek tak lepas dari jasa mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dia mencabut Inpres yang pernah dibuat Soeharto.
Baca SelengkapnyaWilliam Liddle tentang Gus Dur: Pemuda Nyeleneh dengan Pikiran Tajam
30 Desember 2022
Hari ini, 16 tahun lalu KH Abdurrahman Wahid berpulang. William Liddle dalam bukunya sebut Gus Dur sebagai pemuda nyeleneh dengan pikiran tajam.
Baca Selengkapnya