Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KIKA Harap Kampus Tak Lakukan Pembungkaman dengan Dalih Mendisiplinkan

image-gnews
Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) mengharapkan kampus tetap menjadi ruang yang aman dalam menjaga kebebasan akademik dan berpendapat bagi mahasiswa. Kampus tak boleh lagi melakukan tindakan represif dalam merespons nalar kritis mahasiswanya.

Koordinator KIKA, Satria Unggul mengatakan pergerakan yang dilakukan mahasiswa acapkali berbeda pada seriap era. Mahasiswa memiliki ciri dan khasnya masing-masing dalam menyampaikan nalar kritis terhadap keadaan negara hari ini.

"Kampus tidak bisa membatasi gerakan ini dengan cara membekukan, mendisiplinkan dan cara lain yang kemudian memberangus kebebasan akademik," kata Satria saat dihubungi, Kamis, 31 Oktober 2024.

Berkaca dari kasus pembekuan BEM Fisip Unair beberapa hari lalu, Satria mengatakan, hal tersebut menjadi suatu presede buruk bagi kelangsungan kebebasan akademik apabila kampus meresponsya dengan metode yang represif.

BEM Fisip Unair sempat dibekukan buntut karangan bunga satire yang dinilai kampus tak sesuai dengan etika dan kultur akademik. Unair menilai diksi yang tertera dalam karangan bunga tersebut menjurus pada ujaran kebencian.

Akan tetapi, menurut Satria, apa yang dilakukan BEM Fisip Unair adalah karaktertistik yang acapkali dimiliki mahasiswa dalam menjalankan pergerakan. 

Ia menilai tidak bisa kampus membicarakan sopan santun dalam konteks yang tidak ada hubungannya dengan dunia akademik, terutama dalam karangan bunga yang ditujukan pada pemerintahan.

"Kalau pun harus dibatasi, itu hanya bisa dilakukan dengan merujuk prinsip hukum dan HAM," ujar Satria.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto mengatakan, bahwa kritik sebaiknya menggunakan diksi yang sesuai koridor akademik. Menurut ia, diksi yang dipilih oleh BEM FISIP Unair untuk membuat karangan bunga menjurus pada ujaran kebencian. 

"Bagi saya, diksi di karangan bunga itu sarkasme, bukan satir," kata Bagong kepada Tempo, Rabu 30 Oktober 2024.

Diksi sarkasme yang kasar, kata dia, kerap digunakan oleh sebagian elite politik di Indonesia. Karenanya, Bagong berharap agar perkataan kasar itu tidak ditiru mahasiswa.

Menurut dia, jika elite politik terbiasa menggunakan perkataan kasar, maka harusnya dilawan dengan diksi yang setengah kasar ukan diksi yang halus.

Kendati demikian, Bagong menyatakan bahwa dirinya tidak anti terhadap diksi kasar. Namun, hendaknya menggunakan kanal pribadi jika ingin menggunakan diksi kasar. Bukan mengatasnamakan institusi akademik.

Hanaa Septiana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Kasus Karangan Bunga Satire, Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

9 jam lalu

Karangan Bunga Prabowo - Gibran yang dibuat oleh BEM FISIP Unair. Foto: dok BEM Fisip Unair
Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

Dekan FISIP Unair keberatan dengan diksi yang dipilih oleh BEM FISIP Unair untuk membuat karangan bunga.


Kasus Karangan Bunga Satire, Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

9 jam lalu

Konferensi pers Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto (baju putih), bersama pengurus BEM FISIP Unair, usai pencabutan SK Dekan, di Gedung FISIP, di Kampus B Unair, Surabaya, Senin 28 Oktober 2024. TEMPO/Sharisya Kusuma
Kasus Karangan Bunga Satire, Dekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik

Dekanat FISIP Unair sempat melakukan pembekuan terhadap BEM buntut karangan bunga satire


Kronologi Rektor Bekukan BEM Fisip Unair hingga Pencabutan SK Pembekuan

1 hari lalu

Karangan Bunga Prabowo - Gibran yang dibuat oleh BEM FISIP Unair. Foto: dok BEM Fisip Unair
Kronologi Rektor Bekukan BEM Fisip Unair hingga Pencabutan SK Pembekuan

BEM Fisip Unair dibekukan rektor karena kirimkan karangan bunga satir untuk Prabowo-Gibran. Kemudian, Mendiktisaintek minta SK pembekuan dicabut.


