Parlemen Indonesia-Aljazair Perkuat Kerja Sama

Reporter

Editor

Rabu, 8 Desember 2010 07:05 WIB

TEMPO Interaktif, KAIRO - Delegasi Parlemen Aljazair atau Assemblee Populaire Nationale/APN yang dipimpin Ketua APN, Abdelaziz Ziari, pada Selasa 7 Desember 2010 kemarin memulai kunjungan kerja ke Indonesia.

"Kunjungan kerja parlemen Aljazair ke Indonesia itu merupakan bagian upaya memperkuat kerja sama kedua parlemen dan mempererat hubungan bilateral ," kata Duta Besar (Dubes) RI untuk Aljazair, Yuli Mumpuni Widarso.

Dalam lawatan enam hari hingga 11 Desember tersebut Abdel Aziz didampingi dua orang Wakil Ketua APN, yakni Chiheb Seddik dan Aithamouda Amrane serta dua anggota APN, Touahria Brahim dan Badraoui Malika, di samping Wakil Direktur Informasi Kantor Berita Aljazair (Algerie Press Service /APS), Bounnah Liazid.

Menurut Dubes Yuli, selama di Indonesia delegasi parlemen Aljazair dijadwalkan bertemu dengan pimpinan DPR, MPR, dan DPD, dan sejumlah pejabat terkait.

Delegasi APN akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua DPR Marzuki Alie didampingi mantan ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq direncanakan akan menerima delegasi parlemen negara sahabat dari negara Afrika Utara itu.

Ketua MPR Taufiq Kiemas dan Ketua DPD, Irman Gusman, secara terpisah juga akan menerima kunjungan delegasi APN.

Selain itu, delegasi pimpinan APN juga akan menemui mantan presiden Megawati Soekarnoputri."Ibu Mega menempati posisi istimewa di Aljazair karena pada 2001 presiden Megawati melakukan kunjungan kenegaraan ke Alger secara pribadi berkunjung ke negara Arab di Afrika Utara itu pada 2007," ujar Dubes Yuli.

Di samping di Jakarta, delegasi parlemen Aljazair akan bertamu ke Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika dan diagendakan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pulau Dewata itu.

Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa yang memimpin Forum Demokrasi Bali pada 9-10 Desember 2010, juga akan menerima delegasi Aljazair.

Dubes Yuli mengharapkan kunjungan itu akan memperkokoh hubungan persaudaraan kedua bangsa yang telah terjalin erat sejak sebelum kemerdekaan Aljazair pada 5 Juli 1962.

Menurut Dubes Yuli, parlemen dan pemerintah Indonesia mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Aljazair, yang antara lain diwujudkan dengan mengundang kelompok pejuang kemerdekaan Aljazair, Front Pembebasan Nasional (FLN) untuk menghadiri Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 18 April 1955.

"Dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung tercatat pertama kalinya wakil FLN mengangkat isu kemerdekaan bangsa Aljazair, dan RI merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Aljazair," katanya .

Dubes Yuli menilai, kunjungan Ketua APN ke Indonesia ini mempunyai nilai strategis, antara lain karena kerja sama antarparlemen kedua negara dewasa ini terus meningkat sejalan dengan peningkatan peran parlemen dalam pembahasan berbagai isu regional dan internasional di berbagai fora seperti menaruh perhatian penuh pada isu Palestina di Uni Inter-Parlemen (Inter Parliamentary Union/IPU) dan Uni Parlemen Konferensi Organisasi Islam (OKI).

Perkembangan perekonomian di Aljazair dan Indonesia yang pesat telah membuka peluang bisnis yang sangat besar bagi kedua negara, katanya.

"Agar para pelaku ekonomi di Aljazair dan Indonesia mampu meraih peluang yang tersedia maka diperlukan peran parlemen untuk memfasilitasinya, antara lain dengan mengeluarkan perundang-undangan yang mendorong terjadinya peningkatan kerja sama ekonomi RI-Aljazair," ujarnya.

Dubes Yuli mengimbau para pelaku usaha Indonesia untuk mengembangkan sayap ke Aljazair yang produknya tidak hanya dipasarkan di Aljazair tetapi juga di Afrika Utara dan negara-negara pesisir barat Laut Mediterania.

WDA | ANT

Berita terkait

Jokowi Sindir Pejabat yang Sering Studi Banding ke Luar Negeri

16 Agustus 2019

Jokowi Sindir Pejabat yang Sering Studi Banding ke Luar Negeri

Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Baca Selengkapnya

DPR Plesir ke Brasil, Fitra: Selamat Berlibur

13 Desember 2012

DPR Plesir ke Brasil, Fitra: Selamat Berlibur

Anggota DPR menghamburkan duit miliaran rupiah untuk studi banding ini.

Baca Selengkapnya

Studi Banding Sapi DPR ke Prancis Dinilai Aneh

13 Desember 2012

Studi Banding Sapi DPR ke Prancis Dinilai Aneh

Seharusnya DPR studi banding ke Brasil atau Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Pejabat Pertanian Batal Studi Banding ke Prancis  

12 Desember 2012

Pejabat Pertanian Batal Studi Banding ke Prancis  

"Kalau Cina memang sedang berkembang peternakan sapinya. Pasarnya di Cina juga lebih besar."

Baca Selengkapnya

Anna Mua'awanah Bantah Ikut Kunjungan ke Jerman  

28 November 2012

Anna Mua'awanah Bantah Ikut Kunjungan ke Jerman  

Kata Anna, DPR tak mungkin melaporkan setiap kegiatan yang akan dilakukan kepada PPI.

Baca Selengkapnya

KBRI Jerman: Studi Banding DPR Rekomendasi PII

22 November 2012

KBRI Jerman: Studi Banding DPR Rekomendasi PII

Sebelum melakukan konsolodasi, KBRI meminta draf Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran yang dimaksud. Tapi belum pernah dikasih.

Baca Selengkapnya

DPR Akui Salah Info Soal DIN di Jerman

21 November 2012

DPR Akui Salah Info Soal DIN di Jerman

"Informasi yang kami terima DIN itu lembaga yang mengolah masalah keinsinyuran," kata Ketua Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Ignatius Mulyono.

Baca Selengkapnya

Deutsches Institut Sebut DPR Salah Alamat

21 November 2012

Deutsches Institut Sebut DPR Salah Alamat

Mereka tidak memiliki kompetensi menjelaskan standardisasi profesi keinsinyuran seperti maksud kunjungan anggota DPR itu.

Baca Selengkapnya

PPI Berlin Bongkar Kejanggalan Studi Banding DPR

21 November 2012

PPI Berlin Bongkar Kejanggalan Studi Banding DPR

Studi banding ke Jerman tidak dipersiapkan dengan matang.

Baca Selengkapnya

Plesir ke Jerman, Anggota DPR Keliru Bertanya

21 November 2012

Plesir ke Jerman, Anggota DPR Keliru Bertanya

Anggota Badan Legislasi DPR mengulang-ulang pertanyaan yang sama.

Baca Selengkapnya