TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Hardaya Inti Plantation, Totok Lestiyo, bungkam seusai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Selama 12 jam menjalani pemeriksaan, Totok sama sekali tidak menjawab setiap pertanyaan Tempo.
Totok meninggalkan kantor KPK sekitar pukul 21.52 WIB, dengan mengenakan kemeja putih, dibalut jaket bewarna krem. Dia berjalan kaki meninggalkan kantor KPK bersama tiga orang koleganya yang menunggu sejak pagi.
Juru bicara KPK Johan Budi S.P. mengatakan Totok diperiksa sebagai saksi kasus suap Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu, terkait rencana penerbitan hak guna usaha perkebunan sawit untuk PT Cipta Cakra Murdaya dan PT Hardaya Inti Plantation di Kecamatan Bukal. "Totok juga sudah dicegah keluar negeri," kata Johan, Kamis, 5 Juli 2012.
PT Cipta Cakra Murdaya dan PT Hardaya Inti Plantation adalah perusahaan milik Hartati Murdaya. KPK juga menjadwalkan akan memeriksa Dewan Pembina Partai Demokrat ini, namun belum dipastikan waktunya. Hartati pun ikut dicegah keluar negeri. Ada lagi dua anak buah Hartati di perusahaan tersebut ikut dicegah bernama Sukirno dan Kirana Wijaya.
Kasus suap tersebut terungkap saat KPK mencokok PT Hardaya Inti Plantation, Yani Anshori, di Boul, 26 Juni lalu. KPK juga menyita uang dugaan suap berjumlah miliaran rupiah. Uang ini diduga suap kepada Bupati Buol terkait penerbitan hak guna usaha perkebunan sawit untuk PT Cipta Cakra Murdaya dan PT Hardaya Inti Plantation.
Saat itu, Bupati Amran nyaris ikut tertangkap. Pada rekaman penangkapan yang kemudian beredar di media massa, KPK sudah berhadapan dengan Amran. Namun pengawal Amran menghalau penyidik sambil mengacungkan senjata tajam. Amran pun kabur. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan Bupati Amran ditetapkan sebagai tersangka. Surat panggilan sebagai tersangka telah dilayangkan KPK hari ini, Kamis, 5 Juli.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait:
Hari Ini, Bupati Buol Akhirnya Ditangkap
Bupati Buol Belum Akan Diberhentikan
KPK Bakal Perberat Sangkaan ke Bupati Buol
Lolosnya Bupati Buol
KPK Tetapkan Bupati Buol Sebagai Tersangka
Dicari KPK, Bupati Buol Tetap Kampanye