Top Nasional: Presiden BEM FISIP Unair Berkoordinasi dengan LBH Usai Dapat Teror, PDIP Respons Guyonan Suswono

1 hari lalu

Ilustrasi ancaman. Shutterstock
Top Nasional: Presiden BEM FISIP Unair Berkoordinasi dengan LBH Usai Dapat Teror, PDIP Respons Guyonan Suswono

Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ulayyah mengaku mendapat teror dan ancaman yang datang lewat aplikasi perpesanan


BEM FISIP Unair Dapat Ancaman dan Teror, LBH Surabaya Bersedia Beri Bantuan

1 hari lalu

Salah satu chat bernada teror yang diterima di ponsel Ketua BEM FISIP Unair dari nomor tidak dikenal. TEMPO/Istimewa
BEM FISIP Unair Dapat Ancaman dan Teror, LBH Surabaya Bersedia Beri Bantuan

BEM FISIP Unair mendapat ancaman hingga teror di media sosial buntut viralnya kasus karangan bunga satire


Ketua BEM FISIP Unair dan Pengurus Diteror Buntut Karangan Bunga Satire yang Viral

2 hari lalu

Salah satu chat bernada teror yang diterima di ponsel Ketua BEM FISIP Unair dari nomor tidak dikenal. TEMPO/Istimewa
Ketua BEM FISIP Unair dan Pengurus Diteror Buntut Karangan Bunga Satire yang Viral

Bentuk teror diterima Ketua BEM Fisip Unair melalui WhatsApp dari 4 hingga 5 nomor asing, serta serangan personal yang banyak masuk akun Instagramnya.


Dapat Teror dan Intimidasi, Presiden BEM FISIP Unair Berkoordinasi dengan LBH Surabaya

2 hari lalu

Konferensi pers Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto (baju putih), bersama pengurus BEM FISIP Unair, usai pencabutan SK Dekan, di Gedung FISIP, di Kampus B Unair, Surabaya, Senin 28 Oktober 2024. TEMPO/Sharisya Kusuma
Dapat Teror dan Intimidasi, Presiden BEM FISIP Unair Berkoordinasi dengan LBH Surabaya

Setelah mendapat teror dan intimidasi buntut pemasangan poster satire ke Prabowo, Presiden BEM FISIP Unair meminta perlindungan LBH Surabaya.


Polemik Pembekuan BEM FISIP Unair: Pernyataan Rektor hingga Ada Teror untuk Pengurus

2 hari lalu

Karangan Bunga Prabowo - Gibran yang dibuat oleh BEM FISIP Unair. Foto: dok BEM Fisip Unair
Polemik Pembekuan BEM FISIP Unair: Pernyataan Rektor hingga Ada Teror untuk Pengurus

Polemik pembekuan kepengurusan BEM FISIP Unair berakhir setelah Dekan Bagong Suyanto mencabut surat keputusan yang dibuat sebelumnya.


Dekanat Menarik SK Pembekuan BEM FISIP Unair, Dekan: Ini Sepenuhnya karena Diksi

2 hari lalu

Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto (kiri-baju putih) dan Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah (kanan) memberikan kererangan pers di FISIP Unair, Senin 28 Oktober 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Dekanat Menarik SK Pembekuan BEM FISIP Unair, Dekan: Ini Sepenuhnya karena Diksi

Penggunaan hate speech jadi sorotan dekanat bekukan BEM FISIP Unair.


Begini Teror Terhadap Presiden BEM Fisip Unair

2 hari lalu

Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto (kiri-baju putih) dan Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah (kanan) memberikan kererangan pers di FISIP Unair, Senin 28 Oktober 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Begini Teror Terhadap Presiden BEM Fisip Unair

Setelah mengkritik pemerintahan Prabowo, Presiden BEM Fisip Universitas Airlangga mendapat berbagai teror dan intimidasi.