Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus, Pesan Perdamaian dan Persaudaraan

Senin, 9 September 2024 18:39 WIB

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, memberikan salam saat kunjungan ke Masjid Istiqlal pada Kamis, 5 September 2024. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/Donny Fernando

INFO NASIONAL - Pimpinan Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke sejumlah negara Asia dan Pasifik pada September 2024. Paus Fransiskus berada di Indonesia pada Rabu sampai Jumat, 3 - 6 September 2024.

Pada Kamis, 5 September 2024, Paus Fransiskus memimpin misa agung di dua lokasi, yakni Stadion Utama dan Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Seorang siswa tingkat II dari Seminari Menengah Wacana Bhakti, Juanito Viliano Diego bersemangat mengikuti misa kendati terik matahari menyelimuti Jakarta sejak Kamis siang. Menurut dia, Paus Fransiskus adalah sosok yang membawa keteduhan.

Diego ingat salah satu nasihat Paus Fransiskus soal makanan. Dia mengutip pesan Paus agar umat manusia tidak membuang-buang makanan. “Kalau kita membuang-buang makanan, maka sama artinya dengan mencuri makanan orang miskin," kata Diego.

Pelajar lainnya, Veronika Gabby Andriella Fona, seorang siswi kelas 9 SMP Tarakanita Citra Raya tak menyangka dapat hadir langsung mengikuti misa yang dipimpin Paus Fransiskus di GBK. "Senang sekali mendapat kesempatan untuk beribadah bersama Bapa Suci. Ini momentum langka dalam hidupku karena ke depannya enggak tahu bisa ikut lagi atau tidak," ujarnya.

Gabby berharap dapat kembali menyambut kedatangan Paus Fransiskus dalam kunjungan apostoliknya mendatang. "Semoga (Paus Fransiskus) sehat selalu supaya bisa ke Indonesia lagi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia menandai kunjungan pemimpin umat Katolik dunia itu setelah 35 tahun yang lalu. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi bukti bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dengan Vatikan terjalin erat. “Tidak semua negara pernah dikunjungi oleh Paus,” ujar Yaqut. Bahkan, Argentina yang menjadi tanah kelahirannya belum sempat dikunjungi.

Yaqut menyatakan kunjungan ini mengandung arti yang mendalam. Kehadiran Paus di Indonesia mencerminkan pesan kebersamaan dalam perbedaan. “Kenapa datang ke Indonesia yang sangat multi-religi, agamanya banyak. Saya kira ada pesan perdamaian yang akan disampaikan oleh Paus,” ujarnya.

Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci (Vatikan), Michael Trias Kuncahyono menyatakan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bertujuan menghargai kebebasan beragama, terutama bagi umat Katolik. “Paus Fransiskus juga ingin mempelajari kembali bagaimana negara yang sangat beragam ini mampu menjaga kerukunan antaragama,” kata Michael Trias.

Pria yang biasa disapa Trias itu menambahkan, tujuan lain dari kunjungan Paus Fransiskus adalah mengingatkan bahwa semua orang, meskipun berbeda, tetaplah saudara. Mantan wartawan itu juga menekankan bahwa kunjungan Paus Fransiskus bukan hanya ditujukan bagi umat Katolik, tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia. “Paus Fransiskus bukan sosok politik, melainkan figur moral,” ujar Trias seraya menambahkan Paus Fransiskus selalu menyuarakan perdamaian dan berdoa untuk wilayah-wilayah yang dilanda konflik.

Mengenai hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan, Trias menjelaskan, relasi kedua negara semakin erat. Dia mengungkapkan, Vatikan memiliki hubungan diplomatik dengan 184 negara dan ada beberapa alasan Paus tertarik datang ke Indonesia. “Salah satunya, Paus Fransiskus melihat Indonesia sebagai negara dengan keberagaman umat beragama, tetapi umat Katolik hidup baik di sini,” ucap dia.

