Memahami Maksud SBY soal Negara Kacau Bila Banyak Matahari

Selasa, 10 September 2024 07:39 WIB

Presiden RI ke-6 dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan sambutan dalam syukuran HUT ke-23 Partai Demokrat di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Partai Demokrat merayakan HUT ke-23 yang bersamaan dengan HUT ke-75 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengatakan, negara akan kacau bila ada banyak matahari. Apa maksudnya?

Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, pernyataan SBY itu sebagai sebuah peringatan. Menurut Ujang, SBY tengah berupaya menjaga agar Pemerintahan Prabowo Subianto ke depan bisa berjalan stabil.

“Memang betul harus satu komando, satu kepemimpinan, tidak boleh banyak pemimpin. Dunia saja kalau matahari banyak bisa kacau,” kata Ujang, Senin, 9 September 2024, seperti dikutip dari Tempo.

Ujang menyebut mungkin saja ada semacam indikasi atau gerakan yang bisa memunculkan banyak matahari yang dimaksud oleh SBY. Termasuk, lanjut Ujang, cawe-cawe pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Saya melihatnya ya, karena kepentingan untuk bangsa, jangan banyak matahari kembar,” kata Ujang. “Pak SBY (ingin menyampaikan) agar kepemimpinan itu satu komando, dengan banyak dukungan dari partai politik itu, bukan masing-masing muncul membuat pencitraan masing-masing.”

Advertising
Advertising

Sebelumnya, dalam HUT ke-23 Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin, 9 September 2024, SBY mengatakan, negara akan kacau bila ada banyak matahari.

"Sama dengan Partai Demokrat yang kita cintai Ketua Umum Partai Demokrat. Akan kacau negara kalau mataharinya banyak. Makin panas nanti ada dua ada tiga bagaimana," kata SBY.

Awalnya, SBY mengaku kaget dengan suasana di DPP Partai Demokrat. Terakhir, ia berkunjung ke DPP lima tahun lalu. Menurut SBY, suasana DPP kini sudah berubah menjadi lebih indah.

"Sejak 5 tahun lalu beralih ke tokoh dan kader muda. Saya belum pernah ke sini," kata SBY.

Alasan SBY tak ingin berkunjung karena sudah ada pengurus dan pemimpin baru yang lebih muda. Alasan lain, ia sudah berkomitmen untuk tidak terlibat politik.

"Ini membuktikan bahwa ketika saya mengatakan, saya tidak lagi menangani politik sehari-hari. Saya pegang kata-kata saya, meski hati saya di rumah besar ini," kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

SBY juga tak mau ada matahari kembar di Partai Demokrat. Diketahui, Partai Demokat saat ini dipimpin oleh anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Ia lantas membandingkannya dengan keberadaan banyak matahari di tingkat negara.

"Ada falsafah bagus apa yang ada di dalam alam semesta hanya ada satu matahari. Sama dengan Demokrat yang kita cintai ketua umum. Akan kacau negara kalau mataharinya banyak. Makin panas nanti ada dua ada tiga bagaimana," katanya.

Partai Demokrat didirikan setelah SBY kalah dalam pemilihan wakil presiden di MPR RI tahun 2001. Kemarin, Partai Demokrat merayakan HUT ke-23. Perayaan ini bersamaan dengan HUT ke-75 SBY.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam artikel ini.

Pilihan Editor: SBY 75 Tahun, Berikut Jenjang Karier Militer Sebelum ke Dunia Politik

Berita terkait

Penjelasan Jubir Kaesang soal Biaya Naik Jet Pribadi Rp 90 Juta per Orang

1 menit lalu

Penjelasan Jubir Kaesang soal Biaya Naik Jet Pribadi Rp 90 Juta per Orang

Kaesang dan tim yang ikut melapor soal jet pribadi ke KPK tidak bisa menaksir seketika harga penerbangan yang dilakukan ke AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kaesang Mendatangi KPK: Tanggapan Jokowi hingga Juru Bicara

35 menit lalu

Setelah Kaesang Mendatangi KPK: Tanggapan Jokowi hingga Juru Bicara

Jokowi menanggapi singkat soal anak bungsunya, Kaesang Pangarep mendatangi KPK untuk memberi klarifikasi soal jet pribadi

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Resmikan Tol Yogya-Solo Seksi Kartasura-Klaten Hari ini

41 menit lalu

Jokowi Bakal Resmikan Tol Yogya-Solo Seksi Kartasura-Klaten Hari ini

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah hari ini, Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons ihwal PKB Rekrut Kaum Muda Jadi Pengurus, Ada Ais dan Gielbran

58 menit lalu

Ragam Respons ihwal PKB Rekrut Kaum Muda Jadi Pengurus, Ada Ais dan Gielbran

Ais Shafiyah Asfar ditunjuk sebagai Ketua Harian PKB dan Gielbran M. Noor sebagai Wakil Ketua Harian. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Jawa Tengah: Buka Kongres ISEI hingga Resmikan Jalan Tol Solo-Yogya

58 menit lalu

Jokowi Kunker ke Jawa Tengah: Buka Kongres ISEI hingga Resmikan Jalan Tol Solo-Yogya

Jokowi melakukan kunker ke Jawa Tengah pada Kamis 19 September 2024 untuk menghadiri pembukaan Kongres ISEI hingga resmikan jalan tol

Baca Selengkapnya

Data NPWP Bocor, CISSRec: Jokowi Belum Bentuk Lembaga Perlindungan Data Pribadi

1 jam lalu

Data NPWP Bocor, CISSRec: Jokowi Belum Bentuk Lembaga Perlindungan Data Pribadi

Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC sebut Presiden Jokowi berpotensi melanggar UU PDP dengan maraknya kebocoran data pribadi, termasuk NPWP.

Baca Selengkapnya

Mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan Jadi Ketua Badan Pemenangan Rudy-Jaro Ade

1 jam lalu

Mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan Jadi Ketua Badan Pemenangan Rudy-Jaro Ade

Mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, mayoritas susunan badan pemenangan yang telah disahkan didominasi dari kalangan partai politik.

Baca Selengkapnya

Seputar Acara Partai Buruh: Prabowo Batal Hadir, Pidato Virtual hingga Reaksi Kader-Simpatisan

1 jam lalu

Seputar Acara Partai Buruh: Prabowo Batal Hadir, Pidato Virtual hingga Reaksi Kader-Simpatisan

Presiden Terpilih Prabowo Subianto batal hadir di acara Partai Buruh. Prabowo menyampaikan sambutannya lewat pidato.

Baca Selengkapnya

NPWP Milik Keluarga Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor, Total 6 Juta Data Dijual Rp 150 Juta

2 jam lalu

NPWP Milik Keluarga Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor, Total 6 Juta Data Dijual Rp 150 Juta

NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani dan menteri lainnya juga dibocorkan.

Baca Selengkapnya

Soal Dana Kementerian Baru di Kabinet Prabowo, Wamenkeu Thomas Djiwandono Bilang Begini

2 jam lalu

Soal Dana Kementerian Baru di Kabinet Prabowo, Wamenkeu Thomas Djiwandono Bilang Begini

Thomas Djiwandono mengatakan Prabowo turut memberikan masukan dalam proses perumusan anggaran pembentukan kementerian baru.

Baca Selengkapnya