Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Rabu, 8 Mei 2024 11:25 WIB

Anies Baswedan saat menyapa dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh usai melaksanakan shalat Jumat, di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Jumat, 3 Mei 2024. ANTARA/Rahmat Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar berharap Koalisi Perubahan pada Pilpres 2024 berlanjut hingga ke Pilkada Aceh 2024. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengungkapkan harapannya saat berkunjung di Banda Aceh pada Jumat, 3 Mei 2024.

Koalisi yang mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin (AMIN) di Pilpres 2024 itu terdiri dari tiga partai parlemen, yaitu PKB, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anies-Muhaimin, yang memenangi Pilpres 2024 di Aceh, mengunjungi Aceh untuk mengucapkan terima kasih kepada masyarakat setempat karena memilih mereka.

Menurut pengamat politik dari Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, Aceh, T. Kemal Fasya, Koalisi Perubahan yang memiliki modal elektoral suara legislatif lalu berpeluang berlanjut di Pilkada Aceh.

"Masih ada harapan Koalisi Perubahan berlanjut di Aceh. Suara pileg menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh ke depan," kata Kemal yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa, 7 Mei 2024.

Anies-Muhaimin menang telak di Aceh dengan meraup 2.369.534 suara. Pasangan nomor urut satu ini memperoleh dua per tiga lebih dari total suara sah di Aceh, yakni 3.221.235. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan kedua dengan 787.024 suara, sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md hanya memperoleh 64.677 suara.

Advertising
Advertising

Adapun pada Pileg 2024, Nasdem menjadi salah satu partai pemenang dengan mengantongi 10 kursi DPR Aceh, PKB mendapatkan sembilan kursi, dan PKS empat kursi. Jika dilihat dari persyaratan dukungan calon Gubernur Aceh, maka Koalisi Perubahan di Aceh dapat mengusung satu pasangan calon pada Pilkada 2024 yang digelar 27 November mendatang.

Sesuai dengan Qanun Aceh Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pilkada, calon Gubernur Aceh bisa mendaftar jika memperoleh dukungan minimal 15 persen atau 13 kursi dari total 81 kursi di DPR Aceh.

Menurut Kemal, berkaca dari hasil Pemilu legislatif 2024 di Aceh, maka seharusnya koalisi perubahan itu bisa membangun poros sendiri untuk Pilkada Aceh. Sebab, kata dia, Nasdem dan PKB adalah partai yang secara elektoral cukup kuat dari hasil Pileg 2024. Jadi selayaknya mereka mencalonkan tanpa harus mengikuti poros Muzakir Manaf alias Mualem (Partai Aceh).

"Tidak mengikuti, sekarang semuanya ingin menjadi wakil gubernur Mualem," ujarnya.

Baru Ada Satu Bakal Calon di Pilkada Aceh

Hingga saat ini, baru ada satu bakal calon yang menyatakan maju sebagai Gubernur Aceh yakni Ketua DPP Partai Aceh yakni Muzakir Manaf alias Mualem. Sementara dari partai politik nasional belum ada yang mendeklarasikan diri maju sebagai calon Gubernur Aceh melainkan sebagai calon wakil gubernur dari eks Panglima GAM Aceh itu.

Berita terkait

PKS Optimistis 27 Pasangan Calon yang Diusung di Pilkada Jawa Timur Raih Kemenangan

2 hari lalu

PKS Optimistis 27 Pasangan Calon yang Diusung di Pilkada Jawa Timur Raih Kemenangan

PKS memberikan dukungan kepada 38 paslon kabupaten/kota, juga kepada calon gubernur dan wakil gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

Baca Selengkapnya

DPRD Jakarta Tetapkan Rancangan KUA-PPAS 2025, Sekolah Negeri dan Swasta Gratis Tahun Depan

3 hari lalu

DPRD Jakarta Tetapkan Rancangan KUA-PPAS 2025, Sekolah Negeri dan Swasta Gratis Tahun Depan

DPRD bersama Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan rancangan KUA-PPAS senilai Rp 91,1 triliun. Untuk pendidikan, sekolah negeri dan swasta akan gratis.

Baca Selengkapnya

Suswono Komentari 7 Politisi KIM Plus yang Dukung Pramono Anung, Bestari NasDem: Konsentrasi Jadi Cawagub Saja

3 hari lalu

Suswono Komentari 7 Politisi KIM Plus yang Dukung Pramono Anung, Bestari NasDem: Konsentrasi Jadi Cawagub Saja

Tujuh politikus dari KIM Plus menyatakan mendukung Pramono Anung-Rano di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Terkejut dengan Kasus Tom Lembong: Mudah-mudahan Tak Ada Politisasi

3 hari lalu

Surya Paloh Terkejut dengan Kasus Tom Lembong: Mudah-mudahan Tak Ada Politisasi

Surya Paloh mengatakan penetapan Menteri Perdagangan 2015-2015, Tom Lembong, sebagai tersangka kasus impor gula amat memprihatinkan.

Baca Selengkapnya

Ketika Gus Ipul Bilang bahwa Suasana Rapat Perdana dengan Cak Imin Nyaman dan Tidak Kaku

4 hari lalu

Ketika Gus Ipul Bilang bahwa Suasana Rapat Perdana dengan Cak Imin Nyaman dan Tidak Kaku

Hubungan Gus Ipul dan Cak Imin sempat memanas imbas 'perseteruan' PBNU dan PKB.

Baca Selengkapnya

Dulu Seteru, Cak Imin dan Gus Ipul Rapat Bersama Bahas Penyiapan Program Kerja

4 hari lalu

Dulu Seteru, Cak Imin dan Gus Ipul Rapat Bersama Bahas Penyiapan Program Kerja

Cak Imin dan Gus Ipulsiap bekerja sama dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Bestari Barus NasDem Sebut Ridwan Kamil Tertutup, Buka Peluang Dukung Pramono?

5 hari lalu

Bestari Barus NasDem Sebut Ridwan Kamil Tertutup, Buka Peluang Dukung Pramono?

Bestari menyatakan hingga saat ini dirinya belum mengumumkan secara terbuka arah dukungan di pilkada Jakarta, untuk Ridwan Kamil atau Pramono.

Baca Selengkapnya

Respons Pro Kontra terhadap Guyonan Suswono Soal Janda

5 hari lalu

Respons Pro Kontra terhadap Guyonan Suswono Soal Janda

Guyonan Suswono soal janda kaya menikahi pria pengangguran menuai polemik. Berikut respons yang pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

BRIN Ungkap Indeks Pelembagaan Partai Politik: PKS Terlembaga Dibanding Parpol Lain

5 hari lalu

BRIN Ungkap Indeks Pelembagaan Partai Politik: PKS Terlembaga Dibanding Parpol Lain

Tim riset partai politik (parpol) BRIN melaporkan hasil riset mengenai "Indeks Pelembagaan Partai Politik di Indonesia".

Baca Selengkapnya

Bamus Betawi Nilai Tak Ada yang Salah dalam Guyonan Suswono Soal Janda Kaya, Ini Alasannya

6 hari lalu

Bamus Betawi Nilai Tak Ada yang Salah dalam Guyonan Suswono Soal Janda Kaya, Ini Alasannya

Bamus Betawi menyatakan upaya membawa guyonan Suswono soal janda kaya ke ranah hukum sangat mengada-ada.

Baca Selengkapnya