Legislator PDIP ke Mendagri Tito Karnavian: Pemilu 2024 Paling Brutal, Cawe-cawe Dianggap Normal

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 1 November 2024 10:05 WIB

Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus ditemui di kawasan Jakarta Selatan usai menghadiri diskusi publik soal demokrasi, Rabu, 31 Juli 2024. Tempo/Novali Panji

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDIP, Deddy Sitorus, mengkritisi buruknya pengalaman Pemilu 2024. Hal ini dia sampaikan ketika rapat kerja bersama dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Oktober 2024.

Dia menyinggung perihal cawe-cawe sejumlah pejabat seperti kepala desa, penjabat (Pj) kepala daerah, hingga kepala dinas. "Pemilu kemarin itu Pemilu paling brutal sepanjang sejarah. Saya mengalami langsung, bagaimana kepala desa yang bagi-bagi uang pak, bagaimana dinas-dinas, Pj-Pj turun dan itu merata di seluruh Indonesia," kata Deddy.

Dia mengatakan, Pemilu bukan sekadar ajang merekrut pemimpin saja. Namun lebih dari itu, kata dia, yang paling penting dalam Pemilu adalah bagaimana membangun adab bangsa ini, memastikan kebudayaan politik benar-benar akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Kalau kita lihat proses penyelenggaraan Pilkada pak, kita ini kok seperti negara Afrika dan Amerika latin, busuk sebusuk-busuknya," kata dia kepada Mendagri Tito.

Deddy menyebutkan sejumlah daerah yang dia duga terjadi cawe-cawe. Misalnya seperti di Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Banten, dan daerah lainnya. Bahkan, kata dia, pelanggaran netralitas tersebut dilakukan secara terbuka.

Advertising
Advertising

"Daerah-daerah seperti Sulawesi Utara, ancam-mengancam itu langsung di depan umum. Kita bisa berdalih melakukan eufisme 'Itu oknum, oknum tentara, oknum polisi, oknum kepala dinas.' Tapi ketika terjadi secara masif, betulkah itu oknum?," kata dia.

Dia menilai penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2024 telah merontokkan kredibilitas institusi-institusi kekuasaan di Indonesia. Dia menyebut, tindakan cawe-cawe sudah dianggap sebagai hal yang normal di dalam proses demokrasi.

Deddy mengungkit betapa susah payahnya memperjuangkan reformasi. Ada banyak rakyat yang menjadi korban ketika berusaha mengembalikan Indonesia menjadi negara yang demokratis dan kepemimpinannya sah.

"Tapi hari ini pak, camat, kepala desa Pj, dinas di mana-mana sama. Pemilu menjadi ajang kekuasaan semata, bukan ajang membangun peradaban," tuturnya.

Deddy menyebut Indonesia kembali ke zaman primitif, di mana tidak ada demokrasi. Meskipun secara ritual dan prosedural terjadi pesta demokrasi, namun kata dia, demokrasi yang sebenarnya tidak terjadi.

"Tapi benarkah rakyat mendapatkan informasi yang pantas untuk mereka bisa memilih? Benarkah ada kemerdekaan untuk mereka memilih?."

Pilihan Editor: Kemendagri Tunjuk Tiga Direktur KPK jadi Pj Kepala Daerah

Berita terkait

Pramono Anung dan Ridwan Kamil Saling Balas ihwal Dukung Mendukung di Pilkada Jakarta

2 jam lalu

Pramono Anung dan Ridwan Kamil Saling Balas ihwal Dukung Mendukung di Pilkada Jakarta

Pramono Anung menanggapi pernyataan Ridwan Kamil. Menurutnya, Pilkada Jakarta bukan lagi bicara adu kekuatan antarpartai politik.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Sebut Prabowo Rakor dengan Kepala Daerah pada 7 November, Ini yang Dibahas

3 jam lalu

Tito Karnavian Sebut Prabowo Rakor dengan Kepala Daerah pada 7 November, Ini yang Dibahas

Tito Karnavian mendapat banyak permintaan dari kepala daerah yang ingin mendengar langsung visi, misi, dan program Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Bakal Panggil Seluruh Penjabat Kepala Daerah untuk Evaluasi

4 jam lalu

Komisi II DPR Bakal Panggil Seluruh Penjabat Kepala Daerah untuk Evaluasi

Komisi II DPR akan segera menyurati Menteri Tito Karnavian untuk mengeksekusi rencana tersebut.

Baca Selengkapnya

GSN Bakal Dideklarasikan Sabtu Besok, Pakar dan PDIP Beri Saran Ini ke Prabowo

4 jam lalu

GSN Bakal Dideklarasikan Sabtu Besok, Pakar dan PDIP Beri Saran Ini ke Prabowo

Sabtu besok, GSN kabarnya akan dideklarasikan. Deklarasi disebutkan pula akan dihadiri oleh 20 ribu undangan yang berasal dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemendagri Tunjuk Tiga Direktur KPK jadi Pj Kepala Daerah

4 jam lalu

Kemendagri Tunjuk Tiga Direktur KPK jadi Pj Kepala Daerah

Kementerian Dalam Negeri menunjuk tiga Direktur KPK menjadi penjabat kepala daerah. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Soal Pendirian GSN, Aria Bima PDIP: Prabowo Sebaiknya Konsentrasi di Pemerintahan yang Baru

5 jam lalu

Soal Pendirian GSN, Aria Bima PDIP: Prabowo Sebaiknya Konsentrasi di Pemerintahan yang Baru

Politikus PDIP Aria Bima mengingatkan agar pendirian GSN tak menghambat tata kelola pemerintahan di masa transisi.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung soal Klaim RK Dapat Dukungan dari Golongan PDIP: Emang Gue Pikirin

17 jam lalu

Pramono Anung soal Klaim RK Dapat Dukungan dari Golongan PDIP: Emang Gue Pikirin

Menurut Pramono Anung, Pilkada Jakarta bukan lagi bicara adu kekuatan antara partai politik.

Baca Selengkapnya

Mendagri Bakal Lapor ke Prabowo soal Usulan DPR Revisi UU Politik Lewat Metode Omnibus Law

19 jam lalu

Mendagri Bakal Lapor ke Prabowo soal Usulan DPR Revisi UU Politik Lewat Metode Omnibus Law

Mendagri Tito Karnavian menyebut akan menyampaikan rencana DPR untuk merevisi sejumlah UU terkait politik kepada Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Megawati Sebut Paling Sering Disadap, Bagaimana Aturan Penyadapan di Indonesia?

19 jam lalu

Megawati Sebut Paling Sering Disadap, Bagaimana Aturan Penyadapan di Indonesia?

Ketua Umum PDIP Megawati bilang dirinya menjadi target penyadapan. Bagaimana aturan terkait dengan penyadapan di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kata Elite PDIP soal Megawati sebagai Orang Paling Disadap di Indonesia

19 jam lalu

Kata Elite PDIP soal Megawati sebagai Orang Paling Disadap di Indonesia

Elit PDIP mengakui bahwa Megawati tidak menggunakan handphone sebagai antisipasi penyadapan.

Baca Selengkapnya