Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Selasa, 19 Maret 2024 20:02 WIB

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus antraks kembali muncul di Yogyakarta pada awal Ramadan 2024. Berdasarkan hasil investigasi Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terdapat 26 kasus suspek antraks yang menewaskan satu orang di Kabupaten Sleman dalam periode 8-12 Maret 2024. Selain Sleman, dalam periode sama, kasus antraks juga terdeteksi di Kabupaten Gunungkidul, yaitu sebanyak 19 kasus yang dua di antaranya menjalani rawat inap di rumah sakit.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul. Sultan juga menduga kasus ini kembali terjadi karena tradisi purak atau brandu yang berbahaya. Tradisi ini merupakan praktik masyarakat tetap nekat menyembelih hewan ternak untuk dikonsumsi dengan kondisi sudah mati.

“Kami herannya perilaku (purak/brandu) di masyarakat itu yang selalu berulang, mungkin perlu literasi yang baik kepada masyarakat peternak, bagaimana menjaga ternak dan dirinya sendiri agar antraks tidak terulang,” kata Sultan, pada 14 Maret 2024.

Sebab Antraks

Mengacu dinkes.jogjaprov.go.id, antraks terjadi karena bakteri bacillus anthracis. Bakteri ini mampu membentuk spora yang tahan lama dan dapat bertahan dalam kondisi ekstrem. Saat menemukan lingkungan yang cocok, spora akan berubah menjadi bentuk aktif dan berkembang biak. Lalu, bacillus anthracis akan menghasilkan racun yang sangat kuat dan berkontribusi pada gejala parah dari antraks. Setelah itu, antraks dapat menginfeksi hewan mamalia, seperti sapi, kambing, domba, dan manusia melalui tiga cara utama.

Advertising
Advertising

Adapun, tiga cara utama antraks dapat tersebar sebagai berikut, yaitu:

1. Antraks Kulit (Cutaneous Anthrax)

Cara yang paling umum terkena antraks adalah melalui kulit. Antraks terjadi ketika spora bacillus anthracis masuk ke dalam tubuh melalui luka atau goresan pada kulit. Penularan terjadi ketika seseorang menyentuh kulit, bulu, tulang, atau daging hewan yang terinfeksi. Namun, ada kemungkinan lain bahwa seseorang dapat terinfeksi antraks dari kontak langsung dengan luka kulit penderita lain.

2. Antraks Paru-Paru (Pulmonary Anthrax)

Antraks paru-paru atau pernapasan menjadi cara penularan yang paling berbahaya. Bentuk Meskipun sangat jarang terjadi, tetapi penularan ini butuh penanganan serius. Biasanya, infeksi terjadi ketika seseorang menghirup spora bacillus anthracis dari udara yang terkontaminasi.

3. Antraks Usus (Gastrointestinal Anthrax)

Penularan ini terjadi setelah mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi atau mati akibat antraks, terutama ketika dimasak kurang matang. Namun, penularan ini jarang terjadi oleh manusia.

Jika terpapar dari penularan tersebut, seseorang segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan khusus. Jika tidak segera ditangani, antraks membawa dampak yang berbahaya. Bahkan, beberapa orang dapat meninggal dunia, jika antraks tidak ditangani baik dan cepat.

Dilansir Healthline, menurut Food and Drug Administration Amerika Serikat, terdapat beberapa bahaya antraks yang dialami oleh beberapa orang, yaitu:

  • Kematian karena antraks kulit yang dialami 20 persen, jika tidak diobati.
  • Kematian karena antraks usus yang dialami 25 sampai 75 persen.
  • Kematian karena antraks paru-paru tanpa pengobatan efektif dialami 80 persen orang.

RACHEL FARAHDIBA R | PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Berita terkait

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

4 jam lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

5 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

1 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

2 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

2 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

2 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

3 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya