Rekam Jejak Mayor Teddy: Ajudan Prabowo yang Dipromosikan Jadi Wadanyonif Para Raider 328/Dirgahayu

Rabu, 13 Maret 2024 09:18 WIB

Mayor Teddy Indra Wijaya. X.com/Fahri Hamzah

TEMPO.CO, Jakarta - Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya, dipromosikan sebagai Wakil Komandan Batalyon Infanteri (Wadanyonif) Para Raider 328 / Dirgahayu. Promosi ini telah diputuskan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

"Berdasarkan Keputusan KSAD Nomor Kep.137/II/2024 tanggal 26 Februari 2024, Mayor Inf. Teddy menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu Brigif Para Raider 17/Divif 1/Kostrad," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi seperti dikutip Antara pada Selasa, 12 Maret 2024.

Teddy menggantikan Mayor Infanteri Ade Fian yang mendapatkan promosi sebagai Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Sops Divisi Infanteri (Divif) 1 Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).

Menurut Kristomei, Mayor Teddy bakal resmi bertugas dalam posisi barunya itu setelah serah terima jabatan dengan pendahulunya.

Rekam jejak Mayor Teddy

Nama Teddy menjadi perhatian publik setelah terlihat duduk di bangku pendukung calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat debat capres perdana pada 12 Desember 2023.

Advertising
Advertising

Saat itu, Teddy terlihat mengenakan baju yang sama dengan pendukung pasangan Prabowo-Gibran. Pihak TNI kemudian mengklarifikasi soal tersebut.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julias Widjojono mengatakan kehadiran Teddy karena mengikuti agenda Prabowo.

Senada Julias, Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu kemudian juga menyatakan bahwa kehadiran Teddy sebagai petugas pengamanan Prabowo yang merupakan Menteri Pertahanan.

Kehadiran Mayor Teddy selama kampanye Prabowo semakin memantik perhatian publik, terutama warganet. Ketika kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu, 10 Februari 2024, Teddy terlihat menggendong seorang peserta kampanye yang pingsan. Nama Teddy pun viral di media sosial.

Melansir Tempo, Teddy mengawali karier militernya sejak 2011 setelah lulus dari Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah. Teddy, yang masuk dalam kecabangan Korps Infanteri, memulai kariernya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Lima tahun berselang, Teddy yang saat itu menyandang pangkat Letnan Satu, lanjut bertugas sebagai asisten ajudan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 2014-2019.

Usai menjadi asisten ajudan Presiden Jokowi selama lima tahun, Teddy melanjutkan pendidikan di US Army Ranger School di Fort Benning, Amerika Serikat.

Dia kemudian meraih gelar sebagai lulusan terbaik dengan dua penghargaan, yaitu Commandant List Award dan Army Physical Fitness Test Gold (APFT). Di Fort Benning, Teddy memenuhi kualifikasi sebagai pasukan elite Angkatan Darat AS.

Dari AS, Teddy yang saat itu berpangkat kapten, kembali ke Jakarta. Dia mengawali tugasnya sebagai ajudan Menhan Prabowo sejak 2020.

Dalam waktu kurang lebih empat tahun, Mayor Teddy mendampingi Prabowo dalam berbagai kegiatannya sebagai menteri maupun saat Ketua Umum Partai Gerindra itu kampanye di Pilpres 2024.

Pilihan Editor: Mayor Teddy Ajudan Prabowo Dipromosikan Jadi Wadanyonif Para Raider 328/Dirgahayu

Berita terkait

Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Prabowo Dibahas Dalam Waktu Dekat

2 jam lalu

Gerindra Sebut Wacana Presidential Club Prabowo Dibahas Dalam Waktu Dekat

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap pembahasan Presidential Club usulan Prabowo akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

2 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

3 jam lalu

Gerindra Jawab Kritik Ganjar Soal Politik Akomodasi dalam Wacana Penambahan Kementerian

Gerindra menanggapi kritik Ganjar Pranowo soal adanya politik akomodasi jika kabinet Prabowo-Gibran menambah jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

3 jam lalu

Alasan Partai Gelora Tolak PKS, Fahri Hamzah: Sebab ini Bukan Arisan

Sebelumnya Partai Gelora kencang menyuarakan penolakan PKS merapat ke Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

3 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Prabowo Telah Kantongi Nama Cagub Jakarta dari Internal

5 jam lalu

Gerindra Sebut Prabowo Telah Kantongi Nama Cagub Jakarta dari Internal

Prabowo Subianto telah mengantongi nama kader dari Partai Gerindra untuk maju dalam gelaran Pilgub DKI Jakarta November mendatang.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tepis Isu Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Gerindra Tepis Isu Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Gerindra menanggapi isu penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

7 jam lalu

Kisah Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Galang Dukungan untuk Maju Pilwalkot Bogor

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah melakukan sejumlah upaya dalam mempersiapkan diri maju dalam pemilihan wali kota Bogor. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya

Soal Penolakan Gelora, PKS Sebut Diterima atau Tidak Urusan Prabowo

8 jam lalu

Soal Penolakan Gelora, PKS Sebut Diterima atau Tidak Urusan Prabowo

Saat ini, PKS dan pihak Prabowo masih terus berkomunikasi dua arah untuk membahas proses yang masih berjalan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

9 jam lalu

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

Mahfud Md menilai, semakin banyak jumlah kementerian, bisa jadi karena tuntutan akibat bagi-bagi kekuasaan yang terlalu besar setelah pemilu.

Baca Selengkapnya