Aksi Kamisan ke 806 Soroti Pemberian Jenderal Kehormatan ke Prabowo: Menyakiti Keluarga Korban Penghilangan Paksa 1998

Reporter

Bagus Pribadi

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 29 Februari 2024 21:50 WIB

Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) kembali menggelar Aksi Kamisan ke-807 dengan mengusung tema Simfoni Kebohongan dan Impunitas Presiden Jokowi di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam aksinya aktivis menuntut dicabutnya pemberian pangkat kehormatan terhadap Prabowo Subianto yang diduga kuat terlibat dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa 1997-1998.00 TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi Kamisan ke-806 yang digelar di seberang Istana Negara pada hari ini, menyoroti pemberian gelar Jenderal Kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Aktivis Forum Rakyat Demokratis atau FRD Petrus Haryanto mengatakan dengan pemberian pangkat kehormatan ke Prabowo itu, Jokowi telah menyakiti keluarga korban penghilangan paksa 1998. Selain itu, Jokowi juga dinilai meneguhkan politik impunitas.

“Pelaku pelanggaran HAM tak diadili bahkan menjauh dari proses hukum ketika kebijakan pangkat kehormatan kepada pelaku penculikan diberikan,” kata Petrus di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 29 Februari 2024.

Ia sebagai eksponen gerakan pro demokrasi, kata Petrus, merasa diinjak-injak oleh kebijakan Jokowi. Petrus menilai Jokowi melawan demokrasi dan nilai-nilai HAM.

“Bagi kami, seharusnya Jokowi di sisa-sisa akhir kekuasannya, meneruskan, keputusan negara yang mengakui pelanggaran HAM berat masa lalu termasuk penculikan. Negara juga meminta maaf diteruskan kepada proses secara yudisial bukan hanya non-yudisial,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Impunitas Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS Jane Rosalina mengatakan impunitas di bawah rezim Jokowi kian menguat meski Jokowi seorang presiden berasal dari kalangan sipil. Hal itu, kata dia, melihat Jokowi yang mengangkat, memberikan apresiasi, promosi, dan jabatan bagi para penjahat HAM khususnya jenderal-jenderal di era orde baru.

“Jokowi juga sudah mengkhianati apa yang dia janjikan sejak kampanye 2014 soal Nawacitanya menuntaskan kasus pelanggaran ham berat di era orde baru,” katanya.

Jane mengatakan, di akhir kepemimpin, Jokowi justru kerap mengeluarkan keputusan presiden atau Keppres yang sangat menyalahi aturan dan kemudian berseberangan dengan prinsip HAM. “Memberikan jabatan atau pangkat seseorang yang namanya secara kuat diidentikkan sebagai orang yang terlibat dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa 98,” kata Jane.

Merujuk Surat Keputusan Dewan Kehormatan Perwira atau SK DKP, kata Jane, Prabowo sudah diberhentikan secara administrasi sebagai perwira aktif. Ia mengatakan, saat ini Jokowi justru tanpa malu memberikan jabatan pangkat kehormatan jenderal bintang empat terhadap Prabowo.

“Ini adalah proses pemutihan pelaku pelanggaran HAM berat. Presiden juga menganulir keterlibatan Prabowo sebagai seorang yang harusnya diadili di pengadilan HAM ad hoc,” katanya.

Sebelumnya, Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar menyampaikan yang mengusulkan pemberian gelar Jenderal Kehormatan terhadap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah Markas Besar Tentara Nasional Indonesia atau Mabes TNI.

“Yang menyematkan presiden atas dasar usulan dari Mabes TNI. Pertimbangannya, beliau (Prabowo) telah banyak jasanya untuk TNI dan negara,” kata Nugraha kepada Tempo, Kamis, 29 Februari 2024.

Jokowi memberi tanda kehormatan kepada Prabowo di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024.

Jokowi mengatakan Prabowo pada 2022 sudah menerima anugerah Bintang Yudha Dharma Utama atas jasa di bidang pertahanan. "Sehingga memberikan kontribusi yang luar biasa kemajuan TNI dan kemajuan negara," kata Jokowi usai seremoni di Mabes TNI.

Pilihan Editor: Jokowi Resmi Berhentikan Arya Wedakarna, Senator Bali yang Terpeleset Kasus Rasisme


BAGUS PRIBADI | DANIEL A. FAJRI

Berita terkait

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

26 menit lalu

Rencana Penambahan Jumlah Kementerian Kabinet Prabowo Masih Terus Digodok

Prabowo berencana menambah jumlah pos kementerian di kabinetnya, mengingat gemuknya koalisi partai pendukung.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

46 menit lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

47 menit lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis akan Disalurkan 3-5 Kali Tiap Pekan

Mulai berjalan 2025, Bappenas perkirakan program makan siang gratis akan disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

1 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

1 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

1 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

2 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

3 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

4 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

5 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya