Rapat dengan Kemendikbud, Anggota DPR Singgung Biaya Kuliah Bisa untuk Beli Alphard

Editor

Imam Hamdi

Rabu, 19 Juni 2024 14:59 WIB

Gabungan BEM Semarang Raya membakar ban saat melakukan aksi memperingati Hari Pendidikan di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, 2 Mei 2017. Mahasiswa menyerukan Revolusi pendidikan terhadap mahalnya biaya pendidikan. Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi X DPR RI menggelar rapat dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek. Dalam rapat itu, Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf sempat menyinggung mahalnya biaya kuliah yang dia setarakan dengan harga mobil mewah.

Awalnya, Dede membahas soal biaya pendidikan tinggi yang tetap mahal meski sudah ada peraturan baru dari pemerintah untuk membatalkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) pada tahun ini. “Ternyata masih banyak UKT-UKT ini yang harganya luar biasa sekali,” kata Dede dalam rapat yang berlangsung di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 19 Juni 2024.

Padahal, kata dia, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebelumnya telah menyatakan bakal fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam periode pemerintahannya kali ini. “Nah, fokus pada sumber daya manusia ini berarti kita harus mempersiapkan anak-anak kita untuk masuk kepada industri 5.0, yang mana penggunaan pemikiran yang kognitif dan kritis dan lain-lain,” ucap dia.

Dede kemudian menyinggung bahwa biaya pendidikan tinggi masih sangat besar hingga dapat digunakan membeli mobil mewah. Khususnya, kata dia, untuk pembiayaan pendidikan kedokteran.

“Nah, sayangnya, angka kemahalan ini masih luar biasa. Mungkin Pak Dirjen juga paham bahwa untuk masuk kedokteran, Pak, saya sudah dapat ini banyak data ini, masyaallah, itu biaya institusinya bisa beli Alphard satu,” kata Dede.

Advertising
Advertising

Diketahui, harga mobil Toyota Alphard pada tahun 2023 bisa mencapai Rp 1,3 miliar. Dede pun menyatakan biaya tersebut bahkan baru cukup biaya gedung saat masuk kuliah dan belum termasuk UKT.

Dede pun menyinggung pernyataan pemerintah, khususnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang selalu mengatakan bahwa Indonesia kekurangan dokter. “Padahal Menteri Kesehatan selalu mengatakan kita kekurangan dokter. Nah, ini kita dilematis,” ujar Dede.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewacanakan mendatangkan dokter asing untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan di Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024. Ia mengatakan terdapat tiga masalah dalam penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan di Indonesia yaitu jumlah, distribusi, serta kualitas.

"Rata-rata dunia, jumlah dokter per populasi 1,76 per seribu. Negara maju yang kita inginkan, ya itu di atas dua lah. Dua per seribu, tiga per seribu, ada yang empat per seribu," ujar Budi Gunadi.

Pilihan editor: Bawaslu Petakan Jakarta sebagai Wilayah Kerawanan Tinggi di Semua Kategori IKP Pilkada 2024

Berita terkait

Begini Peruntukan Tambahan Anggaran Kemenpora Rp 500 M Tahun Depan

7 hari lalu

Begini Peruntukan Tambahan Anggaran Kemenpora Rp 500 M Tahun Depan

Pagu indikatif Kemenpora tahun depan menjadi Rp 2,33 triliun. Sebagian anggaran itu akan digunakan untuk pelatihan nasional dan rencana penyelenggaraa

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Soroti Pembangunan GIK UGM yang Belum Rampung

8 hari lalu

Mahasiswa UGM Soroti Pembangunan GIK UGM yang Belum Rampung

Pembangunan Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas atau GIK UGM proyek dengan dana APBN sampai sekarang belum rampung.

Baca Selengkapnya

Nadiem Minta Tambahan Anggaran Rp 26,44 Triliun untuk Tahun Depan

14 hari lalu

Nadiem Minta Tambahan Anggaran Rp 26,44 Triliun untuk Tahun Depan

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 26,44 triliun untuk tahun 2025

Baca Selengkapnya

JPPI Ragu Biaya Pendidikan Dasar Jadi Penyumbang Utama Inflasi

16 hari lalu

JPPI Ragu Biaya Pendidikan Dasar Jadi Penyumbang Utama Inflasi

Koordinator JPPI Ubaid Matraji meragukan kesimpulan BPS jika biaya pendidikan dasar jadi penyumbang utama inflasi di Agustus lalu. Sebab biaya pendidi

Baca Selengkapnya

Persaingan Dekat IKN, Kampus Ini Tawarkan Diskon UKT kepada Lulusannya yang Berprestasi

25 hari lalu

Persaingan Dekat IKN, Kampus Ini Tawarkan Diskon UKT kepada Lulusannya yang Berprestasi

Bagi lulusan berpredikat cumlaude bahkan dibebaskan UKT selama dua semester pertama. Bagaimana keberadaan IKN bisa mempengaruhi?

Baca Selengkapnya

Biaya Pendidikan Dokter Spesialis di Universitas Airlangga

28 hari lalu

Biaya Pendidikan Dokter Spesialis di Universitas Airlangga

Segini Program Pendidikan Dokter Spesialis di Universitas Airlangga

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut UKT Mahal akan Menambah Angka Pengangguran Usia Muda di Indonesia

36 hari lalu

Pengamat Sebut UKT Mahal akan Menambah Angka Pengangguran Usia Muda di Indonesia

Celios menilai mahalnya biaya uang kuliah tunggal (UKT) akan menambah jumlah pengangguran usia muda di Indonesia

Baca Selengkapnya

Celios Susun Skema UKT Gratis dari APBN, Per Tahun Hanya Rp 50 Triliun

36 hari lalu

Celios Susun Skema UKT Gratis dari APBN, Per Tahun Hanya Rp 50 Triliun

Untuk menerapkan UKT gratis bagi 3,38 juta mahasiswa, hanya dibutuhkan Rp 50 triliun dari APBN

Baca Selengkapnya

Dukung Cabut Aturan Kenaikan Biaya Kuliah, KM ITB Kirim Amicus Curiae ke MA

36 hari lalu

Dukung Cabut Aturan Kenaikan Biaya Kuliah, KM ITB Kirim Amicus Curiae ke MA

Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung atau KM ITB menyatakan dukungannya terhadap pencabutan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 2 Tahun 2024. Alasannya karena isi aturan yang mengubah regulasi Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi itu mengakibatkan kenaikan biaya kuliah yang cukup besar. "Kami mendukung gugatan kawan-kawan Apatis (Aliansi Pendidikan Gratis) yang ingin Permendikbud itu dibatalkan," kata Wakil Menteri Koordinator Sosial Politik KM ITB Revanka Mulya, Kamis 15 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Celios: Kenaikan UKT Kian Menggerus Daya Beli Kelas Menengah

36 hari lalu

Celios: Kenaikan UKT Kian Menggerus Daya Beli Kelas Menengah

Kenaikan biaya UKT di perguruan tinggi negeri dapat memicu penurunan daya beli kelas menengah di Indonesia.

Baca Selengkapnya