Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cermati Masa Depan Kebebasan Akademik Indonesia, KIKA: Waspadai Kultur Militeristik di Era Prabowo

image-gnews
Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kaukus Indonesia Kebebasan Akademik (KIKA) mencermati masa depan kebebasan akademik di Indonesian pada era Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan, keperpihakan kepemimpinan politik perlu diuji dalam mempertahankan kebebasan akademik. Pengujian ini penting mengingat kultur militerisme mulai menguat. Hal ini, kata Satria, ditandai dengan sikap antikritik di awal pemerintahan Prabowo. 

"Mulai ada moderasi sikap dengan standar ‘demokrasi santun’, termasuk pembekuan organisasi akademik di kampus, respon atas pernyataan satire BEM Fisip Unair maupun pelemahan kelembagaan riset di institusi BRIN," kata Satria dalam keterangan resmi, Senin, 28 Oktober 2024.

Satria mengatakan, pemerintah ke depan perlu menyelesaikan berbagai masalah akademik di era pemerintahan mantan Presiden Jokowi. Selama 10 tahun menjabat, Satria menilai, kepemimpinan Jokowi memiliki banyak catatan buruk seperti pelanggaran etika dan praktik kooptasi politik. Praktik itu dilakukan melalui penundukan atas proses yang nepotisme melalui Mahkamah Konstitusi (MK), hingga propaganda apresiatif kampus di masa Pemilu.

Selain hal itu, Satria menilai, proses keberlanjutan tata kelola pendidikan tinggi kian melemah akibat terbongkarnya mafia guru besar di lingkungan pendidikan tinggi. Tata kelola juga melemah dengan isu kepemimpinan koruptif di kampus, serta meluasnya intimidasi dan tekanan terhadap kebebasan akademik. "Sehingga, situasi pendidikan tinggi di Indonesia alami pemburukan," kata Satria. 

Belum lagi, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi/ Kemenristekdikti melakukan intervensi politik dalam pemilihan rektor. Kementerian, kata Satria, memiliki hak suara 35 persen dalam pemilihan rektor pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui Majelis Wali Amanat (MWA).

Menurut Satria, intervensi politik-ekonomi terhadap arah kebijakan pendidikan tinggi menjadi persoalan selama ini. Apalagi, MWA berasal dari kalangan politisi, penegak hukum, dan aktor yang memiliki pengaruh (influence). 

Selain itu, kebebasan akademik diganggu karena dosen dikekang dengan segala macam tuntutan birokratisasi. Hal ini membuat nalar kritis akademisi menjadi tumpul dan kemerdekaannya dalam membangun nalar kritis semakin melemah.

Karena itu, Satria meminta komitmen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi membentengi kebebasan akademik, memenuhi kesejahteraan dosen, dan melindungi iklim produksi pengetahuan. Belum lagi, kultur militerisme mulai tampak di era Prabowo. Misalnya pembekuan organisasi akademik di kampus karena merespon pernyataan satire BEM Fisip Unair.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian, kata Satria, harus menghentikan problem feodalisme di dunia akademik yang saat ini terus mengawetkan simbolisasi gelar kehormatan, simbolisasi militer, represi kritik yang kian lumrah. Dalam konteks itu, kepemimpinan politik terhadap kebebasan akademik harus dihadirkan. Negara, dalam hal ini Pemerintah, harus paham dan sadar terhadap upaya pembatasan kebebasan akademik sebagai masalah serius.

Satria menilai, hal itu perlu dilakukan karena kebebasan akademik sebagai bagian dari demokrasi dan HAM. Kebebasan akademik merupakan hukum HAM yang telah diakui di Indonesia, termasuk di dalamnya kebebasan untuk berkumpul, berserikat, dan menyampaikan aspirasi dalam dunia pendidikan tinggi.

"Sehingga perenggutan, pendisiplinan, bahkan serangan terhadap kebebasan akademik dapat dikategorikan sebagai pelanggaran HAM," kata Satria.

Karena itu, Satria meminta kampus tidak boleh dipolitisir, membiarkan kultur feodalisme, korporatisme, yang mengabaikan fungsi utama dalam pemenuhan hak atas kebebasan akademik di lingkungan pendidikan tinggi maupun lembaga riset.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, harus lugas dan imajinatif dalam membaca arah perlindungan kebebasan akademik beserta orientasi yang konkret dalam melindungi kebebasan akademik

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) dibekukan usai membuat karangan bunga satire untuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dekanat FISIP Unair beralasan bahwa karangan bunga itu tidak beretika.

Pilihan Editor: BEM FISIP Unair Dibekukan, KIKA: Seperti Kembali ke Era Soeharto

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prabowo Disebut Biayai Retret Kabinet Merah Putih Pakai Uang Pribadi

4 menit lalu

Presiden Prabowo Subianto dan anggota Kabinet Merah Putih dalam sesi foto bersama di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, pada Ahad, 20 Oktober 2024. Foto Istimewa
Prabowo Disebut Biayai Retret Kabinet Merah Putih Pakai Uang Pribadi

Pelatihan Kabinet Prabowo di Akmil Magelang berlangsung secara tertutup pada 24 hingga 27 Oktober 2024.


Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

9 menit lalu

Imam Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, saat menghadiri undangan presiden terpilih Prabowo Subianto, Senin, 14 Oktober 2024. Nasaruddin mengatakan ditugaskan di kementerian yang tidak jauh dari kegiatannya sebagai imam besar Istiqlal. TEMPO/Nandito Putra
Nasaruddin Umar Ungkap Akan Gelar Retret di Kementerian Agama

Nasaruddin Umar mengatakan retret Kabinet Merah Putih Prabowo sangat mungkin juga diterapkan di Kementerian Agama yang dipimpinnya.


Menhan Sjafrie Ungkap Prabowo Beri Isyarat Retreat Kabinet Dilakukan Berkala

18 menit lalu

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan para jajaran anggota Kabinet Merah Putih untuk mengenakan seragam loreng dan topi Komponen Cadangan atau Komcad saat mengikuti pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Pada hari pertama retreat, mereka mengikuti olahraga bersama hingga latihan baris-berbaris. Instagram/rizky_irmansyah
Menhan Sjafrie Ungkap Prabowo Beri Isyarat Retreat Kabinet Dilakukan Berkala

Presiden Prabowo Subianto disebut memberi isyarat pelaksanaan retreat kabinet pemerintahannya akan dilakukan secara berkala.


Retret Kabinet Merah Putih Dinilai Militeristik, Akademisi: Ada Kesalahpahaman Persepsi Soal Bela Negara

24 menit lalu

Para menteri bernyanyi dan berjoget bersama taruna Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jumat, 25 Oktober 2024. Momen itu terjadi usai gala dinner dalam Retreat Kabinet Merah Putih. Para menteri, wakil menteri, kepala badan atau lembaga, utusan khusus presiden, hingga staf khusus presiden, kompak menyanyikan lagu dangdut koplo berjudul
Retret Kabinet Merah Putih Dinilai Militeristik, Akademisi: Ada Kesalahpahaman Persepsi Soal Bela Negara

Retret Kabinet Merah Putih Prabowo yang digelar di Akmil Magelang dinilai sarat akan nuansa militer. Terdapat kesalahpahaman soal bela negara.


BP Investasi Danantara Bentukan Prabowo Disebut Bakal Mirip Temasek Singapura, Ekonom Beri Catatan Ini

33 menit lalu

Ilustrasi investasi. pixabay
BP Investasi Danantara Bentukan Prabowo Disebut Bakal Mirip Temasek Singapura, Ekonom Beri Catatan Ini

Tantangan utama tata kelola BP Investasi Danantara adalah memastikan keputusan investasi yang diambil sesuai dengan prinsip-prinsip good governance.


Menhan Sjafrie Sebut Retreat Kabinet Prabowo Jadi Modal Utama Pemerintahan Capai Target Kerja

1 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto menyerahkan memorandum Menteri Pertahanan kepada Sjafrie Sjamsoeddin saat sertijab di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024.Kementerian Pertahanan melakukan serah terima jabatan (sertijab) dari Presiden Prabowo Subianto kepada Sjafrie Sjamsoeddin. TEMPO/Ilham Balindra
Menhan Sjafrie Sebut Retreat Kabinet Prabowo Jadi Modal Utama Pemerintahan Capai Target Kerja

Retreat kabinet pemerintahan Prabowo Subianto telah rampung usai digelar sejak 25 hingga 27 Oktober 2024 di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.


Dekan Sebut yang Dibekukan Bukan Kegiatan BEM Fisip Unair, tapi Hanya 3 Pengurus

1 jam lalu

Dekan fisip Unair Bagong Suryanto.  Foto : Unair
Dekan Sebut yang Dibekukan Bukan Kegiatan BEM Fisip Unair, tapi Hanya 3 Pengurus

Bagong mengatakan pembekuan hanya berlaku untuk tiga orang di BEM Fisip Unair. Tiga orang itu adalah ketua, wakil ketua, dan menteri politik.


Prabowo Berharap Sidang Paripurna DPR/MPR 2028 Digelar di IKN, Ini Tanggapan Komisi II

1 jam lalu

Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) terlihat dari Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat 13 September 2024. Komisi V DPR RI menyetujui penyesuaian pagu anggaran tahun 2025 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan penambahan anggaran sebesar Rp40,59 triliun untuk mendukung pembangunan IKN khususnya pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Prabowo Berharap Sidang Paripurna DPR/MPR 2028 Digelar di IKN, Ini Tanggapan Komisi II

Komisi II DPR akan mengundang Otorita IKN untuk memantau kinerja terbaru proses pembangunan IKN.


5 Fakta Penonaktifan BEM FISIP Unair Non Aktif Buntut Karangan Bunga untuk Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Karangan Bunga Prabowo - Gibran yang dibuat oleh BEM FISIP Unair. Foto: dok BEM Fisip Unair
5 Fakta Penonaktifan BEM FISIP Unair Non Aktif Buntut Karangan Bunga untuk Prabowo-Gibran

BEM Fakultas Ilmu FISIP Unair mengkritik pelantikan Prabowo-Gibran melalui sebuah karangan bunga. Dekanat menilai hal itu tidak beretika.


Dosen Politik FISIP Unair: Karangan Bunga Satire untuk Prabowo-Gibran Tidak Langgar Etika Akademik

2 jam lalu

Karangan Bunga Prabowo - Gibran yang dibuat oleh BEM FISIP Unair. Foto: dok BEM Fisip Unair
Dosen Politik FISIP Unair: Karangan Bunga Satire untuk Prabowo-Gibran Tidak Langgar Etika Akademik

Airlangga mengatakan tindakan BEM Fisip Unair membuat karangan bunga satire untuk Prabowo dan Gibran tak melanggar etika akademik.