Dekan Unas Catut Nama Dosen UMT, Koordinator KIKA: Cara Culas Dapat Tunjangan

Reporter

Intan Setiawanty

Editor

Imam Hamdi

Senin, 15 April 2024 17:34 WIB

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Kaukus Indonesia Kebebasan Akademik (KIKA), Satria Unggul mengatakan kasus pelanggaran akademik kerap terjadi akibat kebijakan pemerintah yang akhirnya berpengaruh pada tunjangan dosen. Khususnya kasus yang belakangan viral di X, yakni tudingan kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional (Unas), Kumba Digdowiseiso yang mencatut nama dosen Universitas Universitas Malaysia Terengganu (UMT) dalam publikasi ilmiahnya.

Satria menilai bahwa kebijakan dari pemerintah mengakibatkan banyak celah yang menghasilkan para akademisi di Indonesia melakukan praktik jurnal predator atau fake journal. "Misalnya dari beban kerja dosen atau BKD. Aturan tentang BKD yang bahkan profesor harus mempublikasikan satu artikel bereputasi dan satu buku per semester. Itu akan menghasilkan cara-cara predatoris," kata Satria ketika dihubungi Tempo, Senin, 15 April 2024.

Menurut dia, banyak profesor yang mempunyai mahasiswa bimbingan, memanfaatkan mereka untuk menulis artikel jurnal dan mencantumkan namanya. Istilah ini disebut sebagai free rider. "Cara-cara ini baik secara individu maupun secara kebijakan pendidikan tinggi kita merupakan persoalan yang serius."

Mengenai tingginya tuntutan kuantitas jurnal ilmiah yang dibebankan oleh pemerintah kepada kampus, koordinator KIKA itu menyebut, hal ini berdampak pada tunjangan guru besar. "Terkait kuantitas publikasi memang kalau di kinerja dosen bisa menjadi satu indikator untuk tunjangan. Kalau guru besar untuk tunjangan guru besar. Sementara dosen untuk sertifikasi dosen, tapi itu bukan satu variabel utama," katanya.

Akhirnya, cara culas dosen-dosen di Indonesia ini yang mau tidak mau dilakukan, "Karena mereka takut tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh negara kemudian dicabut atau di-suspend (ditahan). Maka ini merupakan masalah dari hulu sampai hilir yang harus diperbaiki menurut kami."

Advertising
Advertising

Selanjutnya, kuantitas publikasi tersebut kemudian dilaporkan tiap semester dalam beban kerja dosen (BKD) dan sasaran kinerja pegawai (SKP). BKD dan SKP terus dimonitor oleh Kemendikbudristek hingga akhirnya menjadi dasar kenaikan jabatan akademik dosen.

Yang ketiga, lanjut Satria, upaya-upaya culas tersebut dinilai untuk mendapatkan hibah penelitian. Sebab di Dikti, sitasi mempengaruhi eligibilitas dosen dalam mengajukan publikasi. Pemerintah melihat indeks di Sinta (Science and Technology Index) dari Kemendikbud yang berisi kinerja publikasi dosen yang dihitung secara kuantitatif oleh Dikti.

"Misalnya di Dikti, dosen-dosen di skema penelitian tertentu harus punya H indeks dengan skor tertentu. H indeks ini kemudian didapatkan dari sitasi. Faktor buruknya, sitasi akan berdampak pada praktik culas seperti kartel sitasi dan pelanggaran akademik lainnya."

Dalam kasus Kumba, Satria menjelaskan dekan tersebut bisa saja membuat kebijakan untuk mensitasi artikelnya. Baik relevan maupun tidak dengan bidang penelitian. "Atau memanfaatkan kartel sitasi. Misalnya publikasi Kumba di manajemen ekonomi, tapi yang mensitasi artikel di bidang pendidikan dan teknik. Itu tanda-tanda kartel sitasi yang sangat sistematis," tuturnya.

Satria menjelaskan, secara hilir, model-model pemringkatan dan sebagainya seperti Sinta menjadi catatan khusus di KIKA. "Betapa motede kuantitatif metrik itu banyak persoalan yang akhirnya menjadikan praktik pelanggaran, seperti kartel sitasi, atau over publication yang dilakukan oleh Kumba."

Pilihan editor: Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

Berita terkait

KIKA Harap Kampus Tak Lakukan Pembungkaman dengan Dalih Mendisiplinkan

5 hari lalu

KIKA Harap Kampus Tak Lakukan Pembungkaman dengan Dalih Mendisiplinkan

KIKA mengharapkan kampus tetap menjadi ruang yang aman dalam menjaga kebebasan akademik dan berpendapat bagi mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Cermati Masa Depan Kebebasan Akademik Indonesia, KIKA: Waspadai Kultur Militeristik di Era Prabowo

8 hari lalu

Cermati Masa Depan Kebebasan Akademik Indonesia, KIKA: Waspadai Kultur Militeristik di Era Prabowo

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan, keperpihakan kepemimpinan politik perlu diuji dalam mempertahankan kebebasan akademik.

Baca Selengkapnya

BEM FISIP Unair Dibekukan, KIKA: Seperti Kembali ke Era Soeharto

8 hari lalu

BEM FISIP Unair Dibekukan, KIKA: Seperti Kembali ke Era Soeharto

KIKA menilai pembekuan terhadap BEM FISIP Unair mencerminkan sikap otoriter seperti yang ada di era pemerintahan Soeharto.

Baca Selengkapnya

KIKA Ingatkan PR Tiga Kementerian di Sektor Pendidikan, Mencakup Isu Obral Gelar dan Plagiarisme

13 hari lalu

KIKA Ingatkan PR Tiga Kementerian di Sektor Pendidikan, Mencakup Isu Obral Gelar dan Plagiarisme

Ketiga kementerian pecahan Kemendikbudristek didesak untuk menyelesaikan masalah yang menghantui dunia pendidikan

Baca Selengkapnya

Elon Musk Dituduh Plagiat Desain Film I, Robot untuk Produk Baru Tesla

20 hari lalu

Elon Musk Dituduh Plagiat Desain Film I, Robot untuk Produk Baru Tesla

Elon Musk dituduh menjiplak desain dalam film I, Robot yang dibintangi Will Smith untuk 3 produk Tesla terbaru.

Baca Selengkapnya

Closing Ceremony Pekan Raya Komunikasi Unas 2024: Odyssey of Technological Dream

56 hari lalu

Closing Ceremony Pekan Raya Komunikasi Unas 2024: Odyssey of Technological Dream

Unas kembali menegaskan perannya sebagai pusat inovasi dan kreativitas, menghubungkan teknologi dan seni dalam satu panggung

Baca Selengkapnya

KIKA Desak Kapolri Hentikan Represi dan Kekerasan kepada Aksi Massa

27 Agustus 2024

KIKA Desak Kapolri Hentikan Represi dan Kekerasan kepada Aksi Massa

KIKA meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan anggotanya agar membebaskan seluruh massa aksi yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

26 Juli 2024

Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Didin S Damanhuri, membeberkan alasan industri pesawat terbang tidak lanjut berkembang di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KIKA Minta Kemendikbudristek Tuntaskan Masalah Pengangkatan Guru Besar Abal-Abal

16 Juli 2024

KIKA Minta Kemendikbudristek Tuntaskan Masalah Pengangkatan Guru Besar Abal-Abal

KIKA berharap Kemendikbudristek dapat menyelesaikan problem pengangkatan guru besar bermasalah, termasuk melibatkan tokoh politik dan kekuasaannya.

Baca Selengkapnya

KIKA Kecam Pernyataan Rektor Unair Soal Etika Kebebasan Berpendapat ASN di Kampus

16 Juli 2024

KIKA Kecam Pernyataan Rektor Unair Soal Etika Kebebasan Berpendapat ASN di Kampus

KIKA mengkritik pernyatan Rektor Unair Mohammad Nasih. KIKA menilai mengharamkan kritik sama saja dengan menolak peradaban.

Baca Selengkapnya