5 Hal yang Disorot Jokowi saat KTT ASEAN di Australia, Sebut Kampanye Hitam Berdalih Isu Lingkungan

Jumat, 8 Maret 2024 09:35 WIB

Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara pada sesi pembukaan Pertemuan KTT Peringatan ASEAN-Jepang di Hotel Okura Tokyo di Tokyo pada 17 Desember 2023. KAZUHIRO NOGI/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah hal saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Australia, Senin, 4 Maret 2024. Selain dua sesi utama KTT ASEAN Australia itu, Presiden Jokowi juga melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa pemimpin dan kepala pemerintahan. Beberapa diantaranya adalah pertemuannya dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.

Dalam pertemuan yang mengangkat tema “Partnership for the Future” tersebut, terdapat beberapa hal yang disorot oleh Presiden Jokowi. Berikut setidaknya 5 hal yang menjadi sorotannya dalam KTT ASEAN di Australia.

1. Menentang Kampanye Hitam

Pada sesi kedua KTT ASEAN yang mengangkat tema ‘Our Vision for the Region and Addressing Shared Challenges’, Jokowi menyoroti pentingnya bagi negara-negara di ASEAN dan Australia untuk terus menghormati hukum internasional.

“Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminatif yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti saintifik,” ujar Jokowi pada Rabu, 6 Maret 2024.

Advertising
Advertising

Meskipun demikian, Jokowi tidak menjelaskan secara rinci dan lebih lanjut, apa yang dimaksudnya dengan kampanye hitam yang mengatasnamakan lingkungan.

2. Membangun Ekosistem Mobil Listrik di Asia Tenggara

Masih dalam kesempatan yang sama, pernyataan Jokowi tentang kampanye hitam yang mengatasnamakan lingkungan tersebut juga diikuti oleh keinginannya agar pengusaha Australia ikut serta membangun ekosistem mobil listrik di Asia Tenggara.

“Saya juga mendorong pelaku bisnis Australia untuk dukung pembangunana EV ecosystem ASEAN seperti perusahaan nikel Australia “Nickel Industries yang telah berinvestasi di Morowali, Sulawesi,” ucapnya.

Jokowi mengungkapkan bahwa investasi dan dukungan dari Australia di ASEAN memiliki signifikansi yang besar, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan memperkuat kerja sama dalam bidang ekonomi digital. Menurut Jokowi, dukungan Australia ini diperlukan terutama dalam bentuk investasi, kemudahan akses, pembiayaan inovatif, dan transfer teknologi.

3. Menghentikan Genosida di Jalur Gaza

Sementara itu, sebagaimana yang disebutkan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Jokowi juga menegaskan mengenai solidaritas dengan Palestina serta menyerukan penghentian genosida yang terjadi di Jalur Gaza dalam KTT ASEAN Australia.

“Presiden kembali menekankan pentingnya gencatan senjata dan ajakan untuk terus memberikan dukungan kepada UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina”, ujar Retno dalam transkrip keterangan persnya pada Rabu, 6 Maret 2024.

4. Wacana Impor Beras dari Kamboja

Secara umum, pertemuan Jokowi dengan Perdana Menteri Kamboja, Selandia Baru, dan Australia. Pertemuan dengan ketiga perdana menteri tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara itu dalam kerangka bilateral. Upaya ini mencakup peningkatan investasi dan perdagangan. Saat bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet di Hotel Park Hyatt, Melbourne, Australia, pada Selasa, 5 Maret 2024 lalu, Jokowi juga membahas rencana impor beras. Langkah ini diambilnya sebagai respons terhadap kenaikan harga beras dalam beberapa pekan terakhir. Namun, belum ada konfirmasi resmi dari Jokowi atau Istana mengenai apakah kesepakatan impor beras dari Kamboja ini berhasil dicapai.

5. Kerjasama Pertahanan

Dalam pernyataannya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin, 4 Maret 2024, Jokowi menyatakan bahwa kerja sama dalam bidang pertahanan merupakan salah satu dari beberapa hal yang akan dibahas dalam pertemuan itu. Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, sebelumnya telah mengumumkan rencana kerja sama pertahanan antara Australia dan Indonesia. Marles menyatakan harapannya untuk menandatangani perjanjian kerjasama pertahanan yang dianggap ‘sangat penting’ dalam beberapa bulan mendatang. Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan antara Marles dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, di Jakarta pada Jumat, 23 Februari 2024.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | DANIEL A. FAJRI | SULTAN ABDURRAHMAN

Pilihan Editor: Jokowi Kunjungan Kerja ke Jawa Timur Didampingi Prabowo

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

1 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan, Apa Tujuannya?

1 jam lalu

Apindo Usul Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan, Apa Tujuannya?

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan supaya Prabowo membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan. Apa tujuannya?

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

2 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

2 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

10 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

11 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

13 jam lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

13 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya