Hatta Kritik Rencana Studi Banding Dewan  

Reporter

Editor

Selasa, 3 April 2012 16:03 WIB

Hatta Rajasa. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengkritik rencana kunjungan kerja Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat ke sejumlah negara Eropa dan Afrika dalam waktu dekat. Sikap Hatta terutama dilatarbelakangi oleh rencana pemerintah melakukan penghematan anggaran.

"Saya tidak menentang (rencana kunjungan kerja itu), tapi ada logika-logika kita yang bisa dijalankan terkait dengan studi banding," kata Hatta di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 3 April 2012.

Menurut Hatta, jika kunjungan kerja itu dilakukan untuk membahas sebuah produk undang-undang, kunjungan itu tidak terlalu diperlukan. Soalnya, semua hal itu bisa dilakukan lewat Internet. "Kalau untuk menghadiri seminar, (itu) tidak perlu," ujarnya. "Kami melakukan penghematan habis-habisan. Kami harus konsisten."

Meski begitu, Hatta mengaku tak mau ikut campur atas rencana Komisi Pertahanan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara. "Silakan saja. Masyarakatlah yang memberikan penilaian," ujar dia.

Tapi, sebagai Menko Bidang Perekonomian, Hatta sendiri memilih sikap untuk menentang studi banding atau kunjungan kerja. "Saya menentang studi banding yang dilakukan Kementerian," katanya. "Jangan duit dihabiskan untuk studi banding."

Menurut dia, pemerintah akan melakukan penghematan anggaran besar-besaran. "Mana yang bisa ditunda, ya, ditunda," ujar Hatta. "Yang penting anggaran untuk infrastruktur, belanja modal, harus tetap jalan."

Hatta mengatakan anggaran untuk penyelamatan APBN yang sudah pernah dicapai pemerintah adalah sebesar Rp 18,9 triliun. "Dan sekarang ini kami akan lakukan penghematan lagi. Kami gencet satu per satu," ucap dia.

Seperti diketahui, Komisi Pertahanan DPR akan mengisi masa reses dengan melakukan kunjungan kerja ke Jerman, Polandia, Afrika Selatan, dan Republik Ceko. Masa reses akan dimulai pada 13 April 2012 besok. Anggota komisi akan dibagi menjadi empat rombongan yang masing-masing akan mengunjungi satu negara selama lima hari.

Kunjungan itu merupakan bagian dari fungsi pengawasan Komisi Pertahanan, terutama ke Kedutaan Besar Republik Indonesia. Sementara kunjungan ke Jerman antara lain ditujukan untuk mencari tahu ihwal tank Leopard yang akan dibeli pemerintah.

PRIHANDOKO

Berita terkait

Jokowi Sindir Pejabat yang Sering Studi Banding ke Luar Negeri

16 Agustus 2019

Jokowi Sindir Pejabat yang Sering Studi Banding ke Luar Negeri

Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Baca Selengkapnya

DPR Plesir ke Brasil, Fitra: Selamat Berlibur

13 Desember 2012

DPR Plesir ke Brasil, Fitra: Selamat Berlibur

Anggota DPR menghamburkan duit miliaran rupiah untuk studi banding ini.

Baca Selengkapnya

Studi Banding Sapi DPR ke Prancis Dinilai Aneh

13 Desember 2012

Studi Banding Sapi DPR ke Prancis Dinilai Aneh

Seharusnya DPR studi banding ke Brasil atau Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Pejabat Pertanian Batal Studi Banding ke Prancis  

12 Desember 2012

Pejabat Pertanian Batal Studi Banding ke Prancis  

"Kalau Cina memang sedang berkembang peternakan sapinya. Pasarnya di Cina juga lebih besar."

Baca Selengkapnya

Anna Mua'awanah Bantah Ikut Kunjungan ke Jerman  

28 November 2012

Anna Mua'awanah Bantah Ikut Kunjungan ke Jerman  

Kata Anna, DPR tak mungkin melaporkan setiap kegiatan yang akan dilakukan kepada PPI.

Baca Selengkapnya

KBRI Jerman: Studi Banding DPR Rekomendasi PII

22 November 2012

KBRI Jerman: Studi Banding DPR Rekomendasi PII

Sebelum melakukan konsolodasi, KBRI meminta draf Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran yang dimaksud. Tapi belum pernah dikasih.

Baca Selengkapnya

DPR Akui Salah Info Soal DIN di Jerman

21 November 2012

DPR Akui Salah Info Soal DIN di Jerman

"Informasi yang kami terima DIN itu lembaga yang mengolah masalah keinsinyuran," kata Ketua Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Ignatius Mulyono.

Baca Selengkapnya

Deutsches Institut Sebut DPR Salah Alamat

21 November 2012

Deutsches Institut Sebut DPR Salah Alamat

Mereka tidak memiliki kompetensi menjelaskan standardisasi profesi keinsinyuran seperti maksud kunjungan anggota DPR itu.

Baca Selengkapnya

PPI Berlin Bongkar Kejanggalan Studi Banding DPR

21 November 2012

PPI Berlin Bongkar Kejanggalan Studi Banding DPR

Studi banding ke Jerman tidak dipersiapkan dengan matang.

Baca Selengkapnya

Plesir ke Jerman, Anggota DPR Keliru Bertanya

21 November 2012

Plesir ke Jerman, Anggota DPR Keliru Bertanya

Anggota Badan Legislasi DPR mengulang-ulang pertanyaan yang sama.

Baca Selengkapnya