PKS Usul Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Ini Kata Ketua DPR Puan Maharani

Kamis, 28 Maret 2024 15:30 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani menerima berkas laporan pembahasan RUU DKJ dari Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas dalam Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi Undang-Undang (UU) yang terdiri atas 12 bab dan 73 pasal berisi ketentuan soal status Jakarta usai tak lagi menjadi ibu kota. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ)menjadi undang-undang pada hari ini, Kamis, 28 Maret 2024. Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengatakan peluang revisi UU DKJ tersebut melihat perkembangan ke depan.

“Kita lihat nanti, untuk merevisi kan bukannya tiba-tiba akan ada revisi tapi untuk kemudian undang-undang ini bisa berjalan juga perlu waktu jadi kita lihat dulu nanti bagaimana,” ujar Puan ketika ditemui usai Rapat Paripurna di Kompleks DPR, Senayan.

Peluang revisi ini merupakan buntut dari usulan PKS yang meminta Jakarta sebagai Ibu Kota Legislatif. Puan mengatakan, usulan tersebut sebetulnya telah dibahas di tingkat panitia kerja RUU DKJ yang beranggotakan pemerintah, Badan Legislasi DPR, serta DPD pada Maret lalu.

“Itu nanti tentu saja ke depannya akan kita coba lihat dulu. Yang penting ini kan bagaimana UU ini bisa berjalan dahulu seperti yang sudah menjadi amanat undang-undangnya,” kata Puan. “Sehingga tidak melewati batas waktu yang ada dan sudah melalui proses yang kami lihat sudah dibahas antara pemerintah dengan DPR dan melibatkan berbagai pihak.”

Sebelumnya, usulan ini disampaikan oleh Anggota DPR dari Fraksi PKS, Hermanto, dalam interupsi di rapat paripurna. Ada sejumlah alasan mengapa menurutnya status kekhususan Jakarta harus lekat dengan predikat Kota Legislatif.

Advertising
Advertising

Hermanto menjelaskan, Jakarta merupakan ibu kota yang memiliki historis yang sangat kuat. Kemudian, akses transportasi ke Jakarta juga sangat kaya dan lengkap baik dari laut, udara, maupun darat.

Alasan selanjutnya adalah tingginya mobilitas masyarakat di Jakarta. Hermanto menilai hal ini membuat Jakarta menjadi kota pusat penyampaian aspirasi masyarakat kepada para wakilnya.

Terakhir, yakni kompleks DPR yang dinilai lebih efisien dan efektif dalam melakukan proses pembuatan atau memproduksi UU. "Di sinilah kita ingin nanti bahwa DKI masih punya label yang khusus," kata dia.

Sebagai informasi, PKS menjadi satu-satunya partai yang menolak UU DKJ. Sementara itu, 8 fraksi lainnya yakni PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, Demokrat, Nasdem, PAN dan PPP menyetujui undang-undang tersebut.

Pilihan Editor: KPU Tuding Dalil Anies-Muhaimin Tidak Jelas dan Kabur di Sidang MK

Berita terkait

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

2 jam lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

4 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

PKS tengah mendatangi tokoh-tokoh potensial yang punya peluang untuk diusung di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

6 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

1 hari lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

1 hari lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

1 hari lalu

Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

1 hari lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

1 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya