Nasdem dan PKB Balas Sindiran AHY soal Partai Pemerintah Rasa Oposisi dan Hancur di Koalisi Lama
Reporter
Yohanes Maharso Joharsoyo
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Senin, 25 Maret 2024 08:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyebut partainya beruntung keluar dari Koalisi Perubahan. Menurut AHY, kalau masih berada di koalisi itu, tentu mereka sudah hancur lebur.
Selain itu, AHY juga menyinggung soal partai yang berada di pemerintahan namun seperti oposisi yang selalu mengkritik pemerintah. Pernyataan AHY itu mendapat respons dari Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Diketahui, Demokrat sempat tergabung di Koalisi Perubahan bersama NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) --kemudian menyusul PKB-- sebelum memutuskan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilpres 2024.
NasDem: Males saya tanggapi Demokrat
Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim enggan menanggapi pernyataan AHY. "Maaf, males saya nanggapi Partai Demokrat," kata Hermawi singkat saat dimintai tanggapan oleh Tempo, pada Ahad kemarin, 24 Maret 2024.
Sementara politikus Partai NasDem Bestari Barus menilai pernyataan AHY itu tidak penting dan hanya berdasarkan penilaian pribadi AHY.
"Itu mungkin dia punya pengalaman seperti itu. Pemerintah rasa oposisi atau sebaliknya," kata Bestari saat dihubungi Tempo pada Ahad, 24 Maret 2024.
Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin itu juga menyinggung jabatan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional atau Menteri ATR/BPN yang diperoleh AHY.
Menurut dia, status oposisi yang dimiliki Demokrat juga bisa diperdagangkan untuk mendapatkan jabatan menteri.
"Kalau catatan saya selaku kader partai melihat bahwa ternyata oposisi juga bisa dijual atau diperdagangkan untuk membidik sisa masa jabatan (menteri) pula. Menteri sisa masa jabatan sebagai sebuah pencapaian yang agung bagi seseorang," kata Bestari.
Menurut Bestari, pernyataan AHY mengenai pemerintah rasa oposisi, tidak penting. Dia juga menyebut, pernyataan itu mungkin keluar karena AHY sedang bergembira mendapatkan sisa masa jabatan menjadi Menteri ATR/BPN.
"Itu hal tidak penting yang keluar dari orang tidak penting. Ada yang lagi bergembira mendapatkan sisa remah-remah karena di ujung agak happy mungkin dengan remah sisa-sisa dan itu sebuah pencapaian," tutur dia.
<!--more-->
Kursi PKB disebut malah meningkat
Sementara Ketua DPP PKB Daniel Johan membantah pernyataan AHY soal bisa hancur di koalisi lama. Faktanya, kata dia, kursi yang diperoleh PKB dalam pemilihan legislatif atau Pileg 2024 justru meningkat.
"Yang pasti PKB malah meningkat tinggi kursinya," kata Daniel dalam keterangannya kepada Tempo pada Ahad, 24 Maret 2024.
Sebagai informasi, partai-partai di Koalisi Perubahan yaitu NasDem, PKB, dan PKS semuanya mengalami kenaikan perolehan kursi dibandingkan hasil Pemilu 2019. NasDem diperkirakan akan mengalami kenaikan sebanyak 10 kursi, PKB juga naik 10 kursi, dan PKS sebanyak 3 kursi.
Sementara Partai Demokrat justru diprediksi mengalami penurunan jumlah kursi dari 54 pada Pemilu 2019, menjadi 44 pada Pemilu 2024.
Karena itu, Daniel meyakini, jika Demokrat tidak keluar dari Koalisi Perubahan, bisa saja Demokrat mengalami kenaikan perolehan kursi yang sama seperti yang dialami oleh partai-partai lain di Koalisi Perubahan.
"Keyakinan kita seperti itu (perolehan kursi naik di Koalisi Perubahan), tapi masing-masing punya pilihan kita hargai saja," kata Daniel.
AHY sebelumnya menyebut, perpindahan Demokrat ke KIM merupakan jalan terbaik. Bahkan, dia menyebut, jika partai yang dipimpinnya itu masih di Koalisi Perubahan, kemungkinan sudah hancur lebur.
"Banyak sekali hikmahnya. Sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur betul?" kata AHY.
Pernyataan itu disampaikan AHY dalam sambutannya di acara Buka Bersama Partai Demokrat di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2024. Acara itu juga dihadiri Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Dia juga menyebut, di luar Demokrat, ada partai yang berada di pemerintahan namun seperti oposisi yang selalu mengkritik pemerintah. Meski demikian, AHY tidak menjelaskan partai mana yang dia maksud.
"Jangan kebalik-balik. Oposisi rasa pemerintahan, pemerintahan tapi rasa oposisi. Enggak ada di ruangan ini, enggak ada. Jadi jangan kebalik-balik, betul ya semuanya," ujar AHY.
Pilihan Editor: AHY Sindir Partai Pemerintah Rasa Oposisi, Politikus NasDem: Oposisi Juga Bisa Dijual Jadi Menteri