Film Pengkhianatan G30S/PKI di Mata Para Sineas

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 29 September 2012 10:34 WIB

Hanung Bramantyo. TEMPO/Novi Kartika

TEMPO.CO, Jakarta - Film Pengkhianatan G30S/PKI adalah salah satu karya Arifin C. Noer yang paling kontraversial. Film ini disebut-sebut sebagai upaya pembelokan sejarah demi kekuasaan dan hegemoni massal melalui media. Peristiwa pembunuhan para jenderal dan petinggi Angkatan Darat secara sadis dan tidak berperikemanusiaan terekam dalam film ini. Film itu juga menggambarkan detail bagaimana para jenderal disiksa, disayat-sayat, dan alat kelaminnya dipotong.

Film ini menjadi film wajib tonton pada era pemerintahan Presiden Soeharto. Tumbangnya pemerintahan Soeharto membuat banyak pihak mempertanyakan kebenaran sejarah, termasuk yang digambarkan dalam film ini. Lantaran dianggap sebagai propaganda Orde Baru, Menteri Penerangan pada 1998, Yunus Yosfiah, kemudian melarang pemutarannya.

Tentu, tak mudah melupakan begitu saja film yang diwajibkan pemerintah untuk ditonton sepanjang masa Orde Baru itu. Apalagi, film ini pernah meraih penghargaan Piala Citra pada 1984. Bagaimana sineas mengingat film ini?

Bagi Hanung Bramantyo, sutradara film, bagian yang paling diingat dalam film ini adalah adegan diskusi. "Shot big close-up mulut-mulut sedang diskusi atau menghisap rokok, sangat menohok. Bayangkan saja, di layar besar semua gelap. Hanya mulut yang tampak. It's brilliant," ujarnya kepada Tempo, Kamis, 27 September 2012.

Menurut Hanung, terlepas film itu disebut propaganda, secara sinematik film Pengkhianatan G30S/PKI rapi, detail, dan nyata. "Saya sempat mengira itu bukan film. Tapi real!"

Lain lagi di mata sutradara film Monty Tiwa. Adegan yang teringat adalah kala putri D.I. Pandjaitan histeris saat ayahnya ditembak. Kemudian, ia mencoreng dengan darah sang ayah. "Karena (efel) dramatis yang tinggi dan shot yang belum pernah saya lihat dalam film Indonesia. Membuat campuran emosi, ngeri, sedih, marah nyampur jadi satu," kata Monty kepada Tempo, Jumat, 28 September 2012.

Sebagai sebuah karya seni, film Pengkhianatan G30S/PKI menuai banyak pujian, namun sekaligus kebenaran ceritanya dipertanyakan.

Pada 1984, Arifin C. Noer meraih penghargaan Piala Citra untuk skenario terbaik film ini. Di perhelatan yang sama, Arifin juga masuk unggulan untuk kategori penyutradaraan film terbaik.

Amoroso Katamsi menjadi kandidat pemeran utama pria terbaik. Yang juga kecipratan adalah Embie C. Noer yang diunggulkan dalam kategori tata musik terbaik, Hasan Basri untuk kategori tata kamera terbaik, dan Farraz Effendy yang masuk nominasi kategori tata artistik terbaik. Meski akhirnya, hanya Arifin yang berhasil menggondol pulang Piala Citra sebagai penulis skenario terbaik.

Pada 1985, masih di Festival Film Indonesia, film Pengkhianatan G30S/PKI mendapat penghargaan Piala Antemas untuk kategori film unggulan terlaris 1984-1985.

NIEKE INDRIETTA





Berita Terkini:
Komentar Soeharto Usai Lihat Film G 30 S

Film Pengkhianatan G 30 S/PKI, Dicerca dan Dipuji

Sosok 'Dalang' G30S PKI

Kekuatan Film Pengkhianatan G 30 S/PKI Luar Biasa

Advertising
Advertising

Berita terkait

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.

Baca Selengkapnya

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

1 Juni 2022

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

Pemerintah belakangan menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Sejak kapan hal tersebut berlaku?

Baca Selengkapnya