Ramai-ramai ke Luar Negeri, DPR Studi Banding Obat ke Cina

Reporter

Editor

Selasa, 6 Desember 2011 06:28 WIB

TEMPO/Imam Yunni

TEMPO Interaktif, Jakarta: Setidaknya empat rombongan anggota Dewan Perwakilan Rakyat berkunjung ke luar negeri pada akhir tahun ini. Tujuan resmi perjalanan adalah studi banding. Empat kelompok itu berasal dari Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Penanganan Konflik Sosial, Badan Legislasi, Komisi Pertanian, dan Komisi Tenaga Kerja.

Wakil Ketua Panitia Khusus RUU Penanganan Konflik Sosial, Eva Kusuma Sundari, mengatakan studi banding akan diadakan di dua negara, yakni Swedia dan India. "Setiba di Indonesia, tim akan mengkonsolidasikan hasil studi tim Swedia dan India. Hasil studi akan dilaporkan kepada publik," demikian ia menulis dalam siaran pers kemarin.

Menurut politikus PDI Perjuangan ini, tim yang berangkat ke Swedia akan dipimpin oleh Eva, sedangkan tim ke India ditangani oleh Ketua Panitia Khusus Adang Daradjatun. Tiap tim terdiri atas tujuh anggota DPR dan dua anggota staf sekretariat panitia khusus. Timnya akan berangkat pada 3 Desember dan kembali pada 9 Desember 2011. Swedia dipilih karena dianggap sukses dalam menangani konflik dengan mengedepankan pendekatan hak asasi manusia. Tim panitia khusus juga akan bertemu dengan Penasihat Kementerian Integrasi Jasenko Selimonic dan Hans Dahlgren, yang juga Ambassador for Human Rights Kementerian Luar Negeri Swedia.

Adapun Wakil Ketua Badan Legislasi Ida Fauziah menuturkan akan mengirim tim ke Cina untuk studi banding soal pengawasan obat dan makanan. "Sebelas anggota Badan Legislasi akan melakukan kunjungan kerja ke Beijing, Cina, untuk RUU Pengawasan Obat dan Makanan," ujarnya kemarin. Tim sudah berangkat kemarin dan akan kembali pada 9 Desember nanti. Namun politikus PKB ini tak menjelaskan mengapa harus studi banding ke Cina.

Adapun Komisi Pertanian mengadakan studi banding ke empat negara: Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan India. Kunjungan kerja ini terkait dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang Pangan serta Rancangan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Rombongan sudah berangkat pada akhir bulan lalu dan dijadwalkan pulang hari ini.

"Studi banding ini sangat penting karena berkaitan antara lain dengan sistem tarif, proteksi, lembaga keuangan petani, subsidi, promosi, asuransi pertanian, dan lembaga pangan,” ujar Wakil Ketua Komisi Pertanian dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, menjawab pertanyaan via pesan pendek. Ia menjelaskan, Ketua Komisi Pertanian M. Romahurmuziy dari Fraksi PPP memimpin tim ke Amerika, Herman Khaeron membawa rombongan ke Jepang, Firman Soebagyo (Partai Golkar) ke Cina, sedangkan Ana Muawanah (PKB) ke India.

Terakhir, Komisi Tenaga Kerja memberangkatkan rombongan ke Korea Selatan dan Hong Kong. Anggota Komisi Tenaga Kerja dari PDI Perjuangan, Rieke Dyah Pitaloka, mengatakan berkunjung ke Korea Selatan dalam kaitan dengan pembahasan revisi Undang-Undang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri. “Pulangnya transit di Hong Kong untuk ketemu TKI dan mendengar masukan mereka," ujarnya kepada Tempo melalui pesan singkat kemarin.

Menurut Rieke, penempatan tenaga kerja Indonesia ke Korea Selatan tak bermasalah sehingga DPR perlu melihat apakah kondisi itu ada kaitannya dengan penempatan tenaga kerja sektor formal dengan mekanisme kerja sama antarpemerintah.





L FEBRIYAN | Jobpie S.

Berita terkait

Jokowi Sindir Pejabat yang Sering Studi Banding ke Luar Negeri

16 Agustus 2019

Jokowi Sindir Pejabat yang Sering Studi Banding ke Luar Negeri

Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Baca Selengkapnya

DPR Plesir ke Brasil, Fitra: Selamat Berlibur

13 Desember 2012

DPR Plesir ke Brasil, Fitra: Selamat Berlibur

Anggota DPR menghamburkan duit miliaran rupiah untuk studi banding ini.

Baca Selengkapnya

Studi Banding Sapi DPR ke Prancis Dinilai Aneh

13 Desember 2012

Studi Banding Sapi DPR ke Prancis Dinilai Aneh

Seharusnya DPR studi banding ke Brasil atau Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Pejabat Pertanian Batal Studi Banding ke Prancis  

12 Desember 2012

Pejabat Pertanian Batal Studi Banding ke Prancis  

"Kalau Cina memang sedang berkembang peternakan sapinya. Pasarnya di Cina juga lebih besar."

Baca Selengkapnya

Anna Mua'awanah Bantah Ikut Kunjungan ke Jerman  

28 November 2012

Anna Mua'awanah Bantah Ikut Kunjungan ke Jerman  

Kata Anna, DPR tak mungkin melaporkan setiap kegiatan yang akan dilakukan kepada PPI.

Baca Selengkapnya

KBRI Jerman: Studi Banding DPR Rekomendasi PII

22 November 2012

KBRI Jerman: Studi Banding DPR Rekomendasi PII

Sebelum melakukan konsolodasi, KBRI meminta draf Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran yang dimaksud. Tapi belum pernah dikasih.

Baca Selengkapnya

DPR Akui Salah Info Soal DIN di Jerman

21 November 2012

DPR Akui Salah Info Soal DIN di Jerman

"Informasi yang kami terima DIN itu lembaga yang mengolah masalah keinsinyuran," kata Ketua Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Ignatius Mulyono.

Baca Selengkapnya

Deutsches Institut Sebut DPR Salah Alamat

21 November 2012

Deutsches Institut Sebut DPR Salah Alamat

Mereka tidak memiliki kompetensi menjelaskan standardisasi profesi keinsinyuran seperti maksud kunjungan anggota DPR itu.

Baca Selengkapnya

PPI Berlin Bongkar Kejanggalan Studi Banding DPR

21 November 2012

PPI Berlin Bongkar Kejanggalan Studi Banding DPR

Studi banding ke Jerman tidak dipersiapkan dengan matang.

Baca Selengkapnya

Plesir ke Jerman, Anggota DPR Keliru Bertanya

21 November 2012

Plesir ke Jerman, Anggota DPR Keliru Bertanya

Anggota Badan Legislasi DPR mengulang-ulang pertanyaan yang sama.

Baca Selengkapnya