AHY Sebut Bisa Hancur Lebur Jika Masih Bersama Koalisi Perubahan, Begini Peristiwa Hengkangnya

Selasa, 26 Maret 2024 11:10 WIB

Presiden Jokowi melakukan sarapan dengan AHY di Yogya, Minggu, 28 Januari 2024. FOTO/Humas Demokrat.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengaku bersyukur memilih hengkang dari Koaliasi Perubahan yang mengusung Anies Bawedan sebagai calon presiden 2024 dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju Prabowo-Gibran.

Menurut AHY, perpindahan Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju merupakan jalan terbaik. Bahkan, dia menyebut, jika partai yang dipimpinnya itu masih di Koalisi Perubahan, kemungkinan sudah hancur lebur. “Banyak sekali hikmahnya. Sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur, betul?” kata AHY di depan para kadernya pada Sabtu, 23 Maret 2024.

AHY menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya di acara Buka Bersama Partai Demokrat di Hotel Four Season, Jakarta yang juga dihadiri Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Menyusul pengumuman hasil rekapitulasi oleh KPU pada Rabu, 20 Maret 2024 yang menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang diusung Koalisi Indonesia Maju sebagai pemenang Pilpres 2024.

AHY menyinggung soal kondisi Koalisi Perubahan yang nampak tidak solid, padahal Pemilu masih belum selesai. Dia menyoroti partai di Koalisi Perubahan yang sudah melakukan manuver politik. Meski demikian, di tak secara gamblang menjelaskan partai yang dimaksud.

“Kita tahu, (Pemilu) belum selesai semua, sudah ke sana ke mari, kalau kita di sana (Koalisi Perubahan) kemarin kita ditiggalkan sendiri, yang lain sudah ke sana ke mari karena kita tidak mudah menyatakan begitu-begitu, betul kan,” kata dia.

Advertising
Advertising

Selain itu, kemenangan Prabowo-Gibran, kata AHY, bisa mengobati kekecewaan Demokrat pada Pemilihan Legislatif 2024. Sebab, suara Partai Demokrat turun dari pemilu sebelumnya.

“Kita mungkin merasa kecewa dengan perolehan kursi kita di dalam Pileg, tapi kita menang dalam upaya kembali ke pemerintahan nasional dan ikut berkontribusi untuk memperjuangkan harapan rakyat,” katanya.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara, Partai Demokrat memeroleh 11.283 suara sah. Dengan perolehan suara itu Partai Demokrat diprediksi bakal mengalami penurunan jumlah kursi dari 54 pada Pemilu 2019, menjai 44 pada Pemilu 2024.

AHY mengklaim bahwa bergabung ke pemerintahan adalah upaya yang harus dilakukan untuk memperjuangan kepentingan masyarakat. Dia mengaku, selama ini gagasan atau usulan yang Demokrat ajukan sulit diwujudkan karena berada di luar pemerintahan. “Semua itu bisa kembali kalo kita kembali ke pemerintahan. Aspirasi rakyat diperjuangkan,” kata dia.

Tentang Hengkangnya Demokrat dari Koalisi Perubahan

Sebelumnya Partai Demokrat bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung di Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswean sebagai calon presiden.

Namun, kolisi itu retak hingga Partai Demokrat kemudian hengkang lantaran Anies dan NasDem memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden. Partai Demokrat kecewa karena merasa tidak dilibatkan dalam penentuan cawapres untuk Anies.

Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan dalam proses pemilihan calon wakil presiden Koalisi Perubahan, mulanya ia telah mendengar desas desus Muhaimin Iskandar akan mendampingi bacapres Anis Baswedan dari Tim 8 Koalisi Perubahan. Partai Demokrat kemudian melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan.

“Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat ‘dipaksa’ menerima keputusan itu (fait accompli),” kata Teuku Riefky.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kemudian buka suara perihal kabar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imim yang akan menjadi bakal calon wakil presiden Anies Baswedan.

Sebelumnya, menurut Riefky, Anies sebenarnya sudah menyatakan memilih AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden yang akan mendampinginya secara langsung pada 12 Juni 2023. Saat itu, menurut Riefky tidak ada penolakan dari ketiga pimpinan partai terhadap AHY. Namun beberapa kali rencana deklarasi batal. Demokrat menduga hal itu terjadi karena faktor Surya Paloh.

Atas keputusan tersebut, Demokrat menyebut Anies Baswedan telah melakukan penghianatan terhadap Koalisi Perubahan dan mandat yang telah diberikan kepadanya.

Sebagai peryataan sikap setelah memutuskan meninggalkan Koalisi Perubahan, Partai Demokrat kemudian menurunkan baliho dan spanduk bergambar Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang tersebar di seputaran Jakarta.

Sementara itu PKS menyatakan tetap mendukung Bacapres KoalisiPerubahan. Di sisi lain, PKB pamit dari Koalisi Indonesia Maju. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Ia menyebut PKB pamit kepada Partai Gerindra untuk keluar dari Koalisi Indonesia Maju, sebagi respon dari duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I FITRA MOERAT RAMADHAN I YOHANES MAHARSO JOHARSOYO

Pilihan Editor: NasDem dan PKB Balas Sindiran AHY Soal partai Pemerintah Rasa Oposisi dan Hancur di Koalisi Lama

Berita terkait

Enam Partai Bentuk Koalisi untuk Hadapi Kongsi PKS di Pilkada Depok

2 jam lalu

Enam Partai Bentuk Koalisi untuk Hadapi Kongsi PKS di Pilkada Depok

Enam partai berkoalisi untuk melawan bakal calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, yang diusung PKS bersama Golkar dan Nasdem.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

14 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

17 jam lalu

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

17 jam lalu

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

Golkar melakukan survei untuk mengetahui nama-nama tokoh yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar soal Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi di DPC PKB untuk Ketum PSI Kaesang

20 jam lalu

Kata Pakar soal Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi di DPC PKB untuk Ketum PSI Kaesang

Relawan mengambil formulir penjaringan bakal calon wali kota untuk Kaesang ke kantor DPC PKB Kota Bekasi pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kaesang Didaftarkan Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB, Direspons PSI dan Jokowi

20 jam lalu

Kaesang Didaftarkan Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB, Direspons PSI dan Jokowi

Relawan Pa-Gi mengambil formulir penjaringan bakal calon wali kota untuk Kaesang ke kantor DPC PKB Kota Bekasi. Begini respons PSI dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

22 jam lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

23 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap dan Tahapan Pilkada 2024, Kapan Hari Pemungutan dan Penghitungan Suara?

23 jam lalu

Jadwal Lengkap dan Tahapan Pilkada 2024, Kapan Hari Pemungutan dan Penghitungan Suara?

KPU jadwalkan tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali kota dan Wakil Wali kota di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

1 hari lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya