Gus Dur dan BJ Habibie Dicalonkan sebagai Rektor ITB

Reporter

Editor

Selasa, 23 Desember 2003 08:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Setelah empat hari lamanya pendaftaran calon rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) dibuka di media massa, hingga Kamis (9/8) kemarin, sudah masuk 18 nama dari luar kampus tersebut. Dua mantan presiden RI, masing-masing BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid, masuk dalam daftar calon rektor tersebut. Sementara itu, calon dari pihak ITB sendiri diperkirakan mencapai 60 orang.

Berdasarkan pantauan Tempo di ruang penghitungan suara di gedung Pasca Sarjana ITB Bandung, Kamis, selain Gus Dur dan BJ Habibie, terdapat pula nama-nama seperti Nurcholis Madjid, Rektor ITB Lilik Hendrajaya, serta pengusaha Fadel Mohamad (Bukaka Grup). Calon lainnya berasal dari kalangan dosen, karyawan dan bahkan ada tiga nama dari kalangan mahasiswa.

Hingga pukul 16.30 WIB proses penghitungan suara yangterbagi ke dalam tiga kelompok tim kerja itu masih terus berlangsung. Menurut Ketua Panitia Pelaksana Dr.Ir.AliBasyah Siregar yang ditemui di ruang kerjanya, proses penghitungan suara itu belum final. Kemungkinan besar, jumlah calon masih terus bertambah hingga pengumuman resmi pada hari Senin (13/8).

Menurut Basyah, proses pendaftaran para pelamar dari luar masih dibuka hingga Jum’at (10/8) hari ini. “Oleh karena itu saya meminta agar pengumuman para calon bisa dilaksanakan secara bersamaan nanti pada hari Senin, setelah nama calon dari luar juga tuntas dihitung,” katanya.

Calon rektor kali ini, menurut Basyah, diharapkan merupakan orang egaliter, berpendidikan doktor,mempunyai kemampuan manajerial sebagai chief officer. Calon rektor juga dituntut memiliki sense of bussines dan sense of education. Adapun syarat lainnya adalah bahwa calon rektor harus sehat secara jasmani dan rohani, berstatus WNI, menyerahkan makalah singkat dan CV lengkap, serta mengikuti acara perkenalan bakal calon.

Sedangkan persyaratan selanjutnya untuk menjadi calon definitif, kandidat harus lolos uji melalui proses pemungutan suara di sidang SA (Senat Akademika) ITB.Selanjutnya,i calon harus tampil dan menyampaikanpandangan tentang pengembangan ITB dalam Forum Warga ITB. Setelah itu, dia harus menulis, menyerahkan, serta mempresentasikan makalah kepada senat ITB.

Advertising
Advertising

Jika seluruh tahapan itu berhasil dilalui, menurut Basyah, maka calon rektor tersebut dipastikan menjadi calon jadi. Akan tetapi, ada satu sayarat lagi yang harus dilalui, yakni dia harus lolos melalui pemilihan Majelis Wali Amanat (MWA). “ Ini adalah lembaga semacam MPR- nya kampus ITB yang akan terbentuk pada tanggal17 Agustus 2001,” tutur Basyah.

Pada tahap calon nomine, kata Basyah, jumlah calon tidak akan dibatasi. Hanya saja, pada tahap berikutnya, yakni tahap bakal calon, jumlah calon akan dibatasi maksimal 15 orang. Setelah itu, akan diseleksi lagi pada tahap calon potensial menjadi lima orang. Untuk menuju jenjang calon definitif, panitia akan menyaring lagi dengan target sebanyak tiga orang calon rektor. “Selanjutnya MWA-lah yang akan menentukan siapa diantara ketiganya yang paling layak menjadi rektor,” katanya.

Untuk selanjutnya, katanya, kinerja rektor tidak lagi diawasi oleh pemerintah melainkan oleh MWA, SA dan dibantuoleh Dewan Audit Independen. Proses penerimaan dan pemilihan rektor ini diperkirakan akan berakhir pada bulan Oktober dan akan menghabiskan biaya sekitar Rp 100 juta.

Menurut Ketua Senat Akademika ITB Prof.Ir.Moh.Sahari Besari,M.Sc,Ph.D, model rekrutmen rektor yang ditawarkan secara terbuka kepada pasar ini akandiiukuti juga oleh perguruan tinggi lainnya seperti IPB (Institut Pertanian Bogor), UGM (Universitas Gajah Mada), dan UI (Universitas Indonesia). Menurut Sahari, selain merupakan implementasi dari diberlakukannya PP No.155 tahun 1999 tentang status Perguruan Tinggi Negeri menjadi BadanHukum Milik Negara, keempat PTN yang sudah di BHMN- kan itu harus melaksanakan otonomi kampus.

Konsekuensinya, katanya, secara bertahap PTN harus melakukan perubahan mendasar dalam strategio perasional. PTN juga harus mengubah kultur masa lalu yang semuanya masih bernuansa jawatan. “Salah satunya adalah model rekruitmen rektor dengan memasang iklan pendaftaran calon rektor ini,” ujarnya. (upiek s)

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

27 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

8 November 2023

Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Baca Selengkapnya

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

6 Oktober 2023

Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

11 Mei 2023

Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

Alissa Wahid meminta untuk mewaspadai sentimen sektarian pada Pilpres 2024. Dia juga meminta para capres untuk tak mengejar kepentingan politik semata

Baca Selengkapnya

Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

3 April 2023

Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

Ketua Pelaksana KPG Yajid Fauzi mengatakan, kegiatan KPG merupakan kegiatan kaderisasi yang bertujuan untuk menyebarluaskan khazanah pemikiran Gus DUr

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah

30 Maret 2023

Selama Ramadan, Makam Gus Dur Dibanjiri Peziarah

Ratusan warga berziarah ke makam Presiden keempat, K.H. Abdurrahman Wahid atau dikenal Gus Dur di area makam Pondok Pesantren Tebuireng

Baca Selengkapnya

Perayaan Imlek 2023, PKB Kenang Jasa Gus Dur Hapus Diskriminasi di Indonesia

21 Januari 2023

Perayaan Imlek 2023, PKB Kenang Jasa Gus Dur Hapus Diskriminasi di Indonesia

PKB menyebut perayaan Imlek tak lepas dari jasa mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dia mencabut Inpres yang pernah dibuat Soeharto.

Baca Selengkapnya

William Liddle tentang Gus Dur: Pemuda Nyeleneh dengan Pikiran Tajam

30 Desember 2022

William Liddle tentang Gus Dur: Pemuda Nyeleneh dengan Pikiran Tajam

Hari ini, 16 tahun lalu KH Abdurrahman Wahid berpulang. William Liddle dalam bukunya sebut Gus Dur sebagai pemuda nyeleneh dengan pikiran tajam.

Baca Selengkapnya