Selain itu, Trias menambahkan, kendati Indonesia termasuk negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, juga merupakan salah satu pengirim misionaris terbanyak. “Takhta Suci sangat menghormati dan mengapresiasi hal ini,” katanya.

Paus Fransiskus sempat menyampaikan perihal dampak buruk yang mungkin timbul dari kekuasaan yang disalahgunakan saat berpidato di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024. Presiden Joko Widodo turut hadir ketika Paus menyampaikan pesan tersebut.

Awalnya, Paus berkata, konflik kerap muncul di berbagai daerah karena kurangnya sikap saling menghargai. “Dari keinginan intoleran untuk memaksakan kepentingan sendiri, posisi sendiri, dan narasi historis sepihak dengan segala upaya,” kata sang uskup Roma itu. Paus menyampaikan, sikap tersebut bisa membawa penderitaan tiada akhir bagi seluruh komunitas dan berujung pertumpahan darah.

Paus menyatakan, berbagai ketegangan yang berujung kekerasan sering kali timbul karena kekuasaan yang tidak bertanggung jawab. “Karena mereka yang berkuasa ingin menyeragamkan segala sesuatu dengan memaksakan visi mereka,” ucapnya.

Menurut Paus, ada hal-hal yang seharusnya diserahkan kepada otonomi masing-masing individu atau kelompok. Dia menilai, pihak yang berkuasa tak seharusnya melampaui wewenang mereka dalam konteks tersebut.

Paus juga menyinggung kurangnya tekad untuk mewujudkan keadilan sosial dari orang-orang yang berkuasa. “Terlepas dari kebijakan-kebijakan yang mengesankan, masih kurang komitmen sejati yang berorientasi ke depan untuk menerapkan prinsip-prinsip keadilan sosial,” ujar Paus.

Akibatnya, kata Paus, sebagian besar umat manusia terpinggirkan. “Tanpa sarana untuk menjalani hidup yang bermartabat dan tanpa perlindungan dari ketimpangan sosial yang serius dan bertumbuh, yang memicu konflik-konflik yang parah,” tutur dia.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyampaikan pidato. Dia berpesan tentang pentingnya merayakan perbedaan. "Kunjungan ini memiliki pesan yang sangat kuat tentang arti pentingnya merayakan perbedaan," katanya.

Selesai menjalani perjalanan apostolik di Indonesia, Paus Fransiskus bertolak ke Papua Nugini pada Jumat, 6 September 2024. Paus berada selama tiga hari di Papua Nugini, kemudian berlanjut ke Timor Leste pada 9-11 September 2024. Sebelum kembali ke Vatikan, Paus Fransiskus mengakhiri perjalanannya di Singapura pada 11-13 September mendatang.

Kedatangan Paus Fransiskus kali ini adalah kunjungan ketiga Pemimpin Takhta Suci Vatikan ke Indonesia. Adalah Paus Paulus VI yang pernah berkunjung ke Indonesia pada 3-4 Desember 1970. Kedua adalah Paus Yohanes Paulus II pada 9-14 Oktober 1989.

Pada Desember 2023, Paus Fransiskus menerima dengan hangat Presiden kelima Republik Indonesia yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri beserta rombongannya, di Istana Apostolik Vatikan.

Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan turut mendampingi Megawati dalam pertemuan tersebut. Ada pula Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono; Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI, Puan Maharani; dan Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, Yasonna Laoly.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar 15 menit itu, Paus Fransiskus membuka pembicaraan dengan mengucapkan terima kasih atas kunjungan delegasi Indonesia ke Vatikan. “Paus Fransiskus sangat welcome terhadap Ibu Mega dan rombongan, serta mengucapkan terima kasih mendapatkan kunjungan dari delegasi Indonesia ke Vatikan,” kata Olly Dondokambey seusai pertemuan tersebut. Ketika itu, Megawati mendapatkan dua buah buku karya Paus Fransiskus, yang berisi tentang situasi global, termasuk peperangan dan perubahan iklim. (*)

