Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Reporter

Novita Andrian

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 18 Februari 2024 14:14 WIB

Evakuasi pengungsi suku Madura saat kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengahp pada 2 Maret 2001. TEMPO/Bambang Kartika Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 18 Februari 23 tahun yang lalu, Kota Sampit di Kalimantan Tengah Indonesia menjadi saksi dari salah satu episode tergelap dalam sejarah kekerasan antar etnis dalam peristiwa Kerusuhan Sampit.

Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 18 Februari 2001, memunculkan ketegangan antara kelompok etnis Dayak dan Madura yang berujung pada bentrokan yang mengerikan.

Konflik antaretnis di Sampit terjadi pada awal tahun 2001 dan berlangsung selama beberapa bulan. Sengketa awalnya berasal dari konflik tanah dan sumber daya alam antara suku Dayak yang merupakan penduduk asli Kalimantan dengan para pendatang suku Madura yang datang ke daerah tersebut untuk mencari pekerjaan. Kondisi ekonomi yang sulit dan persaingan atas sumber daya alam memicu ketegangan antara kedua kelompok ini.

Kilas Balik Tragedi Sampit

Dilansir dari Majalah Tempo edisi 29 April 2001, konflik ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Pada malam hari di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, tepatnya pada Minggu dini hari tanggal 18 Februari 2001 pukul 01.00 WIB, sekelompok penduduk Dayak menyerang rumah seorang warga Madura bernama Matayo di Jalan Padat Karya. Empat orang tewas dan satu orang mengalami luka serius dalam kejadian tersebut, semuanya adalah warga Madura.

Advertising
Advertising

Serangan yang diduga sebagai tindakan balas dendam itu mendapat perlawanan. Pagi tanggal 18 Februari pukul 08.00 WIB, sejumlah warga Madura mendatangi rumah seorang penduduk Dayak bernama Timil yang diduga menyembunyikan salah satu pelaku serangan.

Timil berhasil diamankan oleh polisi, tetapi warga Madura yang tidak puas langsung membakar rumahnya. Warga Madura yang marah juga menyerang rumah kerabat dari penduduk Dayak dan menewaskan 3 orang.

Tidak lama setelah kejadian tersebut, tepatnya pukul 12.00 WIB, pasukan Brimob Polda Kalimantan Selatan sebanyak 103 personel dengan kendali BKO Polda Kalteng tiba di Sampit. Puluhan tersangka beserta barang bukti senjata tajam dibawa ke Mapolda Kalteng di Palangka Raya. Namun, situasi tetap tidak kondusif.

Pada keesokan harinya, Senin, 19 Februari, banyak jasad ditemukan tergeletak di berbagai sudut kota Sampit. Aksi penyerangan rumah dan pembakaran kendaraan juga terjadi. Wakil Gubernur Kalteng mengirimkan bantuan 276 personel TNI dari Yonif 631/ATG ke Sampit pada malam itu.

Pada tanggal 18 dan 19 Februari 2001, situasi konflik semakin tegang di Kota Sampit. Selama dua hari setelah serangan terhadap rumah Matayo, warga Madura berhasil menguasai kota, bahkan melakukan penjelajahan di permukiman warga Dayak.

Namun, pada tanggal 20 Februari 2001, situasi berubah ketika sejumlah besar warga Dayak dari luar kota datang ke Sampit. Warga Dayak dari berbagai daerah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mentaya, seperti Seruyan, Ratua Pulut, Perenggean, Katingan Hilir, dan bahkan Barito, tiba di kota melalui Sungai Mentaya dekat pelabuhan.

Ratusan warga Dayak menyusup ke daerah Baamang dan sekitarnya, yang merupakan pusat permukiman warga Madura. Mereka berhasil melawan balik warga Madura yang berkumpul di berbagai titik di Sampit. Akibatnya, kerusuhan Sampit pun menjalari segenap kota itu.

MAJALAH TEMPO
Pilihan editor: Pengungsi Kerusuhan Sampit di Lumajang Hidup Memprihatinkan

Berita terkait

Wagub Kalteng Edy Pratowo Bakal Maju dalam Pilkada 2024

4 jam lalu

Wagub Kalteng Edy Pratowo Bakal Maju dalam Pilkada 2024

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo menyatakan siap maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

2 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

8 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

8 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

9 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

9 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

12 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

13 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

15 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

16 hari lalu

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

Kedua pencuri motor itu mengaku sudah beberapa kali membobol kos-kosan sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Baca Selengkapnya