Kapendam Cendrawasih Bantah TNI Usir Pasien dan Tutup RSUD Madi Paniai

Minggu, 26 Mei 2024 18:56 WIB

Suasana pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) di Jalan Raya Madi, Badauwo, Paniai Timur, Paniai, Papua Tengah, dipaksan kosongkan rumah sakit pada Ahad, 26 Mei 2024. Keluarga memboyong pasien keluar diduga atas desakan aparat TNI-Polri. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - TNI membantah mengusir pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madi, Paniai Timur, Kabupaten Paniai Papua. Kepala Penerangan Daerah Militer atau Kapendam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Inf, Candra Kurniawan, mengatakan, informasi itu merupakan hoaks.

"Berita yang menyebar itu hoaks," kata Candra dalam keterangan tertulis, Ahad, 26 Mei 2024.

Candra mengatakan, aparat TNI dari Yonif 527 justru saat ini membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai. Pengamanan dilakukan karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat alias TPNPB akan membakar RSUD tersebut.

"Bahkan aparat TNI hadir di RSUD Madi atas permintaan dari Tim Medis karena merasa terancam dari aksi OPM," kata Candra.

Di media sosial, ada pula video yang memperlihatkan RSUD ditutup dengan cara dipalang. Lalu, beredar kabar pasien anak-anak tidak diperhatikan. Mereka bahkan diminta untuk dicarikan rumah sakit lain.

Advertising
Advertising

Candra mengatakan, telah mengkonfirmasi ke pihak RSUD. RSUD menjelaskan pihaknya menutup pintu dengan memalang karena kunci pintu rusak. Mereka takut obat-obatan dan alat medis hilang.

Soal pasien anak yang tidak diperhatikan, menurut Candra, hal itu karena RSUD Madi tidak memiliki dokter spesialis anak sehingga pasien anak-anak saat ini dialihkan ke RS Deiyai. "Jadi sekarang sudah jelas bahwa TNI tidak pernah mengusir pasien," kata Candra.

Sebelumnya dikabarkan TNI-Polri mengusir pasien RSUD Madi Paniai. Salah satu warga yang mengetahui informasi tersebut, Wim Bone Kogoya, mengatakan bahwa sejak dua hari lalu, Jumat, 24 Mei 2024, aparat TNI-Polri sudah mendesak pasien meninggalkan rumah sakit. "RSUD Paniai (dipaksa) dikosongkan. Pasien semua dibawa keluar dan rumah sakit dikuasai TNI-Polri," kata Wim melalui aplikasi perpesanan pada Ahad, 26 Mei 2024.

Sebelumnya, konflik bersenjata terjadi di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah yang berlangsung pada 21 Mei dan 22 Mei 2024. Berdasarkan keterangan polisi, peristiwa TPNPB-OPM membakar 12 bilik kios di Paniai terjadi pada Selasa tengah malam, pukul 00.15 WIT.

Kelompok itu juga membakar gedung sekolah Pendidikan Anak Usia Dini, sekolah dasar, Sekolah Menegah Pertama YPPGI Kepas Kopo pada Rabu, 22 Mei lalu, pukul 02.55 WIT.

IKHSAN RELIUBUN

Pilihan Editor: TNI-Polri Diduga Desak Pasien Kosongkan RSUD Paniai

Berita terkait

Ini Ancaman Sanksi Bagi ASN dan TNI-Polri yang Main Judi Online

4 jam lalu

Ini Ancaman Sanksi Bagi ASN dan TNI-Polri yang Main Judi Online

Mendagri tengah mengkaji sanksi bagi ASN pemain judi online, sementara bagi TNI-Polri mulai dari hukuman pemecatan hingga tindak pidana.

Baca Selengkapnya

TNI Cek Peretasan ke Situs Badan Intelijen Strategis imbas PDN Bobol

1 hari lalu

TNI Cek Peretasan ke Situs Badan Intelijen Strategis imbas PDN Bobol

Web BAIS TNI disebut diretas menyusul gangguan di Pusat Data Nasional (PDN) akibat serangan siber ransomware.

Baca Selengkapnya

Tim Siber Dalami Dugaan Peretasan Data Badan Intelijen Strategis TNI

1 hari lalu

Tim Siber Dalami Dugaan Peretasan Data Badan Intelijen Strategis TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI menyatakan, tim siber masih mendalami dugaan adanya peretasan data BAIS TNI.

Baca Selengkapnya

TNI Tegaskan Tukang Ojek yang Ditembak TPNPB OPM Bukan Mata-mata Militer

3 hari lalu

TNI Tegaskan Tukang Ojek yang Ditembak TPNPB OPM Bukan Mata-mata Militer

Kapuspen TNI membantah tudingan soal mata-mata TNI yang ditembak TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tembak Tukang Ojek di Intan Jaya yang Dituding Jadi Mata-mata TNI

3 hari lalu

TPNPB-OPM Tembak Tukang Ojek di Intan Jaya yang Dituding Jadi Mata-mata TNI

Seorang pria yang berprofesi sebagai tukang ojek di Intan Jaya ditembak oleh TPNPB-OPM karena diduga agen intelijen militer Indonesia.

Baca Selengkapnya

Staf Kapolri Kunjungi Paniai Pascaoperasi Penegakan Hukum terhadap TPNPB-OPM

3 hari lalu

Staf Kapolri Kunjungi Paniai Pascaoperasi Penegakan Hukum terhadap TPNPB-OPM

Setelah operasi pengakan hukum kepada TPNPB-OPM di Paniai rampung, personil Satgas Damai Cartenz mendapat supervisi.

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Gelar Jumat Curhat, Bahas Pengamanan Pilkada dengan TNI

3 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta Gelar Jumat Curhat, Bahas Pengamanan Pilkada dengan TNI

Dalam program Jumat Curhat itu. Polres Bandara Soekarno-Hatta hendak menyerap berbagai aspirasi, saran dan masukan dari berbagai pihak.

Baca Selengkapnya

Citra KPK Paling Rendah, ICW: Bukan Hal Mengejutkan

4 hari lalu

Citra KPK Paling Rendah, ICW: Bukan Hal Mengejutkan

ICW menyatakan kinerja KPK terus menurun dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Ratusan Warga Distrik Bibida Paniai yang Mengungsi Kembali Pulang ke Rumah

5 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Ratusan Warga Distrik Bibida Paniai yang Mengungsi Kembali Pulang ke Rumah

Pasukan TNI-Polri melakukan operasi penegakan hukum terhadap TPNPB-OPM yang melakukan serangan di Distrik Bibida Paniai pada 14 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Situasi Paniai Kondusif Usai Baku Tembak KKB vs TNI-Polri, PJ Gubernur Papua Tengah Ajak Semua Pihak Jaga Keamanan

5 hari lalu

Situasi Paniai Kondusif Usai Baku Tembak KKB vs TNI-Polri, PJ Gubernur Papua Tengah Ajak Semua Pihak Jaga Keamanan

Operasi penegakan hukum Paniai berakhir, PJ Gubernur Papua Tengah mengajak semua elemen menjaga keamanan dan ketertiban.

Baca Selengkapnya