Kata PKS soal Jatah Menteri di Kabinet Prabowo: Kita Serahkan pada Presiden

Jumat, 20 September 2024 18:31 WIB

Nasir Djamil. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil mengatakan pihaknya tidak bisa memastikan apakah PKS akan mendapatkan kursi di kabinet pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Kita tidak tahu apakah dari angka (jumlah kementerian) itu ada untuk PKS atau tidak,” kata Nasir saat ditemui awak media di kawasan Jakarta, pada Kamis, 19 September 2024.

Nasir mengatakan ia tidak bisa memastikan akan bergabung dengan kabinet Prabowo yang diwacanakan untuk membentuk 44 kementerian itu karena pihaknya tidak tergabung ke dalam koalisi yang mendukung Prabowo pada saat pemilihan presiden kemarin. “Dan bagaimana nanti itu kan diserahkan kepada Presiden,” kata Nasir.

Saat ini, PKS masih menunggu tawaran untuk bergabung di kabinet itu.

Nasir tidak menjelaskan apakah PKS telah berkomunikasi dengan Prabowo untuk melobi agar partainya bisa mengisi kursi menteri di kabinetnya. Meski begitu, Nasir mengatakan bahwa komunikasi antara partainya dengan Menteri Pertahanan itu tetap ada dan tidak ada hambatan bagi mereka untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.

Advertising
Advertising

“Sebenarnya antara Pak Prabowo dengan PKS itu kan bukan kawan baru. Iya kan?," kata Nasir.

Menyambut pelantikan Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024 mendatang, muncul isu mengenai penyusunan kabinet Menteri Pertahanan itu. Ihwal jumlah menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran, Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa jumlahnya belum ditetapkan dan mengisyaratkan bahwa masih dalam pertimbangan.

Kabinet pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto diprediksi akan gemuk seiring dengan bertambahnya jumlah kementerian baru. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas berbicara perihal pertambahan jumlah menteri di kabinet Prabowo mendatang.

Meski mengaku belum mengetahui jumlah pastinya, namun Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu membenarkan ketika ditanya mengenai isu jumlah menteri menjadi 44 orang. “Penambahan iya. Mungkin sekitar itu (jadi 44 menteri),” kata Zulhas di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 11 September 2024, dikutip dari Antara.

Pada pilpres 2024, PKS tak mendukung Prabowo-Gibran yang diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM. Partai itu mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersama PKB dan NasDem Namun, pada Pilgub Jakarta, PKS merapat ke KIM yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono. Suswono adalah kader PKS.

Pilihan Editor: Bidik Kemenangan di 60 Persen Wilayah Pilkada 2024, PKS Lakukan Ini

Berita terkait

Ridwan Kamil Sebut Dapat Nasihat dari Prabowo dan Jusuf Kalla untuk Atasi Kekumuhan Jakarta

52 menit lalu

Ridwan Kamil Sebut Dapat Nasihat dari Prabowo dan Jusuf Kalla untuk Atasi Kekumuhan Jakarta

Bakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mengklaim dirinya mendapat nasihat dari Prabowo Subianto Jusuf Kalla, atasi kekumuhan.

Baca Selengkapnya

Respons Golkar soal Rencana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

1 jam lalu

Respons Golkar soal Rencana Pertemuan Megawati dengan Prabowo

Waketum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, merespons rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PPN Tahun Depan Naik 12 Persen? Ketua Banggar DPR Sarankan Prabowo Membahasnya Lebih Dulu

2 jam lalu

PPN Tahun Depan Naik 12 Persen? Ketua Banggar DPR Sarankan Prabowo Membahasnya Lebih Dulu

PPN mulai 1 Januari 2015 naik 12 persen, sehingga Ketua Banggar DPR menyarankan pemerintahan Prabowo membahasnya karena pelemahan daya beli masyarakat

Baca Selengkapnya

APBN 2025 Disahkan, Anggaran Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Rp 71 Triliun

3 jam lalu

APBN 2025 Disahkan, Anggaran Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Rp 71 Triliun

DPR mengesahkan APBN 2025. Anggaran program makan bergizi gratis yang digagas Prabowo-Gibran mencapai Rp 71 triliun.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

4 jam lalu

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

Bamsoet belum berbicara lebih detail mengenai jumlah kursi yang diberikan Prabowo untuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Kata Bamsoet soal Peluang PDIP Merapat ke Prabowo: Kalau Saya Setuju

4 jam lalu

Kata Bamsoet soal Peluang PDIP Merapat ke Prabowo: Kalau Saya Setuju

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, setuju bila PDIP bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Hasan Nasbi Bela Kaesang Soal Nebeng Jet Pribadi, Rekam Jejak Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan

5 jam lalu

Hasan Nasbi Bela Kaesang Soal Nebeng Jet Pribadi, Rekam Jejak Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi lakukan pembelaan terhadap anak Jokowi, Kaesang soal nebeng jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Beri Waktu 6 Bulan bagi Prabowo Menunaikan Syarat Dukungan, Salah Satunya Cabut UU Ciptaker

13 jam lalu

Partai Buruh Beri Waktu 6 Bulan bagi Prabowo Menunaikan Syarat Dukungan, Salah Satunya Cabut UU Ciptaker

Bila syarat-syarat dukungan tersebut tidak dipenuhi, Partai Buruh siap untuk kembali berhadap-hadapan dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Agenda Pertemuan Prabowo dan Megawati, PDIP: Tidak Ada Kaitannya dengan Kursi Menteri

13 jam lalu

Agenda Pertemuan Prabowo dan Megawati, PDIP: Tidak Ada Kaitannya dengan Kursi Menteri

PDIP mengiyakan agenda pertemuan Megawati dan Prabowo Subianto, benarkah pertemuan ini diadakan karena PDIP mengincar kursi menteri dan siap koalisi?

Baca Selengkapnya

Tarik Ulur Pertemuan Prabowo dan Megawati, Hasto PDIP: Dilakukan pada Momentum yang Tepat

14 jam lalu

Tarik Ulur Pertemuan Prabowo dan Megawati, Hasto PDIP: Dilakukan pada Momentum yang Tepat

Pertemuan Prabowo dan Megawati terlihat maju-mundur. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebut menunggu momentum yang tepat.

Baca Selengkapnya