Berita terkait

1.674 Siswa Pra Sejahtera Kota Cilegon Terima Beasiswa

12 jam lalu

1.674 Siswa Pra Sejahtera Kota Cilegon Terima Beasiswa

Sebanyak 1.674 siswa pra sejahtera di Kota Cilegon dari jenjang SD dan SMP sederajat menerima bantuan beasiswa senilai total Rp1,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Bupati Sumba Timur Raih Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

13 jam lalu

Bupati Sumba Timur Raih Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Di bawah kepemimpinan Khristofel Praing, Sumba Timur juga berhasil meraih penghargaan dari Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya

BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

13 jam lalu

BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

Pemulihan ekosistem mangrove memerlukan kolaborasi antar lembaga dari tingkat pusat hingga daerah agar rehabilitasi berjalan secara berkelanjutan dan optimal.

Baca Selengkapnya

Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo, PDIP Tegaskan Bukan untuk Incar Kursi Menteri

13 jam lalu

Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo, PDIP Tegaskan Bukan untuk Incar Kursi Menteri

PDIP menilai pertemuan Megawati dan Prabowo merupakan wahana merawat moralitas publik.

Baca Selengkapnya

Beri Kuliah Sistem Politik, Bamsoet Jelaskan Politik Bebas Aktif Indonesia

13 jam lalu

Beri Kuliah Sistem Politik, Bamsoet Jelaskan Politik Bebas Aktif Indonesia

Ketua MPR RI sekaligus dosen tetap Pascasarjana Universitas Pertahanan RI (Unhan) Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, Indonesia menganut politik luar negeri bebas dan aktif.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Kejuaraan Offroad Prima 4x4 Challenge 2024

14 jam lalu

Bamsoet Dukung Kejuaraan Offroad Prima 4x4 Challenge 2024

Memperebutkan Piala Panglima TNI, kegiatan ini menjadi rangkaian dari memperingati hari ulang tahun TNI ke-79.

Baca Selengkapnya

Berkat Inovasi Berkelanjutan, Antam Raih Penghargaan Tertinggi Ajang IQPC 2024 di Filipina

14 jam lalu

Berkat Inovasi Berkelanjutan, Antam Raih Penghargaan Tertinggi Ajang IQPC 2024 di Filipina

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan meraih penghargaan tertinggi dalam ajang International Quality and Productivity Convention (IQPC) 2024 yang berlangsung di Manila, Filipina, pada 10-11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Anies: Pendukung Masuk Tim Pramono-Rano hingga Menunggu Visi Misi Paslon Pilkada Jakarta 2024

15 jam lalu

Anies: Pendukung Masuk Tim Pramono-Rano hingga Menunggu Visi Misi Paslon Pilkada Jakarta 2024

PDIP menggaet dua orang mantan anggota tim pemenangan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden 2024

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Jadi ke-1095, Penjabat Bupati Pasuruan Mendorong Sinergitas Demi Kemajuan Daerah

15 jam lalu

Rayakan Hari Jadi ke-1095, Penjabat Bupati Pasuruan Mendorong Sinergitas Demi Kemajuan Daerah

Hari jadi Kabupaten Pasuruan tahun ini mengambil tema Bersinergi Menuju Pasuruan Maju Penuh Maslahat. Ia menjelaskan, Maju berarti selalu istiqomah dalam meningkatkan profesionalisme di semua bidang. Sedangkan Penuh diartikan totalitas dalam bekerja, berkarya dan melaksanakan semua tanggung jawab dan amanah yang diberikan.

Baca Selengkapnya

Resmi Nahkodai BNPT, Irjen Pol. Eddy Hartono Ingin Pertahankan Zero Terrorist Attack

15 jam lalu

Resmi Nahkodai BNPT, Irjen Pol. Eddy Hartono Ingin Pertahankan Zero Terrorist Attack

Eddy akan lebih fokus dan optimal dalam melaksanakan pencegahan sebagai bentuk kehadiran negara

Baca Selengkapnya