TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menilai pembentukan Panitia Kerja (Panja) Mafia Pemilihan Umum di Dewan memiliki efek ganda terhadap proses penyelidikan dan penyidikan di kepolisian. Ia sepakat dengan pendapat Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD bahwa Panitia Kerja berhasil mendesak kepolisian agar bergerak mengusut masalah ini.
"Kalau tidak ada Panitia Kerja, banyak kalangan masyarakat yang menganggap proses pengusutan di kepolisian mandek. Karena pengaruh Panitia Kerja, kasus ini kembali bergulir," katanya di Gedung DPR Jakarta, Senin 25 Juli 2011.
Priyo beranggapan hal ini sebenarnya wajar karena sudah sesuai dengan ranah kerja Dewan, yakni menjalankan fungsi kontrol dan pengawasan terhadap kinerja eksekutif. Termasuk yang dilakukan Panitia Kerja adalah memantau sejauh mana kepolisian sudah menjalankan tugasnya, dan apakah tugas itu segera dilakukan atau tidak.
Panitia Kerja juga diharapkan tetap kukuh dengan pendirian mereka untuk menuntaskan kasus ini dan memastikan temuan-temuan yang ada tetap ditelusuri sesuai dengan rencana. "Tidak mundur karena alasan intimidasi, mau dilaporkan, dan sebagainya," tuturnya.
Selain itu, Panitia Kerja juga diharapkan tidak hanya bisa memaksa polisi menguak pelaku kasus mafia pemilu, tapi juga bisa menguak misteri dan aktor intelektual di balik kasus ini. Salah seorang tersangka kasus pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi, Mashuri Hasan, diharapkan bisa menjadi pintu masuk untuk menguak kasus yang lebih besar lagi.
Ketua Panitia Kerja Mafia Pemilu, Khairuman Harahap, mengatakan keterangan Hasan memperjelas siapa saja tokoh-tokoh yang diduga terlibat dalam kasus pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi selain Andi Nurpati. "Arsyad Sanusi dan Dewi Yasin Limpo juga berperan penting," katanya. Hasan mengakui ada komunikasi antara dia dan Neshawati, Hakim Arsyad, Dewi Yasin Limpo, dan Andi di berbagai kesempatan.
KARTIKA CANDRA
Berita terkait
Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik
2 jam lalu
Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik dalam pembahasan revisi UU Penyiaran
Baca SelengkapnyaWahiddudin Adams Minta Hakim Konstitusi Tak Takut Jika Revisi UU MK Benar Disahkan
12 jam lalu
Wahiduddin Adams meminta hakim MK tak takut jika perubahan keempat UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, benar-benar disahkan DPR.
Baca SelengkapnyaDraf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi
13 jam lalu
Koalisi Masyarakat Sipil menyoroti draft revisi RUU Penyiaran yang bakal mengekang kebebasan pers karena melarang penayangan jurnalisme investigasi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud
14 jam lalu
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan akan memanggil Kemendikbudristek secepatnya untuk membahas polemik UKT.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR Akan Bentuk Panja untuk Investigasi Mahalnya UKT Kampus
15 jam lalu
Komisi X DPR RI sepakat untuk membentuk Panja Pembiayaan Pendidikan untuk mengetahui penyebab kenaikan UKT.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap Soal Perubahan Keempat UU MK
16 jam lalu
Revisi UU MK menjadi ancaman sangat serius bagi Indonesia sebagai negara hukum.
Baca SelengkapnyaGolkar Klaim Putusan MK Jadi Pertimbangan Setujui Revisi UU Kementerian Negara
16 jam lalu
Anggota Fraksi Golkar, Bambang Hermanto, mengatakan revisi terhadap Undang-Undang Kementerian Negara mesti dilakukan.
Baca SelengkapnyaSeperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan
17 jam lalu
Hari ini, Rapat pleno Baleg DPR menyepakati pengambilan keputusan atas hasil penyusunan revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.
Baca SelengkapnyaPDIP Setujui Revisi UU Kementerian Negara Jadi Usul Inisiatif DPR, Beri 5 Catatan
17 jam lalu
Meski menyetujui revisi UU Kementerian Negara dibahas pada tingkat selanjutnya, namun PDIP mesti memberikan catatan.
Baca SelengkapnyaReaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR
18 jam lalu
Pembahasan revisi UU MK antara pemerintah dan DPR menuai reaksi dari kalangan internal MK dan Ketua MKMK. Apa reaksi mereka?
Baca Selengkapnya