Kasus Joki Napi, Kejagung Belum Temukan Indikasi Suap
Selasa, 4 Januari 2011 15:35 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejaksaan Agung, Marwan Effendy, mengatakan, pihaknya belum menemukan indikasi suap kepada jaksa dalam kasus joki narapidana di Lembaga Permasyarakatan Bojonegoro, Jawa Timur, yang terungkap 31 Desember lalu.
Seperti diberitakan, Kasiem, 50 tahun, terpidana kasus penyelewengan pupuk, membayar tetangganya, Karni, sebesar Rp 10 juta untuk menggantikannya di dalam penjara. Hal itu terungkap setelah empat hari Kasiem menghirup udara bebas.
Marwan berujar, sampai saat ini tim Pengawasan masih menyelesaikan pemeriksaan enam orang yang diduga terlibat kasus joki. Tim mencari apakah ada suap yang diterima oleh jaksa di Bojonegoro itu. “Kalau ditemukan, nanti ditindaklanjuti,” ujarnya melalui pesan pendek, Selasa (4/1).
Selain itu, kata Marwan, Tim juga mengkaji usulan hukuman yang diajukan Kajati Jatim. Hasil kajian Tim tersebut diharapkan segera rampung, sehingga bisa dia teruskan ke Jaksa Agung. “Sesegera mungkin. Besok waktu Refleksi Akhir Tahun.”
Saat ditanya apakah ada unsur pelanggaran disiplin oleh jaksa dalam perkara ini, Marwan belum bersedia menjawab. “Menurut PP 53 tahun 2010, dilarang diumumkan hukuman sebelum ada keberatan dari terhukum,” kata dia.
Sebelumnya, Kejati Jatim memeriksa enam orang yang diduga terkait perkara ini. Mereka adalah Kepala Kejaksaan Negeri Bojonegoro Wahyudi, Kepala Seksi Pidana Khusus Hendro Sasmito, Jaksa Pidana Khusus Widodo, petugas jaga Lapas Atmarai, Asisten Pengawasan Kejati Jatim dan kuasa hukum Kasiem, Hasnomo.
Isma Savitri
